Mengenalkan Bayi Konsep Waktu

Menghabiskan sembilan bulan dalam rahim yang gelap dan hangat membuat bayi terlahir tanpa memiliki konsep waktu. Satu-satunya konsep waktu yang dikenal bayi adalah saat ia merasa lapar dan ngantuk. Ini yang disebut siklus biologis. Sedangkan siklus siang dan malam yang kita kenal adalah geologis.

Para mama tentu sadar jika kebutuhan biologis berbenturan dengan siklus geologis, maka salah satu harus mengalah. Yang diutamakan sudah pasti respon terhadap kebutuhan bayi, bukan mengatur ulang jam biologisnya agar sesuai dengan zona waktu orang tua. “Seorang bayi harus merasa aman dan terlindungi. Ini berarti ketika ia lapar, segera susui – tidak peduli jam berapa pun,” ujar Robert Billingham, Ph.D, profesor kajian pengembangan manusia dan keluarga dari Indiana University.

Meskipun saat berusia satu tahun anak mulai memiliki konsep yang terbatas mengenai siang dan malam, namun banyak ahli berpendapat bahwa di usia ini orang tua bisa mengenalkan konsep waktu dengan cara mengatur ulang jam biologisnya.

Seorang anak usia satu tahun mulai dapat bertahan delapan jam tanpa diberi makan, misalnya, sehingga secara bertahap ia dapat masuk ke dalam siklus geologis – tidur saat malam hari. Untuk memulainya, Anda bisa membiarkan anak rewel sebentar saat ia terbangun di malam hari. Ia mungkin akan segera tertidur lagi.

Jika anak masih tetap menangis, maka Anda boleh menghampiri dan menenangkannya. Setiap malam, tambah waktunya sedikit demi sedikit sebelum menghampirinya. Dengan cara ini, anak akan pelan-pelan mempelajari bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur, bukan untuk menangis mencari mama. Biasanya, frekuensi anak menangis dan terbangun saat malam akan berkurang setelah beberapa hari.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia