Pengganggu Tidur Anak

Lampu telah dimatikan dan anak sudah tidur di kasurnya yang nyaman. Namun, satu atau dua jam kemudian ia tiba-tiba berteriak dan menangis tanpa henti. Atau ia terbangun, berjalan keliling kamar, bahkan lebih buruknya melakukan hal aneh seperti pipis di samping lemari.

Parasomnia atau gangguan yang ditandai dengan perilaku abnormal dari sistem saraf saat tidur, yang menurun dalam keluarga, adalah fenomena yang wajar dialami anak-anak. Sekitar 15% anak diperkirakan berjalan dalam tidur, sedangkan kurang lebih 6% anak pasti pernah mengalami ‘teror’ saat tidur. Kabar baiknya, sebagian besar anak-anak dapat mengatasinya ketika mereka beranjak remaja.

Waspadai ini : benda-benda di rumah yang potensial membahayakan keselamatan anak. Keamanan anak harus diutamakan terutama jika ia sering turun dari tempat tidur dan berjalan dalam tidurnya. Mama bisa mengunci pintu dan jendela atau memasang pagar di area tangga.

Cara mengatasi : Stres dan perubahan waktu tidur, misalnya saat libur sekolah atau ketika tahun ajaran akan dimulai, dapat menjadi pemicu. Buat jadwal tidur yang teratur meskipun sedang libur agar anak terbiasa saat masa sekolah kembali tiba.

Memiliki jam tidur yang cukup akan membantu mengurangi frekuensi berjalan dalam tidur maupun gangguan di malam hari. Yang paling penting, jangan pernah membangunkan anak ketika ia sedang mengalami hal ini. Ia akan menjadi bingung dan disorientasi ketika dipaksa bangun. Mendiskusikan kejadian tersebut keesokan harinya juga tidak banyak membantu karena anak biasanya tidak mengingat apa yang telah terjadi.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia