Terima Kasih Bapak BJ Habibie, Selamat Jalan!



Pada tanggal 11 September 2019 kemarin, salah satu putra terbaik bangsa, si jenius Prof. Dr. Ing. H. BJ Habibie berpulang lantaran sakit yang dideritanya. Presiden RI ke-3 ini meninggal di usia 83 tahun. Berikut beberapa prestasi dan perubahan yang beliau lakukan semasa hidupnya.
 
Selepas lulus dari Departemen Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung yang kini menjadi Institut Teknologi Bandung, Habibie melanjutkan kuliah di jurusan Konstruksi Pesawat Terbang di Rheinisch Westfählische Technische Hochschule (RWTH), Achen, Jerman Barat. Pendidikan jenjang S1 sampai S3 ia selesaikan selama 10 tahun hingga meraih gelar doktor teknik atau doktor ingenieur dengan predikat summa cum laude
 
Kembali ke tanah air, Habibie membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu memproduksi pesawat utuh. Gatotkaca N-250 berhasil diujicobakan pertama kali pada Agustus 1995. Ia memimpin PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang kini berganti menjadi PT Dirgantara Indonesia. Hal tersebut membuatnya mendapat gelar sebagai Bapak Dirgantara Indonesia.
 
Nama Habibie tidak hanya dikenal di dalam negeri. Habibie mewariskan teori yang memungkinkan pesawat lebih memiliki ketahanan ketika mengudara. Teori ini menjadi jawaban atas masalah dalam sejarah penerbangan komersial selama 40 tahun karena dapat mencegah pesawat hancur selama penerbangan. Teori yang dikenal dengan Teori Habibie ini kemudian diakui oleh lembaga penerbangan Eropa. Bakan, teori tersebut juga diadopsi dalam produksi pesawat komersial seperti Airbus. Atas semua prestasinya, anak ke-4 dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie, seorang ahli pertanian dan Tuti Marini Puspowardojo mendapat penghargaan Edward Warner.
 
BJ Habibie juga memiliki perhatian terhadap hak asasi manusia dan pendidikan di Indonesia dengan mendirikan Habibie Center. Habibie Center memiliki kegiatan aktif untuk mengkaji isu-isu perkembangan demokrasi dan hak asasi manusia. Misinya adalah untuk menciptakan masyarakat demokratis yang menjunjung tinggi hak asasi manusia serta memajukan pengelolaan sumber daya manusia dan usaha sosialisasi teknologi.

 
LELA LATIFA
FOTO: INSTAGRAM/@habibiecenter



Baca juga:
6 Ciri Orang Tua yang Membesarkan Anak Sukses
Mendukung Anak Belajar Menjadi Ilmuwan
 
 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia