8 Tip Menghindari Pertengkaran Rumah Tangga Selama #dirumahsaja


 

Kebijakan bekerja dan belajar dari rumah membuat Mama, Papa, dan anak-anak berkumpul. Di hari-hari pertama, Anda mungkin akan sangat menikmati kemewahan waktu ini. Akan tetapi, ini bisa jadi tak bertahan lama.
 
Mama mulai melipat wajah, Papa mulai kesal dan bertanya-tanya, akhirnya pertengkaran pun sering tak terhindarkan. Bahkan, mengutip dari Daily Mail, gugatan perceraian di Cina meningkat sejak masa karantina akibat pandemi ini.
 
Elizabeth Hale-Rose, LCSW, CPC, pelatih meditasi mindfulness di Swiss mengatakan bahwa peningkatan dramatis dalam waktu yang dihabiskan bersama, perasaan tidak mampu melarikan diri, dan ketakutan terhadap hal yang tidak dapat diprediksi dapat mempertinggi potensi frustrasi dan pertengkaran antar pasangan.
 
Nah, bagaimana ya, caranya agar Mama dan Papa tetap bisa rileks sehingga rumah tetap tenang?


1. Perbanyak Ucapan Terima Kasih dan Memuji

“Sekarang bukan waktunya untuk menunjukkan kesalahan,” ujar Ashley Willis, konselor pernikahan dan keluarga, sekaligus penulis The Naked Marriage. Sebagai gantinya, sekarang adalah saatnya untuk memberikan penghargaan dan ucapan terim akasih pada pasangan. Anda bisa mengucapkan, “Terima kasih. Kamu memang suami yang pengertian.” saat pasangan Anda membuatkan secangkir kopi. Ucapkan ini tak peduli seberapa sering.
 
Jika Anda berharap suami Anda melakukan hal baik, maka katakan hal baik tentangnya. Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi motivasi baginya untuk melakukannya lagi. Jadi, jangan pakai cara mengomel ya, Ma!


2. 3 Hal Baik Sebelum Tidur

Penulis buku Getting the Love You Want, Helen LaKelly Hunt, menyarankan agar Anda menyebutkan 3 hal yang Anda hargai sepanjang hari tersebut pada pasangan Anda sebelum tidur di malam hari. Anda dan suami sudah bekerja keras menyelesaikan pekerjaan kantor, mengurus anak, menemani anak belajar, dan membereskan pekerjaan rumah, maka ini saat yang tepat untuk saling memberikan penghargaan untuk meningkatkan hubungan.

3. Tanya Dulu Sebelum Komentar

Sangat mudah bagi Anda yang terlalu banyak beban untuk menuduh bahwa Papa tidak membantu apa dan ia tidak melakukan apa pun—hanya duduk dengan ponsel di tangan sepanjang hari. Akan tetapi, cobalah untuk bertanya dulu sebelum berkomentar, itulah yang disarankan Helen. Siapa tahu ia sedang menyelesaikan pekejaan kantornya.
 
“Berbicara adalah hal paling berbahaya yang dilakukan orang, terutama ketika mereka sedang stres," kata Harville Hendrix, suami Helen sekaligus rekan penulis bukunya. Ia juga menambahkan, "Dan mendengarkan adalah hal yang paling jarang dilakukan orang, terutama ketika mereka sedang stres." Maka, biasakan mendengar dulu sebelum bicara.


4. Cara Menjawab yang Baik

Pasangan mengeluh dengan nada yang memancing emosi? Tahan diri agar tidak terjadi ‘ledakan’ di rumah. Dr. Zlatin Ivanov, psikiater di New York, AS, menyarankan kalimat-kalimat berikut untuk merespons komunikasi negatif dari pasangan, “Iya, aku setuju.” “Aku mengerti.” “Kita bisa selesaikan ini sama-sama, ya.” “Aku menghargai waktu dan privasimu, jadi tolong lakukan itu juga untukku.” Nah, jadi coba lebih sabar untuk tidak ikut terpancing emosi.

5. Waktu Sendirian

24 jam bersama tentu membuat Anda merasa kehilangan ruang dan privasi. Untuk itu, Dr. Stephanie Newman, psikolog klinis di New York,AS, menyarankan agar baik Mama atau Papa punya waktu untuk sendirian. Anda butuh istirahat sejenak dari berbagai tuntutan di rumah. Sepakati kapan waktu yang baik untuk Anda berdua mengambil giliran me time. “Semua orang mendapat satu,” ujar Newman.
 
Di samping itu, Zlatin mengatakan bahwa waktu sendirian dapat meminimalisir risiko konflik. Menurutnya, kita memang mahluk sosial, akan tetapi ketika kita frustrasi dan merasa kewalahan, kadang-kadang kita perlu tinggal sendirian untuk sementara waktu.


6. Sepakati Jadwal

Ashley mengatakan bahwa ketentuan untuk belajar di rumah bagi anak-anak menjadi beban bagi semua orang. Orang tua punya beban baru, yakni menemani dan mengajari anak-anak. “Ini menambah tingkat intensitas yang benar-benar baru,” ujarnya. Oleh karenanya, untuk menghindari pertengkaran karena ada pihak yang merasa ada ketimpangan beban tugas, maka sebaiknya sepakati jadwal dari awal dengan pembagian tugas yang Anda rasa benar-benar adil untuk semuanya.

7. Waktu Jeda

Julie Gottman, pendiri The Gottman Institute, Seattle, AS, menyarankan agar Anda mengambil waktu jeda begitu api pertengkaran mulai terpantik. Ia merekomendasikan untuk menunda setidaknya selama setengah jam, tetapi tidak lebih dari 24 jam. Waktu jeda ini bisa digunakan untuk menenangkan diri dari banjir emosi agar bisa lebih netral dan jernih saat menyelesaikan konflik.

8. Hindari Kode

Nah, para Mama biasanya suka sekali memberikan kode. Giliran kodenya tidak bisa dipahami Papa, Mama jadi kesal. Ayo, Ma, katakana saja dengan jelas keinginan dan kebutuhan Anda pada suami. Bila Anda butuh bantuannya, katakan saja, “Aku akan merasa lebih ringan bila hari ini kamu yang menemani anak belajar online dan aku yang menyiapkan makan siang.”
Nah, bila perdebatan tetap tak terhindarkan, sebaiknya bawa jauh-jauh dari anak-anak ya. Bagaimana pun tidak mudah mencari tempat di mana anak-anak tidak bisa mendengar saat Anda semua berada di satu rumah. Anda bisa memilih jam tidur anak-anak untuk menyelesaikan konflik Anda dengan pasangan.
 
 
Baca juga:
7 Cara Menghindari Pertengkaran Rumah Tangga
Cara Terbaik Selesaikan Pertengkaran dengan Suami
4 Kesalahan komunikasi yang Sering Terjadi dalam Hubungan
Akhiri Pertengkaran Soal Uang dengan Suami
Hubungan Suami Istri Tak Lagi Mesra, Mengapa?
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK
 

 
 
 
 


Topic

#corona #coronavirus #covid19 #covid-19

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

8 Tip Menghindari Pertengkaran Rumah Tangga Selama #dirumahsaja

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia