Hubungan Suami Istri Tak Lagi Mesra, Mengapa?




Banyak hal yang menyebabkan perubahan komunikasi suami istri tidak lagi intens seperti di awal-awal pernikahan. Hubungan suami-istri tak lagi mesra, terasa monoton, bahkan hambar. Semua menjadi seperti rutinitas yang kehilangan percikan-percikan gairah, dan akhirnya bisa menjemukan.
 
Ada banyak penyebabnya. Gaya hidup dan berbagai kendala lainnya yang muncul dalam kehidupan perkawinan bisa menjadi penyebab perubahan komunikasi itu. Apa yang bisa kita lakukan?
 
Batasi Kehidupan Sosial
Bukan, ini bukan berarti Anda tidak boleh gaul, Ma. Masalahnya, kehidupan sosial kita semakin meluas dan tak terbatas ruang dan waktu dengan adanya media sosial. Kita semua begitu terobsesi pada gadget dan teknologi, terlepas apakah kita benar-benar penyuka teknologi atau sekadar ikut tren.
 
Media sosial juga mempunyai peran dalam memberi jarak dengan pasangan kita, jika kita tidak menggunakannya dengan bijak.
 
Hal ini membuat kita sering terlalu asyik dengan gadget, bahkan saat sedang berdua dengan pasangan. Makan di restoran, tangan kita tak lepas dari gadget, dari memotret makanan, menulis caption, mengunggahnya di media sosial, lalu memberi respons ke setiap orang yang memberi komentar atau like.
 
Ini yang sekarang dikenal dengan istilah phubbing, yang merupakan singkatan dari phone dan snubbing. Phubbing berarti mengabaikan orang lain yang secara fisik ada di dekat kita lantaran terus fokus memerhatikan ponsel atau perangkat seluler lainnya. Hati-hati, banyak penelitian sudah mengungkap Phubbing Bisa Merusak Hubungan, Apa Artinya?

Di rumah, duduk berdua di sofa, masing-masing asyik dengan gadget dan dunia sosialnya. Lalu, kapan ngobrol asyik dan berdiskusi berdua saja dengan suami tanpa gangguan apa pun?
 
Perlu upaya, memang, untuk menyingkirkan sejenak gadget saat sedang bersama pasangan. Nikmati obrolan berdua dan kebersamaan dengannya saja. Ketika tangan terasa ‘gatal’ untuk meraih gadget, ingatkan diri untuk tidak melakukannya dulu, dan bahwa semuanya bisa menunggu hingga obrolan Anda dengan suami selesai.
 
Saling Menghargai
Ketika sedang menghadapi masalah, rasanya sulit memahami apa yang ada di kepala pasangann kita. Tahukah Anda, suami mungkin juga amat sulit mencerna isi kepala Anda! Ya, wanita dan pria berkomunikasi secara berbeda. Yang perlu Anda lakukan adalah: kerelaan untuk mendengar. Lalu cerna dengan baik ucapannya, tanyakan maksudnya jika Anda tidak paham.  
 
Rasanya sulit mendengar dan mencerna ucapannya karena Anda sering terburu emosi? Tarik napas dalam-dalam, buang pelan-pelan. Lakukan teknik napas ini beberapa kali, jika emosi mulai merayap naik.
 
Oh, ya, salah paham juga kerap kali terjadi bukan karena ucapan verbal saja, tetapi yang nonverbal. Gerak tubuh, ekspresi wajah, dan nada bicara bisa memengaruhi kondisi. Jadi, coba diatur, supaya tidak menimbulkan kesan tidak menghargai pasangan.
 
Baca juga: 4 Cara Komunikasi Yang Membahayakan Pernikahan
 
Katakan Apa yang Anda Mau
Gara-gara stres menghadapi pekerjaan dan urusan anak, perasaan Anda menjadi tidak nyaman, rasanya ingin marah-marah, berteriak, menangis, dan dipeluk erat oleh suami? Bilang saja. Ini tentu lebih baik, ketimbang Anda cuma marah-marah dan suami menjadi kesal karenanya. Buntutnya, suasana makin runyam dan berakhir dengan berantem. Mungkin suami akan bingung menghadapi Anda, tetapi paling tidak dia tahu latar belakang sikap Anda, dan tangannya akan terbuka lebar untuk memberi Anda pelukan hangat yang menenangkan!


Baca juga: 
4 Tanda Bahaya Pasangan Selingkuh 
6 Perbedaan Mama dan Papa dalam Berkomunikasi
Tip Agar Komunikasi Lancar Bagi Pasangan Sibuk
5 Manfaat Bermesraan dengan Pasangan
3 Cara Mesra Kilat Bagi Suami Istri
 
Foto: 123rf
Updated: November 2021


 


Topic

#duniamama #relationship

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia