Field Trip, Belajar Sambil Jalan-Jalan

Di kalender pendidikan sekolah anak, umumnya ada 1-2 jadwal field trip atau karyawisata sepanjang 1 tahun ajaran. Ya, Ma, belajar tak hanya dapat dilakukan di dalam ruang kelas saja, tetapi bisa juga dengan terjun langsung ke lapangan dan bertemu narasumber yang tepat. Ini yang dimaksud dengan field trip.

Konsep studi lapangan ini bahkan mulai banyak dilakukan mulai dari tingkat playgroup, TK, maupun SD. Tempat yang dituju pun bermacam-macam, disesuaikan kebutuhan. Ada yang hanya untuk memberikan suasana belajar yang berbeda, melatih kemandirian anak, atau bisa juga berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Simak cerita beberapa sekolah berikut ini.

SDN 01 Menteng (Besuki)
Field trip dilakukan oleh masing-masing kelas mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 minimal satu tahun sekali. Tujuannya disesuaikan dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari. Misal, murid sedang belajar tentang listrik, maka field trip dilakukan ke museum IPTEK di Taman Mini Indonesia Indah. Anak-anak kelas 4 yang sedang belajar mengenai tumbuhan dan hewan, diajak pergi ke kebun binatang Ragunan atau Taman Buah Mekarsari.

Lain lagi dengan murid-murid kelas 6 yang pergi ke gedung MPR atau ke KPU karena mereka sedang belajar mengenai lembaga negara. “Field trip ini adalah cara belajar yang efektif karena murid-murid bisa belajar langsung di sumbernya dan mendapatkan ilmu dari narasumber yang kompeten. Setelah selesai field trip, mereka membuat laporan dan mempresentasikan apa yang mereka dapatkan,” tutur Akhmad Solikhin, kepala sekolah. Menariknya lagi, field trip di SD Besuki orang tua juga terlibat, lho. Mereka menjadi panitia yang mempersiapkan hal-hal teknis.

HighScope Kelapa Gading Elementary School
Jika di sekolah lain biasanya field trip merupakan program tahunan, berbeda dengan HighScope Kelapa Gading. Field trip bukanlah program yang direncanakan tahunan tetapi berangkat dari kebutuhan masing-masing kelas. Maka tak heran jika masing-masing kelas bisa melaksanakan kegiatan field trip lebih dari satu kali. Tentu saja tempat yang dituju berkaitan dengan topik yang mereka pelajari saat itu.

Contohnya, karena sedang belajar mengenai cuaca, murid-murid bersama gurunya akan pergi ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Para siswa kelas 6 juga pernah pergi ke sebuah desa di Subang untuk belajar langsung dari Ibu Tri Mumpuni yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Sekolah HighScope memang menerapkan sistem active learning di mana sumber belajar bisa dari mana pun, misalnya mewawancarai tokoh atau narasumber, mendatangkan guest speaker, maupun melakukan field trip.

“Komitmen kami, field trip termasuk dalam pembelajaran. Orang tua sudah tidak perlu lagi membayar untuk biaya field trip, kecuali jika tujuannya adalah ke luar kota atau luar negeri,” ujar Hendro Ismoyo Jati, wakil kepala sekolah.

SD Nasional Plus Bunda Mulia
Field trip di SD Bunda Mulia hanya ditujukan bagi siswa kelas 1 – 4 saja. Tempat tujuannya pun lebih sering berkaitan dengan alam maupun outbound. Saat field trip, para siswa akan diajak untuk memandikan kerbau, menanam padi, memancing ikan, mengenal tanaman, melakukan kegiatan di air, flying fox, dan sebagainya.

“Field trip membantu anak-anak mengenal alam, meningkatkan kreativitas mereka, serta melatih kemandirian,” ujar Jesslyn Judoprajitno, wali kelas 1 SD Bunda Mulia. Program tahunan ini sepenuhnya diurus pihak sekolah. Orang tua bisa mencicil biaya field trip saat membayar uang sekolah setiap bulannya.

Al Jabr Islamic School
Melakukan field trip lebih dari satu kali dalam setahun sangat mungkin dilakukan di Al Jabr Primary School. Satu tahun ajaran dibagi dalam 6 unit dengan topik yang berbeda. Jika memang dibutuhkan untuk memahami topik tertentu, maka field trip boleh dilakukan.

Contoh, saat siswa kelas 5 belajar mengenai pakaian yang menunjang penampilan maka mereka pergi ke museum tekstil. Sebelum field trip, murid-murid harus menyiapkan daftar pertanyaan untuk narasumber. Sesudahnya, mereka diminta membuat tulisan refleksi tentang apa yang mereka dapatkan atau mengerjakan work sheet.

Tarra Abuchari, wakil kepala sekolah Al Jabr Primary School mengatakan khusus untuk siswa kelas 2 ke atas, di akhir tahun ajaran, masing-masing kelas akan pergi menginap di sebuah vila di daerah Puncak untuk merayakan keberhasilan mereka menyelesaikan satu tahun ajaran.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia