Waspada Wahana Permainan Ekstrem
Belum lama ini ramai diberitakan, Caleb Schwab seorang anak berusia 10 tahun di Amerika Serikat, meninggal dunia setelah jatuh saat berseluncur di perosotan tertinggi di dunia Verrückt water slide di Schlitterbahn Water Park, Kansas City, Missouri, Amerika Serikat. Kejadian di hari Sabtu (6/8/2016) tersebut langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan orang tua dan media online.
Dilansir dari majalah People, polisi setempat yang menyelidiki kejadian tersebut menjelaskan, Caleb meninggal dunia akibat patah tulang leher setelah jatuh dari perosotan setinggi 168 kaki atau 51 meter (lebih tinggi dari air terjun Niagara juga patung Liberty) dan dengan perkiraan kecepatan luncur sekitar 70 km/ jam. Saksi mata pada saat kejadian juga mengungkapkan, Caleb kemungkinan terlempar dari tempat duduk akibat sabuk pengaman yang kurang mengunci dengan benar. Sementara saksi lain menuturkan, dirinya pernah menemukan bahwa velcro pada seat belt wahana tersebut tak bisa merapat dengan benar saat dikenakan.
Melihat beberapa fakta ini, agaknya kita sebagai orang tua perlu mewaspadai beberapa hal sebelum mengizinkan anak bermain di wahana ekstrem. Menurut Melissa Willets, kontributor parents.com, sebelum orang tua mengizinkan anak bermain di wahana ekstrem, ada baiknya Anda perhatikan dahulu beberapa hal penting. Biasanya, anak yang boleh naik di wahana ekstrem adalah yang bertinggi badan kurang lebih 138 cm. Tanyakan kepada petugas ketentuan tinggi badan dan usia anak yang boleh menggunakan wahana.
Selain itu, tegaskan pada anak untuk mendengar dan mengindahkan peringatan keselamatan yang diberikan petugas sebelum memulai permainan. Tak ada salahnya pula, orang tua menanyakan apakah wahana tersebut diinspeksi setiap hari sehingga semua fungsi pengamanan berjalan dengan baik. Jangan pernah melunak untuk mengizinkan anak bermain perosotan yang supertinggi hanya karena ia merengek setiap hari. Sebaiknya, bujuk anak agar bermain permainan serupa yang tak terlalu berisiko.
Dilansir dari majalah People, polisi setempat yang menyelidiki kejadian tersebut menjelaskan, Caleb meninggal dunia akibat patah tulang leher setelah jatuh dari perosotan setinggi 168 kaki atau 51 meter (lebih tinggi dari air terjun Niagara juga patung Liberty) dan dengan perkiraan kecepatan luncur sekitar 70 km/ jam. Saksi mata pada saat kejadian juga mengungkapkan, Caleb kemungkinan terlempar dari tempat duduk akibat sabuk pengaman yang kurang mengunci dengan benar. Sementara saksi lain menuturkan, dirinya pernah menemukan bahwa velcro pada seat belt wahana tersebut tak bisa merapat dengan benar saat dikenakan.
Melihat beberapa fakta ini, agaknya kita sebagai orang tua perlu mewaspadai beberapa hal sebelum mengizinkan anak bermain di wahana ekstrem. Menurut Melissa Willets, kontributor parents.com, sebelum orang tua mengizinkan anak bermain di wahana ekstrem, ada baiknya Anda perhatikan dahulu beberapa hal penting. Biasanya, anak yang boleh naik di wahana ekstrem adalah yang bertinggi badan kurang lebih 138 cm. Tanyakan kepada petugas ketentuan tinggi badan dan usia anak yang boleh menggunakan wahana.
Selain itu, tegaskan pada anak untuk mendengar dan mengindahkan peringatan keselamatan yang diberikan petugas sebelum memulai permainan. Tak ada salahnya pula, orang tua menanyakan apakah wahana tersebut diinspeksi setiap hari sehingga semua fungsi pengamanan berjalan dengan baik. Jangan pernah melunak untuk mengizinkan anak bermain perosotan yang supertinggi hanya karena ia merengek setiap hari. Sebaiknya, bujuk anak agar bermain permainan serupa yang tak terlalu berisiko.
