Anak Juga Bisa Frustrasi, Ini Cara Mengatasinya




 

Menurut Penelope Leach, Ph.D, pakar tumbuh kembang anak dari London, Inggris, rasa frustrasi dalam dosis tertentu sebetulnya baik untuk mendorong anak agar maju. “Meskipun naluri dasar Anda mengatakan untuk melindungi si kecil dari perasaan tidak nyaman, terkadang anak perlu mencicipi perasaan frustrasi untuk membangkitkan motivasinya, juga untuk menyiapkan dirinya menghadapi dunia yang tidak selalu bersahabat,” tambahnya.

Untuk itu, coba lakukan cara-cara ini untuk membuat si kecil berdamai dengan perasaan frustrasinya. 

Tanamkan percaya diri. Anda bisa memupuknya dengan cara memberi anak peluang untuk meraih prestasi kecil-kecilan. Misalnya, agar ia bisa memakai sepatu sendiri, pilih sepatu dengan penutup velcro, yang lebih mudah dipakai balita. Jika ia berhasil memakai sepatu, jangan lupa memberikan pujian, yang bisa menambah kepercayaan dirinya.

Ajari keterampilan. Agar ia bisa cepat menguasai keadaan, bekali si kecil dengan keterampilan, mulai dari memakai baju, menyisir rambutnya sendiri, sampai membuka-tutup wadah kue. Mungkin ia belum bisa melakukannya secara benar. Tidak perlu langsung mengkritik. Kritik yang disampaikan terus-menerus dan tuntutan yang terlalu tinggi hanya akan memperparah frustrasi si kecil, dan membuat ia mengkeret untuk mencoba hal-hal baru.

Hargai perasaannya. Jika anak kesal karena jembatan yang ia buat dari brick ambruk, tunjukkan empati Anda. Misalnya, pujilah karena ia telah berusaha sebelumnya. Lantas, ajak ia bersama-sama membangunnya kembali. Untuk memberi ia semangat, Anda mungkin perlu membantu ia di awal-awal. Tetapi setelah itu, biarkan si kecil melakukannya sendiri, seperti yang ia mau. Ini juga bisa memancing kreativitasnya.

Beri dukungan. Semangati anak saat ia berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri. Berikan pula dukungan Anda saat ia merasa ingin berhenti dan menyerah. Namun, kasih juga ia kesempatan untuk menenangkan diri. Terkadang, berdiam diri sejenak adalah cara terbaik untuk meredam perasaan frustrasi, sebelum kemudian berusaha lagi.

Batasi bantuan. hindari kebiasaan untuk selalu turun tangan setiap kali anak menghadapi masalah. Beri kesempatan kepada si kecil untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Keberhasilan akan membuat ia puas dan kian percaya diri. Anda pun pasti turut senang melihat si kecil sukses melakukan sesuatu secara mandiri, kan?

 
Baca juga:
7 Permainan Membuat Anak Lebih Aktif
7 Aturan Mencium Yang Perlu Diketahui Anak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia