Cegah Osteoporosis Sejak Usia 30-an, Konsumsi Asupan Ini

cegah osteoporosis sejak dini


Osteoporosis atau masalah pengeroposan tulang terjadi secara bertahap dalam jangka waktu yang panjang dan tidak menunjukkan gejala sejak awal. Inilah mengapa, efek osteoporosis umumnya baru terlihat di usia lanjut. Akan tetapi, hal ini bisa dicegah sejak usia lebih dini.
 
Perempuan 4 kali lebih berisiko mengalami osteoporosis dibandingkan laki-laki. Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dalam peringatan Hari Osteoporosis Sedunia yang diadakan oleh CDR menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi lantaran penurunan hormon di masa menopause yang menyumbang risiko pengeroposan kepadatan tulang. Di samping itu, perempuan juga melewati fase kehamilan dan menyusui di mana kalisum dalam tulang mereka diserap oleh janin dan bayi.
 
Baca juga: Nutrisi Saat Hamil Tapi Masih Menyusui
 
Menurut laporan dari Asia Pacific Regional Audit pada 2013, prevalensi perempuan yang mengalami osteoporosis pada usia 50-70 tahun adalah 23%. Persentase tersebut naik menjadi 53% pada perempuan berusia 70-80 tahun.
 
Di Indonesia sendiri, berdasarkan analisis data Puslitbang Gizi Kemenkes RI pada 2013, 41,2% dari keseluruhan sampel yang berusia kurang dari 55 tahun mengalami osteopenia (osteopororosis dini). Artinya, 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko osteopenia. Prevalensi osteopenia usia di atas 55 tahun pada perempuan 6 kali lebih besar daripada laki-laki.
 
Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dalam peringatan Hari Osteoporosis Sedunia yang diadakan oleh CDR menyebut, “Osteoporosis  memang sering kali dikaitkan dengan orang-orang berusia lanjut, namun nyatanya bisa menyerang siapa saja, bahkan di usia muda dan produktif seperti usia 30.” Ia juga menambahkan, “Perempuan cenderung mengalami penurunan massa tulang mulai usia 30 tahun sampai periode menopause dan seterusnya.”

Dr. Luci menyebut bahwa osteoporosis bisa dicegah sedini mungkin. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain adalah mengonsumsi makanan sehat yang beragam, mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup, menjalani pola hidup sehat dengan menghindari merokok serta mengurangi konsumsi alkohol, dan mencukupi kebutuhan kalsium serta vitamin D.
 
Baca juga: 4 Pilar Gizi Seimbang untuk Hidup Sehat
 
Pengetahuan Masyarakat tentang Osteoporosis
Sayangnya, dalam acara ini, dr. Suci Sutinah, Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia menyebutkan hasil studi yang dilakukan oleh CDR bahwa 7 dari 10 wanita Indonesia usia 25-35 adalah sama sekali tidak  menyadari atau tidak tahu tentang asupan kalsium harian yang direkomendasikan.
 
“Sebanyak 2 dari 3 remaja putri di Indonesia tidak menyadarinya bahwa massa tulang menurun setelah usia 30 tahun. Serta, hanya setengah dari wanita muda yang tahu kekurangan asupan kalsium harian       dapat menurunkan kepadatan tulang sehingga meningkatkan risiko Osteoporosis. Ia menambahkan, “Perempuan Indonesia muda tidak menganggap kalsium itu penting.”
 
Laksmi Prasvita, Head of Communications, Public Affairs, Science & Sustainability mengatakan, “Lewat kampanye ‘Bangga Kepala 3’ dari CDR, dan juga kampanye lanjutan edukasi masyarakat melalui media yang bertajuk ‘I am Smarter, Stronger, Happier’, kami berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, dan mengajak perempuan Indonesia untuk membuat langkah nyata akan pentingnya menjaga kesehatan tulang agar kualitas hidup tetap terjaga mulai dari usia 30 hingga usia lanjut.”
 
 
Asupan yang Dibutuhkan untuk Menjaga Kesehatan Tulang
Untuk mencegah osteoporosis, dibutuhkan asupan yang tepat dalam memelihara kesehatan tulang.  Apa sajakah?
 

  • Kalsium & Vitamin D
Sinergi antara kalsium sangat baik dalam membangun kesehatan tulang. Kalsium bermanfaat untuk membangun tulang sementara vitamin D terlibat dalam penyerapan kalsium di usus kecil. Tanpa vitamin D yang cukup, penyerapan kalsium di dalam tubuh kurang optimal.
  • Vitamin C
Berperan dalam proses pembentukan tulang. Ketahui Inilah 7 Buah Paling Kaya Vitamin C
 
  • Vitamin B6
Mengurangi risiko patah tulang. Untuk perempuan yang sedang hamil, vitamin ini membantu mengurangi mual.
 
Nah, pertanyaannya kemudian adalah seberapa banyak, sih yang dibutuhkan? Perempuan 19-29 tahun membutuhkan 1100 mg kalsium per hari.  Perempuan di atas 30 tahun membutuhkan asupan kalsium sebesar 1000 mg per hari. Sementara, perempuan hamil dan menyusui punya kebutuhan ekstra, yakni 1200-1300 mg per hari.
 
Menurut International Osteoporosis Foundation, asupan kalsium tersebut harus diikuti dengan asupan vitamin D. Asupan vitamin D yang direkomendasikan untuk orang usia 1-70 tahun adalah 600 IU (15 mcg). Jumlah tersebut meningkat menjadi 800 IU (20 mcg) untuk orang di atas 70 tahun.
 
Sayangnya, tidak mudah juga untuk memenuhi kebutuhan tersebut dari makanan sehari-hari. Dokter Suci mengatakan, “Dari penelitian tahun 2010, rata-rata asupan kalsium orang Indonesia hanya mencapai 254 mcg/hari). Ini masih jauh dari jumlah yang direkomendasikan.”
 
Menurut National Institute of Health untuk memenuhi kebutuhan kalsium sebesar 1000 mg, seseorang bisa mengonsumsi 8-10 potong tahu, 4 gelas susu full cream, 20 potong tempe, 350 gr keju cheddar, 2 kaleng sarden, atau 2 kg brokoli. Sehingga, bila diperlukan, Anda bisa mengonsumsi suplemen tambahan yang mengandung kalsium, vitamin D, atau lebih baik bila disertai vitamin C dan B6 untuk mencegah osteoporosis.
 
Baca juga:
Kelebihan Makanan dan Minuman Organik
4 Manfaat Membuat Food Diary untuk Kesehatan Holistik
5 Makanan Sehat Penambah Daya Tahan Tubuh
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#duniamama #kesehatan #selfcare

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Cegah Osteoporosis Sejak Usia 30-an, Konsumsi Asupan Ini

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia