Merawat Gigi Susu




Kalau Anda berpikir nggak apa-apa gigi susu anak tidak mulus, ada karies di sana-sini, bahkan sampai menghitam dan gigis (gigi seperti habis), mungkin sebaiknya sekarang ubah pikiran itu, ya. Menurut Dr. Eva Fauziah, drg, Sp.KGA (K), Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Pengurus Daerah DKI Jakarta saat diwawancara melalui Instagram Live Parenting Indonesia beberapa waktu lalu, masih banyak orang tua yang menyepelekan perawatan gigi susu atau gigi sulung anak. “Ah, cuma gigi susu. Nanti juga ganti,” ujarnya.

Padahal, ada alasan kuat mengapa Anda tidak boleh mengabaikan kesehatan gigi susu anak dan merawatnya sejak awal. Seperti diungkap Dr. Eva, kesehatan gigi dan mulut anak harus diperhatikan bahkan sejak tumbuhnya gigi sulung pertama mereka. Sebab, benih gigi tetap tepat berada di bawah gigi sulung, sehingga ketika ada sesuatu yang terjadi dengan gigi sulung, maka akan berdampak juga ke gigi tetap. Jadi, gigi susu yang sehat adalah pangkal gigi tetap yang sehat juga.
 
Rawat Gigi Anak Sedini Mungkin, Hindari Beragam Penyakit
Kapan gigi susu mulai terbentuk? Gigi susu mulai terbentuk saat janin baru berusia 6 minggu dan sudah lengkap sempurna saat bayi dilahirkan. Belum tumbuh keluar, memang, dan gigi pertama baru muncul saat bayi berusia antara 6 - 9 bulan. Pertumbuhan gigi ini berbeda-beda pada tiap anak. Namun, di usia 3 tahun biasanya semua gigi susu sudah tumbuh secara lengkap.

Gigi susu bertahan cukup lama dalam masa pertumbuhan anak. Gigi depan akan mulai tanggal pada usia 6 atau 7 tahun, sedangkan gigi-gigi geraham akan tanggal ketika anak berusia 12 atau 13 tahun.

Seperti diungkap sebelumnya, gigi susu berperan penting untuk menentukan posisi tumbuh gigi tetap nantinya. Jangan lupa, gigi sangat diperlukan untuk menggigit dan mengunyah makanan demi tumbuh-kembang anak.

Beberapa penelitian menemukan bahwa anak-anak yang giginya rusak lebih besar kemungkinan mengalami masalah dalam pertumbuhannya dan lebih rentan menderita obesitas. Itu karena masalah pada gigi bisa memengaruhi selera makan anak (pasti tak enak kan, harus makan saat sakit gigi), juga membuat proses pencernaan makanan kurang sempurna.

Penyakit pada gusi juga bisa terkait dengan penyakit jantung di kemudian hari. Maka dari itu, Mama harus benar-benar merawat gigi anak sejak baru tumbuh.
 
Gigi yang rusak juga berpengaruh pada perkembangan anak. Mereka jadi mudah rewel dan tidak nyaman beraktivitas karena rasa sakit yang diderita selama sakit gigi, dan bisa berpengaruh pada rasa percaya dirinya.


Tahap-Tahap Perawatan Gigi Susu Anak
Lalu, bagaimana sebaiknya perawatan gigi susu dilakukan? Lakukan sesuai tip berikut ini:

• Kunjungan pertama ke dokter gigi: sekitar usia 1 tahun atau dalam jangka waktu 6 bulan setelah gigi pertamanya tumbuh. Setelah itu setidaknya rutin memeriksakan gigi anak ke dokter gigi setahun sekali.

• Sikat gigi pertama: Ketika gigi pertamanya sudah tumbuh, pilih sikat gigi dengan kepala yang kecil dan bulu sikat dengan ujung membulat yang lembut. Anda dapat membantunya belajar sikat gigi sendiri saat ia berusia 4 tahun, biasakan menyikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam minimal selama 2 menit.

• Pertama kali menggunakan pasta gigi anak: Saat ia sudah berusia 18 bulan, sebelum usia tersebut membersihkan gigi cukup dengan sikat gigi lembut dan air.

• Pertama kali menggunakan pasta gigi biasa: Ketika ia sudah berusia 6 tahun.

• Pertama kali menggunakan dental floss: ketika gigi geraham susunya sudah tumbuh, sekitar usia 3 tahun. Bersihkan giginya dengan dental floss setidaknya 2 kali seminggu.
 
Jika Muncul Karies, Apa yang Harus Dilakukan?
Kerusakan pada gigi yang umum dialami anak-anak adalah karies. Menurut penjelasan dari laman idgai.org dari IDGAI, karies menyebar dengan cepat pada gigi sulung karena enamelnya lebih tipis dibandingkan pada gigi permanen, dan saraf lebih dekat dengan permukaan.

Dijelaskan pula bahwa tahap awal karies anak usia dini ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih (white spot) pada email gigi, berlanjut dan berkembang hingga merusak struktur gigi dengan terbentuk lubang warna kekuningan, cokelat, bahkan kehitaman.
 
Bagaimana jika karies tidak segera diatasi atau kondisi gigi belum diperbaiki? Dikatakan bahwa makanan akan mudah tersimpan pada lubang gigi dan akan terjadi proses kerusakan hingga mencapai ruang pulpa gigi (ruangan yang berisi pembuluh darah dan saraf). Kondisi ini menyebabkan terjadinya infeksi dan terbentuknya nanah pada gusi.
 
Anda tidak ingin kondisi sampai separah itu terjadi pada anak, kan? Karena itu, lakukan  pencegahan karies pada gigi susu anak sesuai saran idgai.org berikut ini:

1. Sikat gigi anak 2 kali sehari, setelah makan pagi dan sebelum tidur.
2. Hindari kebiasaan anak minum susu botol (ngedot) sebelum tidur
3. Pemakaian sikat gigi dan alat makan pribadi (belikan yang berkualitas baik dan lucu, misal yang ada karakter favoritnya, supaya anak semangat, gosok gigi, ya).
4. Kunjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
 
Baca juga:
Penyebab Gigi Tetap Anak Tumbuh Berantakan
Anak Takut ke Dokter Gigi? Coba Trik-Trik Berikut...
Jangan Abaikan 3 Masalah Gigi Susu Ini!


 


Topic

#balita #kesehatananak #kesehatanagigianak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia