Memahami Tangisan Bayi

Kebanyakan para mama, terutama ibu baru, sering kali terpengaruh oleh rasa cemas atau panik ketika merespon tangisan bayi. Akibatnya? Respon yang diberikan tidak tepat atau mama sama sekali tidak mampu berespon.

Jadi, penting sekali bagi mama untuk menenangkan dirinya terlebih dulu. Sadari bahwa bayi membutuhkan dirinya dan sadari juga bahwa mama tidak harus menjadi ‘perfect mom’ (rasa cemas biasanya bersumber dari kekhawatiran tidak bisa menjadi ibu yang baik). Yang terpenting, mama dan bayi sama-sama belajar memahami satu sama lain.

Biasanya, setelah 3 bulan, akan terbentuk bahasa ‘parenthese’, yaitu bahasa khusus yang hanya dipahami mama dan bayi.

Nah, tips dari Tracy Hogg dalam ‘Baby Whisperer’ mudah diingat dan diterapkan mama dalam merespon tangisan dan gerak tubuh bayi, yakni SLOW. Apa itu?
Stop: Hentikan aktivitas dan sadari bahwa tangisan adalah bentuk komunikasi bayi. Artinya, ada yang ingin bayi sampaikan pada Anda.

- Listen: Dengarkan tangisannya untuk mengetahui maksudnya.
- Observe: Amati gerak tubuh bayi untuk memperjelas apa yang dimaksudnya.
- What’s up: Berdasarkan mendengar dan mengamati tadi, simpulkan dan beri respon.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia