Penuhi Kebutuhan Tidurnya


Namun, karena mama harus bersiap masuk kerja lagi, atau kembali aktif melakukan kegiatan sehari-hari, mau tak mau Anda harus pelan-pelan melepaskan kebiasaan ini. Misalnya, sesekali Anda bisa melepaskan puting susu atau dot dari mulutnya ketika bayi belum benar-benar terlelap, lalu pindahkan ke boks, dan biarkan ia tertidur sendiri. Bila Anda melakukan ini cukup sering, pelan-pelan bayi akan belajar untuk tertidur tanpa bantuan mengulum atau menyedot sesuatu. 

  • Menangis Tak Selalu Berarti Terbangun
Orang tua sebaiknya tidak membiarkan bayi baru lahir untuk tidur lebih lama dari empat jam tanpa makan (menyusu), sekalipun di malam hari. Namun, tidak setiap kali bayi bangun, ia harus diberi makan. Menurut Pantley, bayi kerap membuat bunyi-bunyian tertentu saat tidur, mulai dari melenguh, merintih, hingga menangis.  Padahal, suara-suara itu (Pantley menyebutnya sebagai ‘sleeping noises’) tidak selalu berarti bayi benar-benar terbangun. Karena itu, bunda harus mempelajari perbedaan antara suara-suara saat bayi benar-benar terbangun dan sleeping noises. Kalau bayi Anda benar-benar terbangun dan lapar, Anda bisa menyusuinya. Tapi kalau ia tak terbangun, biarkan ia terus tidur.
  • Bantu Bayi Bedakan Siang dan Malam
Bayi baru lahir tidur selama 16 jam hingga 18 jam setiap harinya, yang terbagi dalam 6 – 7 periode tidur. Bila bayi Anda sudah berusia 3 bulan ke atas, Anda bisa membantunya belajar membedakan antara tidur siang dan tidur malam, dan mengatur ritmenya supaya periode tidur malamnya sedikit lebih panjang dibanding tidur siang. Caranya, saat tidur siang (daytime naps), biasakan bayi Anda tidur di dalam ruangan yang terang dan dekat dengan keramaian kegiatan sehari-hari. Saat tidur di malam hari, biasakan ia tidur di ruang yang gelap atau berpenerangan minimal, serta bersuasana tenang dan jauh dari suara-suara. Anda juga bisa membantunya mengenali tidur malam dengan mengganti bajunya (misalnya dengan piyama) setiap kali tiba waktu tidur.
  • Kenali Tanda-Tanda Kelelahan
Karena masih sangat ringkih, wajar bila bayi (terutama yang baru lahir) mudah lelah. Cobalah mengenali tanda-tanda kelelahan pada bayi Anda. Misalnya,  bila ia menjadi lebih diam dari biasanya, kehilangan minat pada orang sekitar atau mainannya, menjadi rewel, atau bolak-balik menguap. Bila bayi Anda sudah menunjukkan tanda-tanda kelelahan, tidurkan secepatnya. Bayi yang dirangsang agar terus terjaga (misalnya, bunda terus menerus mengajaknya main) sementara ia butuh tidur, akan menjadi stres dan tidak bahagia. Kebiasaan kurang tidur pada masa bayi akan membentuk pola yang sama setelah ia dewasa.
  • Mama pun Harus Cukup Istirahat
Bangun berkali-kali di tengah malam untuk menyusui dan mengganti popok tentu sangat melelahkan bagi mama yang baru punya bayi. Mau tak mau semua itu harus tetap dilakukan demi sang buah hati. Kalau lalai menjaga kesehatan, bisa-bisa mama jatuh sakit. Selain Anda tak bisa mengurus bayi, bayi pun bisa tertular penyakit Anda.  Selain makan teratur, cukup, dan bergizi, tidur pun harus cukup. Caranya, setiap kali bayi Anda tidur, usahakan Anda juga tidur –terutama di malam hari. Mintalah bantuan suami untuk bangun dan mengganti popok di malam hari apabila Anda benar-benar butuh tidur. Anda bangun hanya jika harus menyusui.

Tapi, sabar saja, Ma. Periode bayi sering bangun di malam hari biasanya hanya berlangsung pada beberapa bulan pertama saja. Ketika ia sudah mulai duduk, merangkak, berjalan, atau melakukan kegiatan yang cukup melelahkan di siang hari, biasanya ia akan tidur pulas dan lama di malam hari tanpa sering terbangun. (DEN)

Foto: 123RF

Baca juga:
6 Tip Bayi Tidur Nyaman Tanpa Dibedong
Agar Bayi Tidur Nyenyak
Metode Self Soothing Agar Bayi Tidur

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Penuhi Kebutuhan Tidurnya

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia