Orang Dewasa Juga Bisa Cacingan


Penyakit cacingan dianggap lumrah terjadi pada anak-anak, sehingga kerap disepelekan. Padahal cacingan dapat menyebabkan kerugian dan bahaya yang serius, lho, Ma. Potensi kecerdasan anak menjadi tidak maksimal karena nutrisi yang seharusnya diserap otak, diambil alih oleh cacing yang berdiam di dalam usus halus anak.

Meski anak-anak lebih rentan cacingan, tidak menutup peluang bagi cacing untuk menyerang orang dewasa. Salah satu kasus cacingan yang ekstrem pada orang dewasa pernah terjadi di India. Dilansir dari metro.uk pada 11 Januari 2017, wanita 22 tahun, Neha Begum menjalani operasi mengeluarkan cacing dari dalam perutnya.

Neha mengaku mengalami sakit perut, namun saat memeriksakan diri, dokter tidak dapat mendiagnosa dengan pasti penyakit yang ia derita, sehingga hanya memberikan pereda nyeri. Tapi Neha tetap merasakan sakit yang luar biasa sampai muntah dan menjerit kesakitan.

Neha kemudian menjalani pemeriksaan x-ray sehingga diketahui terdapat cacing yang melilit ususnya. Dr. Ananda Prakash Tiwari, ahli kandungan di Rumah Sakit KG Nanda, India yang melalukan operasi pembedahan mengaku mengeluarkan 150 ekor cacing dari perut Neha.

Menurut Dr. Tiwari, menemukan 3-4 ekor cacing dalam tubuh pasien adalah hal biasa, namun tidak 150 ekor. “Kami terkejut menemukan cacing hidup melilit ususnya, panjangnya sekitar 20 cm. Ini adalah kasus yang sangat tidak biasa,” ujar Dr. Tiwari.

Baca juga : Anak Tidak Nafsu Makan, Mungkinkah Cacingan? 

Beruntung cacing-cacing itu belum mencapai otak Neha yang dapat menimbulkan kerusakan neurologis yang lebih serius. Dr. Tiwari mengatakan bahwa telur cacing seperti itu biasanya ditemukan pada sayuran hijau dan di air mentah. Cacing dapat masuk melalui aliran darah kemudian berkembang biak di dalam tubuh. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar sayuran benar-benar dicuci sebelum dikonsumsi. Gaya hidup yang bersih dapat menghindarkan dari masalah cacingan.  

Sementara itu, dr. Rospita Dian, Head of Medical Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia yang ditemui pada acara Media Workshop bersama Combantrin di Jakarta, membenarkan bahwa orang dewasa pun bisa terkena cacingan.

Oleh sebab itu, jika anak cacingan, selain memberi obat cacing pada anak, orang tua juga perlu meminumnya. Hal ini untuk menghindari penularan cacing dari larva maupun telur yang sangat mudah menyebar. Bahkan larva cacing jenis cacing gelang dapat menembus lapisan kulit. 

Untuk tindakan pencegahan, dr. Rospita menyarankan agar meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di antaranya:
  • Mencuci tangan dengan sabun
  • Menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga
  • Menjaga kebersihan makanan
  • Menjaga higienitas alat-alat kebersihan
  • Menciptakan lingkungan tempat tinggal yang bersih
  • Minum obat cacing secara berkala untuk pencegahan, khususnya anak usia sekolah dan di bawah 5 tahun. 
dr. Rospita juga menambahkan mengenai penggunaan hand sanitizer - cairan pembersih tangan tanpa bilas - tidak ia sarankan. Karena tidak efektif membunuh telur cacing yang mungkin menempel pada permukaan tangan. Menurutnya, langkah terbaik adalah mencuci tangan menggunakan air dan sabun. (Alika Rukhan)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia