7 Konflik Batin Mama


 

Pernahkah Anda merasa punya perasaan bersalah dalam kehidupan menjadi seorang ibu? Rasanya, Anda yakin bahwa ada saja kekurangan yang Anda miliki. Bahkan, ada juga majas ironi yang menyatakan bahwa
"Saya bersalah, oleh karena itu saya adalah orang tua." Ya, kehidupan menjadi orang tua rasanya tak pernah luput dari perasaan bersalah ini.
 
Erica Djossa, MA, psikoterapis dan pemilik podcast Happy as a Mother, mengatakan bahwa perasaan bersalah adalah emosi negatif yang umum dirasakan oleh para ibu. Selain dikarenakan oleh tekanan dari luar, Erica menilai bahwa perasaan bersalah yang pada akhirnya menjadi pemicu stres bagi ibu ini justru banyak yang bersumber dari dalam diri sendiri.
 
Apa sajakah yang sering bergulat dalam batin seorang ibu? Erica membuat daftarnya:
 
1. Definisi Ibu yang Baik
Banyak ibu terjebak pada definisi bahwa ibu yang baik adalah ibu yang selalu melakukan semua hal dan selalu hadir untuk buah hatinya. Hal ini membuat Anda sering kali merasa tidak sempurna ketika tidak bisa menyelesaikan banyak hal baik berkaitan dengan pengasuhan atau pekerjaan rumah. Anda juga merasa tak baik ketika harus menerima kehadiran orang lain untuk membantu seperti ART atau pengasuh.
 
Dalam hal waktu, Anda juga merasa tertekan saat tak bisa selalu hadir bagi anak-anak, terutama bagi ibu yang bekerja. Bahkan, Anda juga akan merasa bersalah saat meninggalkan anak-anak untuku me time.
 
2. Ekspektasi Terlalu Tinggi
Kita semua punya ekspektasi. Akan tetapi, ketika ekspektasi Anda tentang kehidupan sebagai seorang ibu terlalu tinggi dan sulit untuk dicapai, semua itu justru akan berbalik menjadi beban psikologis.
 
3. Melakukan Kesalahan = Ibu yang Buruk
Hentikan kepercayaan Anda bahwa ketika Anda melakukan kesalahan maka Anda langsung menjadi ibu yang buruk. Setiap orang melakukan kesalahan. Bersyukur bahwa anak-anak kita adalah orang yang paling pemaaf di dunia ini. Maka, lebih penting untuk mengevaluasi dan memperbaiki kesalahan ketimbang berkutat pada pikiran bahwa Anda buruk.
 
4. Merasa Harus Melakukan Lebih Banyak
Tak jarang, para ibu selalu merasa bahwa apa yang ia lakukan kurang; kurang baik, kurang banyak, kurang manis, kurang lama, dan kurang lainnya. Oleh karenanya, ada perasaan, Anda harus melakukan lebih banyak lagi. Ini menjadi beban berat ketika Anda tak memiliki support system yang baik untuk melakukannya.
 
5. Berpikir Bahwa Semua Emosi Negatif Ini Salah
Satu hal lain yang membuat Anda lebih tertekan adalah ketika Anda berpikir bahwa semua emosi negatif yang Anda rasakan ini salah dan seharusnya tidak ada. Wajar saja, tekanan sosial membuat Anda berpikir bahwa saat menjadi ibu, maka Anda seharusnya bahagia. Ini berisiko membuat Anda melakukan penolakan, tidak bisa menerima emosi tersebut dan tak bisa menyelesaikannya.
 
6. Membandingkan Diri dengan Ibu Lain
Kebiasaan buruk ini sesungguhnya akan menjadi beban yang berat untuk Anda. Anda akan merasa bersalah pada anak-anak ketika merasa tidak melakukan banyak hal lebih baik dari ibu lain.
 
7. Saran dari Orang Lain
Menjadi orang tua tidak mudah. Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua. Wajar bila saat melakukan pengasuhan, ada banyak kebingungan yang masih dialami seorang ibu. Ada kalanya saran dari orang lain yang berbeda dengan keyakinan Anda akan menggoyahkan dan malah menjadi sumber tekanan bagi Anda. Anda jadi merasa bersalah ketika punya pendapat yang berbeda dari orang lain.  
 
Erica mengatakan bahwa tidak apa-apa bagi para ibu untuk merasa buruk. Akan tetapi, Anda harus segera berbalik untuk membangun kekuatan. Hentikan terlalu banyak melihat atau mendengar orang lain. Mulailah untuk mendengarkan diri Anda sendiri.
 
“Bagian dari mengurangi rasa bersalah adalah dengan mengetahui nilai-nilai pribadi Anda,” ujar Erica. Penting bagi seorang ibu untuk segera mengetahui kompas penuntun yang membuatnya membuat keputusan secara sadar dan lebih percaya diri pada pilihan sendiri.
 
 
Baca juga:
Manfaat Meditasi untuk Ketenangan Batin
Sehat Lahir Batin dengan Memaafkan
Tip Ampuh untuk Ibu Baru
4 Perbedaaan Ibu Baru dan Ibu Berpengalaman
Tipe Mama: Penghindar Konflik
 
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia