9 dari 10 Anak Kurang Serat, Tentukan Jam Makan Serat




Protein dan lemak sehat umumnya menjadi fokus orang tua dalam memberikan makanan untuk anak, utamanya di usia balita. Padahal, serat juga tak kalah pentingnya untuk diutamakan.

Tak hanya mencegah anak mengalami konstipasi atau sembelit, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan dan Ahli Gastrohepatologi dalam Peluncuran Kampanye Jam Makan Serat oleh Bebelac Gold pada 3 Juni 2021 mengatakan bahwa serat memiliki beragam manfaat untuk anak-anak. “Konsumsi makanan berserat tidak bisa diremehkan,” ujarnya.

Manfaat Cukup Serat
Dr. Ariani memaparkan bahwa kebutuhan serat yang tercukupi dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang anak. Sebab, pencernaan yang sehat juga akan membuat penyerapan nutrisi di dalam tubuh jadi lebih baik. Penyerapan nutrisi yang baik juga akan memengaruhi perkembangan optimal otak.

Tak hanya itu, konsumsi serat yang cukup dapat menjaga kesehatan anak. Pasalnya, kesehatan pencernaan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh. Sebab, 70% komponen sistem daya tahan tubuh terdapat pada pencernaan.

Sayangnya, Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc, Ahli Nutrisi dari Fakultas Kedokteran UI yang kerap disapa Prof. Tati yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa 9 dari 10 anak belum terpenuhi kebutuhan seratnya. Prof. Tati menunjukkan hasil penelitian pada 185 anak usia 6-36 bulan di Jakarta pada tahun 2020. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa rata-rata asupan serat harian anak adalah 5,6 gram.
 
Butuh Berapa Banyak?
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan untuk  konsumsi serat adalah:

  • anak usia 1-3 tahun:19 gram/hari
  • anak usia 4-6 tahun:20 gram/hari
  • anak usia 7-9 tahun: 23 gram/hari
 
 “Dalam bentuk makanan, 19 gram serat ini setara dengan hampir 2 kilogram wortel rebus atau 1,2 kilogram pepaya,” ujar Prof. Tati. Ia juga menambahkan, jumlah ini umumnya cukup sulit dipenuhi melalui makanan yang mereka konsumsi sehari -hari dalam sekali makan
 
Ia memberikan gambaran asupan serap dari makanan yang biasa dikonsumsi anak:
  • 33,8 gram pepaya menghasilkan 1,6 gram serat
  • 11,4 gram wortel menghasilkan 1 gram serat
  • 8,1 gram bayam menghasilkan 0,7 serat
  • 19,8 gram jeruk manis menghhasilkan 1,4 gram serat
  • 18,4 gram pisang menghasilkan 1,9 gram serat
  • 8,5 gram roti manis menghasilkan 2 gram serat
  • 8,2 gram jeli menghasilkan 1,3 gram serat
  • 7,5 gram pisang goreng menghasilkan 1,7 gram serat
  • 6,8 gram donat menghasilkan 1 gram serat
 
Oleh karenanya, Prof. Tati mengingatkan bahwa selain harus bisa menentukan jenis dan jumlah (porsi) asupan serat, orang tua sebaiknya juga dapat mengatur jadwal makan serat untuk membiasakan anak menyantap makanan yang kaya kandungan serat dalam beberapa kali sehari.
 
Agar Anak Cukup Serat
  • Memberikan Makanan Kaya Serat
Antara lain sarapan sereal dari gandum utuh, roti gandum dan oats, biji barli dan gandum hitam; buah-buahan seperti pir, melon dan jeruk, sayuran seperti brokoli, wortel, dan jagung manis; kacang polong, buncis dan pulses (kacang-kacangan); kacang dan biji-bijian; serta kentang dengan kulitnya.
 
  • Jam Makan Serat
“Orang tua dapat mengatur jadwal makan serat anak, bukan hanya di makanan utama, namun juga bisa dengan strategi tambahan seperti memberikan makanan berserat 3 kali sehari sebagai selingan (snack) makan atau snacking time,” jelas Prof. Tati. Jadwal yang direkomendasikan adalah pukul 10 pagi, 2 siang, dan 8 malam.
 
Baca juga:
Kebutuhan Serat Anak
Agar Kebutuhan Serat Anak Terpenuhi
Penyebab Anak Kurang Asupan Serat
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia