Wajib Tahu! Batasan Saat Marah pada Anak


Pekerjaan Anda sedang banyak sekali. Tiba-tiba saja si kecil membuat ulah. Apa yang ia lakukan, dengan mudah membuat kepala Anda “berasap”. Anda pun jadi lepas kendali dan marah.
 
Tak berselang lama setelah marah-marah, Anda dihantui perasaan bersalah. Siapa yang sering begini? Anda pasti sering bertanya-tanya, boleh tidak sih, sebetulnya marah pada anak?
 
Nessi Purnomo, M.Si., Psikolog, psikolog keluarga berkata, “Namanya Mama dan Papa ini juga manusia”. “Apakah boleh marah? Boleh. Tapi, alasannya harus jelas.” Orang tua tentu saja tidak bisa serta-merta marah pada si kecil hanya karena sedang lelah, misalnya saja dengan melontarkan kalimat, “Jangan bikin Mama marah, deh!”
 
Penting bagi orang tua untuk berpegang pada kesepakatan atau aturan yang sudah dibuat bersama anak. Hanya pelanggaran kesepakatan lah yang bisa dijadikan alasan Anda tegas pada si kecil.
 
Selain itu, ada juga hal lain yang harus diperhatikan oleh orang tua. Yakni, setelah kelepasan marah, orang tua harus memberi penjelasan pada anak. “Harus ada penjelasan detail pada anak tentang apa yang membuat kita marah agar anak tidak berpikir bahwa orang tuanya tidak menyayanginya,” ucap Nessi. Penjelasan ini tentu harus menggunakan kesepakatan atau aturan sebagai dasarnya. Anda bisa mengatakan pada si kecil, “Mama kesal, lho, ketika kita punya kesepakatan seperti ini, tapi kamu malah melakuan hal lain.”
 
Jangan Sampai Anak Kebal
Yang terakhir, Nessi mengingatkan, “Marah itu harus selektif. Boleh marah, tapi jangan jadi pemarah.” Artinya, orang tua harus kembali ingat bahwa ketegasan harus sejalan dengan kesepakatan atau aturan yang sudah dibuat. Hindari selalu marah-marah hanya karena anak tidak bisa mengerjakan sesuatu yang hasilnya sesuai dengan standar orang tua. Jangan sampai, Anda mengeluarkan kalimat seperti, “Masa begitu saja nggak bisa!” ketika anak sudah berusaha mengikuti kesepakatan.
 
Sebab, ada hal yang berbahaya dari kebiasaan marah, yakni anak-anak bisa jadi kebal. “Anak-anak akan berpikir, ah, bukan Mamaku namanya kalau nggak marah-marah. Jadi mereka cuek, dibiarin aja, nanti juga balik sendiri,” ujar Nessi memberi contoh. Hal ini tentu bukan pertanda baik dalam upaya mendisiplinkan anak-anak.
 
 
Baca juga:
Jangan Marah Salah Momen, Ma!
Saat Hendak Marah Pada Anak, Lakukan 3M
Lakukan Ini Saat Marah Pada Anak
Tip Kontrol Ucapan Saat Marah
Cara Meredam Rasa Marah
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK

 
 
 
 
 
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia