Mengapa Anak Tega Melakukan Bullying?


Apabila Anda melihat video perundungan (bullying) terhadap siswi kelas VI SD dan mahasiswa Univesitas Gunadarma yang terjadi belum lama ini, mungkin Anda sempat bertanya-tanya. Mengapa anak dapat sedemikian tega bertindak sangat kasar pada temannya sendiri.

Dalam video yang kini viral di media sosial tersebut, korban menerima tindak kekerasan dari teman-teman sebayanya. Korban yang siswi SMP sempat ditarik rambutnya dengan sangat kasar. Sedangkan korban yang mahasiswa ditarik tasnya hingga ia tidak dapat bergerak.

Sebuah tindakan dapat dikatakan sebagai bullying apabila memenuhi tiga hal. Yakni, ada korban, ada pelaku dan ada yang menonton. Hal tersebut dijelaskan oleh  psikolog anak Fathya Artha Utami, M.Psi., dari TigaGenerasi

"Dalam video itu memang dapat dikatakan sebagai bullying. Karena ada korban, ada pelaku, dan ada yang menonton. Jadi bullying itu ada pihak ketiga yang menonton atau menyaksikan," ujar Fathya. 

Selanjutnya Fathya menyebutkan bahwa anak yang rentan melakukan perilaku bullying adalah anak yang merasa tidak percaya diri.

Baca juga : Cegah Bullying pada Anak Autis, Sekolah dan Orang Tua Perlu Lakukan Ini  

“Menurut penelitian, anak-anak yang biasanya melakukan bullying adalah anak-anak yang merasa tidak memiliki kemampuan, tidak terlalu percaya diri. Kalau di rumah, ia bukan anak yang agresif atau bukan anak-anak yang dapat menunjukkan kekuatannya. Sehingga ia cari tempat lain untuk ia bisa memunculkan kekuatannya dengan melakukan bullying di sekolah misalnya,” terang Fathya.

Selain itu Fathya menyebutkan bahwa anak dapat melakukan bullying karena ia tidak terasah kemampuan empatinya, pernah menjadi korban bullying, dan melihat contoh kekerasan sebagai cara untuk bisa menunjukkan kekuatan.

“Bisa jadi anak tidak terasah kemampuan empatinya terhadap sesama. Kemudian yang ketiga mungkin saja anak pelaku bullying ini dulunya adalah korban bullying. Yang keempat, anak tersebut pernah melihat contoh kekerasan verbal maupun kekerasan fisik merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk bisa menunjukkan kekuatan.”

“Jadi itu empat motif yang umum menjadi latar belakang kenapa seseorang melakukan bullying,” kata Fathya. 

(Alika Rukhan)

Foto: Pixabay


 


Topic

#StopBullying

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia