6 Cara Mengarahkan Anak Memilih Teman Baik




Teman baik adalah hal yang esensial dalam masa kecil anak-anak. Teman baik adalah seseorang yang dapat diajak berbagi, selalu mendukung, melindungi dan bisa juga menjadi tempat saling belajar untuk anak. Bahkan, ada juga berbagai Manfaat Teman dalam Membangun Karakter Anak.
 
Sebagai orang tua, kita tidak dapat menentukan dengan siapa anak kita harus berteman. Anak-anak akan memutuskan sendiri siapa yang akan menjadi teman baiknya. Namun, orang tua tetap perlu dan harus mengarahkan anak untuk bijak memilih teman baik.
 
Anak-anak dan Pertemanan
Memasuki usia 5 tahun anak-anak baru mulai memiliki definisi yang lebih spesifik mengenai pertemanan. Eileen Kennedy-Moore Ph.D., psikolog dan penulis spesialis parenting serta tumbuh kembang anak menjelaskan tahapan pertemanan anak sesuai usianya. Pada usia 5-9 tahun anak mulai mengerti arti teman baik atau sahabat.
 
Pada usia tersebut, anak umumnya berpikir bahwa teman adalah seseorang yang melakukan hal-hal baik untuk mereka seperti memberikan hadiah atau berbagi makanan dan mainan. Anak-anak pada level ini sangat peduli dengan keberadaan seseorang yang diklaim sebagai teman. Tidak memiliki teman adalah sebuah masalah bagi mereka. Mereka bahkan dapat bertahan dengan teman yang tidak terlalu baik hanya supaya mereka tetap memiliki teman.
 
Baca juga: Masalah Pertemanan, Sumber Stres Utama Anak
 
Eileen menambahkan bahwa terkadang anak-anak juga saling tawar-menawar mengajukan syarat pada temannya untuk memenuhi keinginannya sendiri. Misalnya saja, “Aku mau jadi temanmu asalkan kamu begini.” Atau bahkan dengan nada yang lebih provokatif, “Aku tidak mau jadi temanmu kalau kamu begitu.”
 
Mengarahkan Anak Memilih Teman Baik
Tentu kita tidak ingin anak kita mendapatkan teman yang kurang baik untuknya. Namun, sekali lagi, kita tidak bisa memilihkan teman untuknya. Yang bisa orang tua lakukan adalah memberinya pengarahan untuk memilah lalu kemudian membuat keputusan untuk memilih.
 
Cara berikut bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu mengarahkan anak memilih teman baik:
 

1. Mendefinisikan Arti Teman dan Menjadi Contoh
Anda dapat memberikan pengertian pada anak tentang apa itu pertemanan dan manfaat berteman. Selain itu, Anda juga bisa menjadikan hubungan baik Anda bersama sahabat sebagai contoh untuknya. Dari situ, anak bisa belajar bagaimana teman memperlakukan Anda, teman berdampak baik bagi Anda, dan lain sebagainya.
 

2. Memberi Pengertian tentang Teman yang Mau Menerima Kondisi Anak
Kita tentu tidak mau anak kita berteman dengan anak yang hanya mau memanfaatkannya saja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberinya pengertian bahwa teman yang baik justru ada di saat ia bahagia ataupun sedih.
 

3. Menyarankan Teman yang Punya Hobi Sama
Ketertarikan yang sama akan membuat anak lebih memiliki ikatan dengan temannya. Misalnya saja ketertarikan menari, menggambar, main bola atau basket. Mereka dapat saling bertukar pandangan dan pengalaman. Mereka juga bisa menjadikan temannya sebagai pemicu semangatnya dalam beraktivitas.
 

4. Mengingatkan Anak tentang Teman yang Baik adalah yang Tidak Suka Membicarakan di Belakang
Ada kalanya kita memiliki teman yang suka membicarakan kita di belakang. Teman yang baik tentu menyampaikan apa yang ia rasa perlu sampaikan pada kita secara langsung.
 

5. Menekankan bahwa Tidak Ada Kekerasan dalam Pertemanan
Hal ini menghindarkan anak kita untuk mendapat perlakuan bullying baik secara fisik maupun verbal. Berikan ia pengertian untuk meninggalkan teman yang seperti ini.
 

6. Mengingatkan bahwa Teman Baik Tidak Menjauhkan Anak dari Keluarga atau Teman yang Lain
Berteman dengan seseorang bukan berarti tidak berteman dengan yang lainnya. Ajarkan anak Anda untuk tidak menghindari teman yang lama ketika punya sahabat baru.
 
Apabila anak Anda terlihat menjadi jauh dengan teman-teman lain atau keluarga karena sahabatnya, maka sebaiknya ajaklah mereka bicara. Karena, seperti yang dikatakan oleh.
 
Jika Anda Tidak Menyukai Teman Anak
Dr. Laura Schlessinger, konsultan psikologi anak dan keluarga dari California, ketika anak memilih seorang teman, maka dia akan jadi teman bagi orang tua pula. Laura menyarankan apabila Anda tidak menyukai teman anak Anda sebaiknya jangan langsung mengatakannya. Berikan mereka petunjuk, bukan mengkritik atau mengucilkan teman-temannya di depannya. Sekali lagi, tugas orang tua adalah mengarahkan, bukan memilihkan.
 
Baca juga:
8 Alasan Si Kecil Sering Ditolak Temannya
5 Gaya Pertemanan Anak di Sekolah
3 Cara Ini Bantu Anak Jalin Pertemanan Sehat
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 

 


Topic

#usiasekolah #parenting

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia