Bahaya Keracunan Makanan



Meski kelihatannya aman terkendali, lingkungan rumah tempat keluarga berkegiatan sehari-hari ternyata bisa menyimpan bahan-bahan beracun yang mengancam keselamatan anak. Mary L. Gavin, MD, dokter spesialis anak dari Alfred I.duPont Hospital for Children, Delaware, Amerika, menyatakan bahwa benda sehari-hari yang kelihatannya tak berbahaya seperti mainan, perlengkapan mandi, cairan pembersih, pengharum ruangan, dan sebagainya, bisa menjelma menjadi racun yang bisa mendatangkan akibat fatal.

Baca juga: Hati-hati, Mainan Plastik Bisa Beracun

Terlebih, menurut Gavin, tak sedikit di antara benda-benda tersebut yang memiliki penampilan dan aroma menggiurkan—misalnya sabun dan cairan pembersih beraroma buah-buahan, sehingga mengundang minat anak untuk mencicipinya. Untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan, ayo lakukan ‘razia’ untuk mendeteksi dan mengamankan keberadaan zat-zat bersifat racun di rumah Anda.

Baca juga: Waspadai Racun pada Perabot Rumah Tangga
 
Namun, selain benda-benda tersebut, salah satu sumber keracunan yang adalah makanan. Bukan semata memang sudah tercampur racun, tetapi ada kondisi-kondisi tertentu pada proses pengolahan dan penyimpanan yang menyebabkan makanan menjadi berbahaya untuk tubuh kita.

Bahan pangan yang diperuntukkan bagi keluarga di rumah bisa terkontaminasi oleh kuman dan zat-zat yang bersifat racun karena beberapa hal, antara lain: masa kedaluwarsa yang terlampaui, cara penyimpanan yang keliru, ataupun akibat terpapar bahan-bahan kimia berbahaya secara tidak sengaja.

1. Makanan kedaluwarsa. Meski masa kedaluwarsa bukan selalu berarti ‘harga mati’ yang menentukan keamanan konsumsi makanan (terkadang ada makanan yang masih layak dikonsumsi hingga hitungan hari atau bahkan minggu setelah masa kedaluwarsa), namun demi keamanan, Anda tetap wajib memperhatikan tanggal kedaluwarsa yang tercantum pada kemasan makanan. Selain perubahan pada warna, rasa, dan aroma, makanan yang sudah melewati masa kedaluwarsa juga berpotensi tercemar bakteri dan mengalami proses oksidasi yang mengurangi kualitas makanan. Bukan hanya itu, makanan kaleng yang sudah melewati masa kedaluwarsa juga berisiko tercemar racun dari material pembentuk kaleng, terutama jika kaleng sudah berkarat.
 
Baca juga: Kenali Pengawet Kimia dalam Makanan

2. Salah menyimpan. Produk makanan segar seperti susu, yogurt, dan daging mentah yang disimpan dalam suhu ruangan yang salah bisa mengakibatkan pencemaran bakteri yang mengurangi kualitas makanan. Jika menyantapnya, Anda dan anak berisiko terpapar bakteri penyebab sakit perut dan gangguan pencernaan lainnya.

3. Wadah tercemar BPA. Bisphenol-A (BPA) adalah zat kimia yang sudah digunakan untuk membuat plastik— termasuk plastik yang digunakan sebagai wadah makanan, sejak tahun 1950-an. Sebuah survei yang dilakukan Center for Disease Control and Prevention di Amerika pada tahun 2003-2004 menemukan bahwa 93 persen responden terdeteksi memiliki kandungan BPA di dalam tubuhnya akibat konsumsi makanan yang dikemas dalam wadah yang mengandung BPA. Padahal, pakar kesehatan menyatakan bahwa paparan BPA bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari masalah perilaku, obesitas, gangguan reproduksi, hingga kanker.

Cara menghindarinya :
1. Selalu amati masa kedaluwarsa ketika hendak membeli dan mengonsumsi makanan dalam kemasan. Ketika menyimpan di dalam lemari, letakkan makanan yang sudah mendekati masa kedaluwarsa di dekat pintu sehingga bisa digunakan terlebih dahulu.

2.Pilih makanan yang kemasannya masih utuh (tidak sobek, penyok, ataupun terbuka) ketika hendak membeli. Kerusakan pada kemasan berisiko menimbulkan lubang tempat masuknya bakteri dan zat bersifat racun ke dalam makanan.

3. Gunakan wadah makanan dari bahan yang bebas BPA (terdapat label BPA-free). Jangan gunakan wadah plastik jika sisi dalamnya sudah tergores, karena goresan ini adalah sumber perkembangbiakan bakteri dan tempat pelepasan bahan kimia ke dalam makanan.

4. Hindari memasukkan makanan atau minuman dalam kondisi sangat panas (baru matang atau mendidih) ke dalam wadah yang terbuat dari plastik. Jangan pula menggunakan wadah plastik untuk memanaskan makanan dalam microwave. Hanya gunakan bahan-bahan berlabel aman untuk microwave.
 
Baca juga:
Hati-hati, 5 Bahaya Keracunan di Rumah. Ini Cara Hindarinya
Hati-Hati Keracunan Obat & Kosmetika
Penanganan Pertama Anak Keracunan
Menghangatkan Makanan di Microwave dengan Wadah Plastik, Amankah?
 
Updated: Februari 2022
Foto: ENVATO

 


Topic

#keluarga #kesehatan #gizikeluarga

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia