Fakta tentang Kepuasan WFH dan Remote Working



 

Di Indonesia, belum banyak perusahaan yang memungkinkan pekerjanya melakukan Work from Home (WFH) dan remote working atau kerja jarak jauh. Akan tetapi, pandemi ini mengubah banyak hal, termasuk kultur kerja berbagai perusahaan. Kebijakan WFH dan remote working pun diterapkan. Banyak orang akhirnya kini bisa merasakan bekerja secara jarak jauh.
 

WFH dan remote working hampir sama. Sama-sama tidak bekerja dari kantor, dan bisa dari mana saja. Bedanya, WFH dilakukan selama jam kantor, sedangkan remote working lebih fleksibel sesuai dengan waktu masing-masing asal sesuai dengan kebijakan kantor. Secara komunikasi, WFH lebih sering dan mengutamakan komunikasi secara lisan, sementara remote working mengutamakan komunikasi secara tertulis.

Kalau boleh jujur, Papa sendiri sebetulnya sebelumnya pernah punya keinginan kerja jarak jauh tidak? Sebab, banyak papa bercerita bahwa mereka punya pekerjaan yang bisa dilakukan secara jarak jauh sehingga bisa punya banyak waktu untuk keluarga. Kalau Anda bagian dari Papa dengan visi yang sama, maka selamat, akhirnya Anda bisa mencicipi bekerja jarak jauh selama pandemi.
 

Sebuah perusahaan riset dan konsultan di AS, TINYpulse melakukan survei yang melibatkan 509 karyawan yang bekerja secara jarak jauh penuh waktu. Tanggapan para karyawan ini dibandingkan dengan lebih dari 200.000 karyawan lainnya, hasilnya menunjukkan bahwa 91% karyawan dengan sistem kerja jarak jauh merasa lebih prroduktif dalam menyelesaikan pekerjaan.
 

Ada beberapa temuan utama survei ini, antara lain:
 

  1. Merasa Lebih Bahagia

Secara keseluruhan, dari skala 1-10, karyawan yang bekerja secara jarak jauh memperoleh skor rata-rata 8,10 atas kebahagiaan mereka di tempat kerja. Sementara, kebahagiaan di tempat kerja yang dirasakan karyawan konvensional mendapat skor rata-rata 7,42 saja.
 

Hal ini dikarenakan saat bekerja dari jarak jauh (yang mana bisa dikerjakan di mana pun), mereka bisa lebih merasakan kebebasan dan fleksibiitas dalam menyelesaikan tugas.
 

  1. Merasa Lebih Dihargai

Dari skala 1-10, pekerja jarak jauh mendapat skor 7,75 atas pertanyaan "Seberapa berhargakah perasaan Anda di tempat kerja?" Sementara, penilaian dari pekerja konvensional atas perasaan dihargai adalah 6,69.
 

Victor Lipman, pakar manajemen dan penulis buku Mind of the Manager, menilai bahwa ini adalah temuan yang menarik. Sebab, bekerja jarak jauh tanpa tatap muka langsung dengan rekan kerja ternyata tidak membuat mereka memiliki perasaan terisolasi.
 

  1. Lebih Produktif

Menurut survei, 91% pekerja jarak jauh percaya bahwa mereka menyelesaikan lebih banyak pekerjaan saat bekerja dari jarak jauh, dibandingkan dengan hanya 9% yang merasa tidak.
 

Nah, bagaimana menurut Papa sendiri? Apakah Papa termasuk yang menikmati bekerja secara jarak jauh selama pandemi ini atau termasuk yang mengeluhkannya?

 

Baca juga:

5 Cara Mengusir Sepi Saat Work from Home

11 Tip Menjaga Agar Anak Kooperatif Selama Work From Home (Bagian 1)

11 Tip Menjaga Agar Anak Kooperatif Selama Work From Home (Bagian 2)

 

(LELA LATIFA)

FOTO: UNSPLASH

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia