Anak Hobi Bergosip, Ketahui 5 Alasannya




Pernahkah Anda mendengar anak Anda bergosip? Atau justru sudah beberapa kali tak sengaja mendengarnya langsung saat ia sedang berbincang atau bertelepon dengan temannya? Waduh, kecil-kecil biang gosip.
 
Ada perbedaan antara mengobrol biasa dengan bergosip yang perlu diketahui orang tua. Membicarakan orang lain terutama yang berkaitan dengan hal negatif adalah bergosip.
 
Orang dewasa mungkin meremehkan gosip yang jadi bahan obrolan anak-anak. Anda pun barangkali hanya sekadar mengingatkan mereka, “Ah, itu, kan, hanya gosip. Belum tentu kebenarannya begitu,” saat mereka menyampaikannya kepada Anda.
 
Padahal, tak seharusnya orang tua menghadapi seenteng itu. Sherri Mabry Gordon, advokat pencegahan bullying serta penulis buku Beyond Bruises mengatakan bahwa gosip adalah cikal bakal bullying. Menurutnya, gosip adalah informasi yang bersifat pribadi dan melibatkan detail menarik bagi orang lain. “Gosip biasanya menyebar di belakang seseorang dan bisa sangat menyakitkan,” imbuhnya.
 
Sherri menggarisbawahi bahwa gosip akan membawa dampak buruk bagi anak-anak yang menjadi bahan obrolan. Menurutnya, gosip dapat menghancurkan kepercayaan diri dan memengaruhi harga diri seorang anak. “Terlebih lagi gosip dan desas-desus dapat membuat mereka terasing, merusak reputasi, dan bahkan menyebabkan perilaku mengucilkan dan bentuk lain dari agresi relasional,” jelasnya.
 
Menurut Sherri, ada beberapa alasan anak-anak menyebarkan gosip, di antaranya :
 

1. Untuk Merasa Lebih Baik
Ketika seorang anak merasa ada hal yang buruk pada diri mereka sendiri, mereka kadang menargetkan orang lain untuk bisa merasa lebih baik. Perasaan iri hati ini akhirnya mereka alihkan dengan membicarakan kelemahan atau keburukan anak lain sebagai cara untuk meningkatkan kepercayaan dirinya sendiri. Menurut Hanlie Muliani, M.Psi, psikolog klinis pendiri Sahabat Orangtua & Anak sekaligus penulis buku Why Children Bully, ini adalah salah satu motif khas bullying utamanya pada anak perempuan.
 
Sayangnya, perasaan menjadi lebih baik itu hanya sesaat. Sedangkan, perasaan benar-benar menjadi lebih baik tidak pernah terwujud karena mereka membentuknya melalui superioritas palsu. Anak-anak yang menyebarkan gosip tersebut tidak pernah berusaha mengatasi apa yang menjadi masalahnya sendiri, sehingga perubahan tidak pernah terjadi.
 

2. Agar Diterima Teman
Saat berada di antara daun hijau yang rimbun, bunglon beradaptasi dengan mengubah warnanya jadi hijau juga. Hal ini bisa juga digunakan sebagai cara menjelaskan bagaimana anak-anak beradaptasi dengan lingkungannya.
 
Jika semua anak di lingkungan pertemanannya suka bergosip, mereka akan merasa harus melakukan hal yang sama agar dapat diterima. Ini adalah cara mereka beradaptasi dengan lingkungannya.
 
Sering kali, tekanan teman sebaya memang menyebabkan anak-anak akhirnya bergosip. Sebab, ada beberapa Dampak Anak Ditolak dari Pergaulan yang akan sulit dihadapi oleh mereka.
 

3. Mencari Perhatian dan Popularitas
Apa hubungannya menyebarkan gosip dengan mendapatkan perhatdian? Ketika anak-anak mengetahui rahasia orang lain, atau mereka adalah orang pertama yang mengetahui gosip, mereka akan menjadi pusat perhatian. Banyak anak berusaha mencari informasi darinya.
 

4. Mendapatkan Status Sosial
Gosip dapat menyebabkan anak-anak yang menjadi target kehilangan harga diri, posisi, atau bahkan terkucil dari pergaulannya. Beberapa anak memanfaatkan gosip sebagai alat untuk naik tangga sosial. Ketika anak yang mereka gosipkan ‘jatuh’, mereka akan ‘naik’. Akibatnya, mereka dapat memanfaatkan gosip tersebut untuk mendapatkan popularitas.
 

5. Untuk Balas Dendam
Anak-anak cenderung menggunakan gosip untuk membalas seseorang yang mereka rasa pantas untuk disakiti, yakni orang yang telah menyakiti mereka sebelumnya. Menyebarkan gosip terkadang memuaskan kebutuhan mereka untuk membalas dendam.
 
Bila Anda mengetahui anak Anda menggosipkan anak lain, ini adalah saatnya Anda untuk mengambil tindakan. Alih-alih membiarkannya, pastikan Anda berdialog dengannya untuk mengetahui alasannya menyebarkan gosip. Bantu mereka menemukan sumber masalahnya dan menyelesaikannya agar tak terus menerus berkubang dalam gosip.
 
Baca juga:
Mbak, tolong kasih link ke artikelku berikutnya yg soal gosip juga ya
Iri Hati jadi Penyebab Anak Melakukan Bullying
4 Pelajaran Bergaul agar Anak Terhindar dari Perundungan (Bullying)
Anak Jadi Pelaku Bullying, Ini Sebabnya
5 Alasan Stop Bergosip Sekarang Juga!
 
  
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK

 


Topic

#usiasekolah #parenting #pendidikan #sekolah #belajardarirumah

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia