Olahraga Tepat Untuk Anak Autis





 

Jika anak menyandang autisme, dan Anda ingin ia tetap bisa berolahraga, sebaiknya pilih olahraga individual yang gerakan-gerakannya mudah ditiru karena penyandang autisme lebih mudah menirukan gerakan dibandingkan menuruti instruksi verbal. Contoh olahraga yang tepat untuk anak dengan autisme:

Berenang
Olahraga ini termasuk olahraga individual yang gerakannya sederhana, mudah ditiru dan berulang-ulang, sesuai dengan gaya belajar penyandang autisme. Bila dilatih dengan intensif dan diberi contoh, mereka bisa menguasai gaya dasar renang dengan baik dan juga bisa bermain-main di kolam.

Olahraga di trek
Olahraga tipe aturan permainan dan sistem scoring.

Berkuda
Diyakini, anak autisme lebih mudah berkomunikasi dengan binatang daripada manusia. Karena itu, tak heran bila banyak yang menguasai olahraga ini.

Hiking
Bisa dilakukan individual atau dalam grup. Hiking merupakan olahraga yang baik untuk melatih tubuh, sekaligus menikmati alam. Anak penyandang autisme juga bisa meraih manfaat itu tanpa adanya tekanan komunikasi sosial yang intensif.

Anak penyandang autisme juga bisa diajak melakukan yoga. Banyak gerakan yoga yang menggunakan teknik-teknik yang bersifat introspektif, seperti konsentrasi dan relaksasi. Cara ini bisa melatih anak agar dapat menggunakan teknik yoga untuk menenangkan diri dan memusatkan perhatiannya. Berikut adalah beberapa manfaat yoga untuk anak dengan autisme:

Yoga mengembangkan keterampilan motorik
Anak-anak dengan autisme sering mengalami keterlambatan perkembangan motorik, yang dapat ditingkatkan, karena yoga mengencangkan otot, meningkatkan keseimbangan dan stabilitas, dan mengembangkan kesadaran tubuh dan koordinasi.

Yoga meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan sosial
Koordinasi yang buruk sering membuat rendah diri. Mereka diejek karena tidak bergerak atau berperilaku seperti anak-anak lain, atau tidak unggul dalam olahraga dan kegiatan di luar ruangan. Dengan belajar teknik mengontrol dan menenangkan diri melalui yoga, kepercayaan diri mereka akan meningkat.

Yoga memberikan stimulasi yang aman
Anak-anak dengan autisme sering menderita sistem saraf yang sangat sensitif dan mudah terangsang oleh cahaya terang, tekstur baru, suara keras, rasa yang kuat dan bau. Pengaturan lampu redup, musik lembut, tikar halus, dan suara ‘dalam’ saat yoga dapat menciptakan lingkungan menghibur, dan mereka merasa dilindungi dari rangsangan yang agresif, sehingga merasa tenang.

Yoga menyediakan teknik penanganan untuk anak-anak dan orang tua
Bisa dengan mengajarkan teknik pernapasan agar anak bisa menenangkan diri, berbicara di kelas melalui panduan visualisasi, sehingga anak dapat menggunakannya ketika cemas, atau berbagi flashcard pose dengan orang tua untuk digunakan di rumah.

Baca Juga:
Alasan Anak dengan Autisme Harus Olahraga

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia