Penyakit Jantung Diturunkan?

Sebenarnya, kejadian penyakit jantung yang diturunkan dari orang tua ke anak tidak banyak, yakni sekitar 2 - 5% saja. Namun,  bila kedua orang tua menderita Penyakit Jantung Bawaan (PJB), kemungkinan untuk mengalaminya akan meningkat menjadi 7%. Apa artinya? Sisanya yang 93% itu besar  kemungkinan tidak menderita penyakit jantung bawaan.

Apa saja penyebab penyakit jantung pada anak? Hingga kini, penyebab pastinya belum diketahui. Meski begitu, diduga penyakit jantung ini berkaitan dengan radiasi, alkohol, sindroma tertentu, obat-obatan tertentu, serta infeksi virus tertentu (misalnya, Rubella kongenital).

Nah, PJB terdiri dari PJB biru dan PJB tidak biru. Pada PJB biru, darah kotor mencampuri darah bersih, sehingga yang beredar ke seluruh tubuh adalah darah campuran antara yang bersih dan kotor. Pada PJB tidak biru, darah bersih mencampuri darah kotor. Darah yang beredar ke seluruh tubuh pun hanyalah darah bersih.
Masalahnya, terjadi kebanjiran darah ke paru-paru, sehingga anak sesak, sulit minum, serta gagal tumbuh.

Apa gejala penyakit jantung? Gejalanya sangat spektrum, mulai dari yang tanpa gejala sampai yang sesak berat atau anak membiru. Kalau sudah begini, tindakan pertolongan pertama seperti apa yang bisa dilakukan di rumah oleh orang tua saat serangan terjadi?

Yang paling penting adalah orang tua harus tahu secara pasti diagnosis si kecil melalui pemeriksaan echokardiografi oleh dokter ahli jantung anak yang kompeten. Dari situ, barulah didiskusikan dengan dokter bagaimana bentuk pertolongan pertama pada anak saat terjadi serangan.

Sebenarnya, ada PJB yang bisa dicegah. Misalnya, jantung bocor pada sindroma Rubella kongenital. Mama bisa mencegahnya dengan melakukan imunisasi MMR sebelum hamil. Selain itu, berhati-hatilah saat mengonsumsi obat saat hamil muda. Namun, sebagian besar yang lain PJB tidak bisa dicegah.

Bila anak diduga menderita PJB, segera ke dokter ahli jantung anak untuk diketahui secara pasti diagnosisnya. Jangan sekali-kali menyangkalnya ya, Ma. Semakin dini diketahui diagnosisinya, penanganannya akan semakin cepat. Bagaimana pun, ada golden periode untuk PJB ini, yaitu waktu yang optimal untuk diterapi (operasi maupun intervensi). Setelah melewati golden periode ini, PJB tidak lagi bisa dioperasi atau diobati.

Narasumber:dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K), RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia