Tahap Perkembangan Kognitif Anak

Menurut para peneliti, tak perlu khawatir tentang perkembangan kognitif anak, sebab secara otomatis otak diprogram untuk belajar. 

 

Sebenarnya nih, ada dua deadline dalam otak yang perlu diwaspadai. Pertama, di usia dua tahun, penglihatan anak sudah berkembang. Kedua, jika belum bicara pada usia lima tahun, anak akan mengalami kesulitan belajar bicara. (Soal bahasa kedua, para peneliti berpendapat, bila Anda ingin anak bicara selancar bahasa ibu, semakin dini mempelajarinya ya lebih baik. Tapi, anak bisa menyerap bahasa-bahasa dalam usia berapapun.)

 

Lalu, kenapa beberapa anak mengalami keterlambatan membaca? Bagian otak yang mengontrol penglihatan, pendengaran, dan ingatan harus bisa berkomunikasi secara efektif satu sama lain sebelum anak bisa belajar membaca. Pada beberapa anak, ini terjadi di usia lima tahun. Namun, kebanyakan anak mencapainya pada usia enam atau tujuh tahun. Begitu anak menginjak usia delapan tahun dan belum mahir membaca, baru deh Anda boleh mulai cemas, kata Jay Giedd, M.D., chief of brain imaging pada child psychiatry branch of National Institute of Mental Health sekaligus ayah dari si 12, sepuluh, tujuh, dan lima tahun.

 

“Dulu, saya pusing setengah mati ketika Kristo tak bisa-bisa membaca. Begitu mahir membaca (kira-kira usia tujuh tahun), saya malah jengkel sendiri. Bukan apa-apa. Ia selalu membaca keras-keras segala sesuatu yang dilihatnya,” cerita Miranda. “Lebih-lebih kalau ia ada di mobil. Semua billboard dan papan tulisan pasti jadi sasarannya. Dan.... itu berlangsung sepanjang perjalanan. Kebayang kan,” lanjutnya sambil tergelak. 

 

Cara membantu tanpa memaksa

  1. Jadikan membaca sebagai kegiatan menyenangkan. Jangan khawatir dengan kemampuan membaca anak. Yang penting, ia musti benar-benar mengalami masa-masa yang mengasyikkan. 
  2. Ikuti kehendak anak. Bacakan buku-buku yang disukainya ketimbang buku yang Anda pikir akan ‘menantangnya’ untuk belajar.  

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia