Kenapa Perlu Bahan Tambahan Pangan?

Definisi Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk memengaruhi sifat atau bentuk pangan. Jadi, fungsinya akan sangat memengaruhi sifat dan bentuk pangan yang dihasilkan setelah penambahan. 

 “Misalnya, untuk mengolah buah mangga menjadi sari buah mangga, diperlukan teknologi kemasan yang bisa awet menyimpan sari buah ini hingga saat didistribusikan dan diterima konsumen. Secara alami, selama penyimpanan akan terjadi pengendapan dan warna sari buah yang memudar.  Agar terhindar dari ‘kerusakan’ karakter produk tersebut, maka dalam pengolahannya perlu ditambahkan bahan penstabil dan pewarna,” jelas Prof. Nuri Andarwulan, dosen IPB dan peneliti di SEAFAST (South East Asia Food and Agricutural Science and Technology), memberi contoh.

Sayangnya, bagi awam, nama-nama ‘asing’ BTP yang sebenarnya berfungsi untuk ‘memperbaiki’ itu justru sering kali berbalik dianggap sebagai ‘musuh’ menakutkan yang perlu dihindari karena terbuat dari bahan yang tidak alami. Nuri menegaskan bahwa BTP tidak selalu merupakan senyawa kimia sintetis, bisa juga berupa campuran senyawa kimia  alami dan sintetis.

“Penggunaannya dalam pangan diatur dalam peraturan pemerintah (Peraturan Menteri Kesehatan dan SK KaBPOM). Peraturan pemerintah ini menjamin bahwa penggunaan BTP jika jenis senyawa, kadar/dosis/batas maksimum penggunaan, serta jenis pangan peruntukannya sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka BTP tersebut aman dikonsumsi untuk masyarakat Indonesia,” sambungnya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia