8 Cara Siasati Anak Praremaja Hobi Belanja



Banyak orang tua mengaku sudah memberi tanggung jawab lebih kepada anak-anak praremaja mereka. Mulai dari tugas rumah tangga hingga membantu adik. Tidak semua anak senang dengan tugas ini, tapi akhirnya tetap melakukan karena adanya negosiasi dengan orang tua.
 
Jam belajar anak praremaja juga bertambah, mengingat semakin kompleksnya pelajaran sekolah. Terkadang ini pula alasan para Mama ‘menyerah’ dengan permintaan anak praremaja mereka, karena beban belajar maupun tanggung jawab di sekolah dan rumah sudah bertambah.
 
Jika mereka meminta sesuatu, rasanya tidak tega untuk selalu ditolak. Lantas, bagaimana menyiasati mahalnya ‘kebutuhan’ mereka? Sebelum Mama mengalami defisit dalam keuangan rumah tangga, beberapa saran pakar ini bisa dicoba dalam menghadapi mereka:
  • Buatlah daftar belanja bersama anak-anak, termasuk kebutuhan ataupun benda yang mereka minta, seperti aksesori, mainan baru, buku, sepatu, dan lain-lain. Diskusikan semua itu dengan santai tapi masuk akal, jika ada permintaan mereka yang harus Anda tolak. Kemudian, usahakan berdisiplin mengikuti daftar tersebut saat di pusat perbelanjaan atau supermarket. Bila anak melihat ini, mereka pun mengerti bahwa keluarga Anda tidak sembarangan atau asal membeli barang, semua perlu terencana.
Baca juga: Dampak Anak Praremaja Terobsesi Penampilan
  • Tidak ada salahnya membahas tentang menjaga lingkungan hidup. Apakah produk yang ditawarkan aman untuk lingkungan, tidak akan menjadi sampah yang berbahaya, dan sebagainya. Ini bisa menjadi filter atas permintaan anak.
  • Ajari anak Anda tentang nutrisi. Tidak semua makanan yang dia lihat iklannya adalah makanan yang baik untuk dikonsumsi. Bedakan antara makanan yang ‘sehari-hari’ dengan makanan yang ‘kadang-kadang’boleh untuk dikonsumsi.
Baca juga: Pola Makan Tak Sehat Anak Praremaja
  • Bahas bersama anak Anda tentang fungsi dan tujuan iklan. Mengapa suatu merek atau produk membuat iklan yang menarik? Karena mereka ingin produknya dibeli banyak orang, bukan berarti produknya pasti bagus.
  • Banyak merek menghabiskan dana yang fantastis untuk membuat iklan yang sangat baik, bahkan membayar artis idola remaja untuk membintangi iklan tersebut. Terangkan ini kepada anak Anda, bahwa sang artis dibayar untuk mengakui suatu produk berkualitas baik. Tapi, belum tentu produk itu baik untuk semua orang.
  • Wajibkan anak untuk mengakses internet ataupun menonton TV di ruang keluarga, tidak di kamar pribadinya. Dengan begitu Anda lebih mudah memonitor kegiatan mereka di dunia maya. Selain demi keamanan, juga dapat mencegah paparan iklan yang berlebihan.
Baca juga: Bolehkah Orang Tua Membuka Password Gadget Anak Praremaja?
  • Cermati kebiasaan Mama dan Papa dalam memperoleh informasi dan berbelanja. Apakah sering memperhatikan iklan? Sering menonton TV? Banyak screen time dengan aneka gadget yang dimiliki? Anak-anak mengikuti kebiasaan kita lho, Ma! Jika Anda rasa memang Anda berdua banyak terpapar media dan masih boros, saatnya untuk mengubah kebiasaan itu.
  • Faktor terpenting, pastikan waktu yang dihabiskan untuk menonton TV, internet maupun video games, untuk semua anggota keluarga, seimbang dengan kegiatan lain yang bersih dari iklan. Misalnya, jogging atau bersepeda bersama keliling kompleks, bermain bersama di dalam maupun luar rumah, membaca buku, hingga ikut gotong royong dengan komunitas setempat, bisa menjadi ide. Selain dompet selamat, anak pun menjadi lebih dekat dengan Anda.
Baca juga: 
5 Tahap Perkembangan Anak Usia Praremaja
Trik Jadi Papa Andalan Si Praremaja
Anak Praremaja Pacaran, Orang Tua Lakukan 3 Hal Penting Ini!
4 Strategi Mendisiplinkan Anak Praremaja
Personal Hygiene yang Harus Diajarkan kepada Anak Praremaja
Cara Menjawab Omongan Anak Praremaja
 
Updated: Juni 2022

 


Topic

#usiasekolah #parenting #parentingstyle #praremaja

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia