8 Tanda Atasan Melakukan Bullying di Tempat Kerja

bagaimana jika atasan melakukan bullying


Bullying membuat orang-orang yang menjadi korban kehilangan harga diri, sedih, dan merasa sakit. Sama seperti yang terjadi di sekolah, bullying di tempat kerja juga melibatkan intimidasi verbal, fisik, bahkan pengucilan.
 
Penelitian yang dilakukan oleh The Workplace Bullying and Trauma Institute, organisasi yang fokus pada penanganan bullying di Amerika Serikat menunjukkan bahwa
61% pelaku bullying adalah atasan di tempat kerja. Yang menyedihkan, pihak perusahaan umumnya tidak bertindak apa-apa. Malahan, 65% dari korban bullying di tempat kerja akhirnya memilih resign atau mengundurkan diri untuk menyelamatkan diri dari bullying.
 
Sherri Mabry Gordon, aktivis pencegahan bullying sekaligus penulis buku Are You Being Bullied mengatakan bahwa atasan atau orang yang lebih dominan dalam struktur pekerjaan di kantor sangat mungkin menjadi orang yang melakukan bullying. Ia menunjukkan delapan tanda bahwa atasan Anda melakukan bullying:
 

1. Melecehkan Secara Verbal
Atasan yang kerap menghina karyawan di depan orang lain sehingga ia terintimidasi bisa dikatakan telah melakukan bullying. Ia secara konsisten meneriaki atau mencaci dan mencemooh karyawannya. Ia juga membuat lelucon yang menyudutkan atau memberikan kritik yang sinis secara teratur.
 
Baca juga: Tipe Kantor Idaman Para Working Mom
 

2. Kerap Mengancam
Ancaman merupakan salah satu saluran bullying. Atasan bisa jadi mengancam untuk memecat karyawan sebagai cara untuk mempertahankan kekuasaan dan kontrol. Ia bahkan mungkin juga membuat gerakan mengancam atau menyakiti secara fisik untuk mengintimidasi Anda.
 

3. Meragukan Kapasitas Anda
Perilaku bullying lainnya antara lain adalah menunjukkan ekspresi dan gestur yang seolah menggertak kemampuan dan meremehkan pendapat serta gagasan bawahan atau karyawannya. Atasan yang melakukan bullying terhadap bawahannya meragukan kapasitasnya untuk membuat target, sehingga bawahan merasa rendah dan tidak mampu.
 
Akhirnya, ia bisa mengontrol dan memanipulasi bawahan atau karyawan untuk melakukan apa yang ia perintahkan dengan dalih pembuktian bahwa ia mampu dan pantas.
 

4. Mengganggu Privasi
Tahukah Anda bahwa atasan yang selalu memata-matai bahkan menguntit juga termasuk dalam bullying? Atasan yang mengganggu privasi ini bahkan tak segan mendengarkan percakapan pribadi Anda, membuka surat karyawan, atau bahkan sampai merusak data pribadi dan peralatan kerja Anda. Mereka kadang melakukannya saat targetnya keluar kantor.
 
Baca juga: Kuis: Apakah Anda Seorang “Yes Man!”?
 
 

5. Mengacaukan Pekerjaan
Atasan bisa melakukan bullying dengan cara menetapkan tenggat waktu yang tidak realistis yang kemungkinan besar menyebabkan Anda gagal memenuhinya. Mereka juga dengan seenaknya mengubah acuan kerja atau meminta revisi secara teratur yang menyebabkan pekerjaan tambahan dan meingkatkan kemungkinan kegagalan.
 
Mereka juga menahan informasi yang diperlukan dan menyabot kesuksesan karyawannya. Mereka bahkan menolak menandatangani proyek untuk memperlemah posisi karyawannya.
 
Baca juga: 5 Manfaat Mengatakan Tidak pada Teman
 

6. Menghambat Kesuksesan
Salah satu alasan mengapa seseorang melakukan bullying di tempat kerja adalah lantaran cemas akan ada yang menyainginya. Alhasil mereka mencari cara untuk menghambat kesuksesan Anda dengan cara mengada-ada bahwa Anda telah membuat kesalahan dan menjatuhi Anda dengan sanksi. Mereka bahkan menjelekkan reputasi bawahan atau karyawannya sehingga tidak bisa mendapatkan  promosi, transfer, atau pelatihan tambahan.
 

7. Menyebarkan Rumor
Pelaku bullying berusaha mencari cara untuk membuat targetnya terlihat buruk. Akibatnya, mereka menyebar rumor tentang pekerjaan, kehidupan personal, penampilan, atau bahkan kesehatan Anda. Informasi tidak benar tersebut dilakukan untuk merusak reputasi Anda.
 
Baca juga: Anak Hobi Bergosip, Ketahui 5 Alasannya
 
 
8. 
MengucilkanPelaku bullying mengisolasi targetnya sebagai bentuk intimidasi. Oleh karenanya, karyawan yang menjadi target bullying akan dikucilkan. Mereka bisa saja dikecualikan dari daftar rapat penting, tidak diikutkan dalam pelatihan, tidak disertakan namanya dalam acara outbond kantor, dan lain sebagainya.
 
Perlu diingat bahwa semua hal tersebut dapat dikatakan bullying bila terjadi secara konsisten atau terus menerus. Anda bisa mengetahui cara mendeteksi bullying di tempat kerja sendiri.
 
Bila Anda mengalami hal ini, maka segeralah mencari bantuan. Atau apabila Anda melihat rekan Anda mengalaminya, maka segera membantunya untuk mengonftrontasi.
 
 
Baca juga:
Bullying di Tempat Kerja, Ini 8 Kelompok yang Rentan Jadi Korban
7 Penyebab Seseorang Jadi People Pleaser
Tanda Anda Berteman dengan Orang yang Toksik
Perasaan Bersalah Ibu Bekerja Pemicu Stres Kronis
 
 

LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#duniamama #karier #ibubekerja

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia