8 Kalimat yang Ingin Didengar Anak Anda Setiap Hari



Segala kesibukan Anda sebagai seorang ibu: mengurus anak, menyelesaikan pekerjaan, membereskan pekerjaan rumah, membuat Anda sering kali berbicara sebutuhnya atau sesingkat mungkin pada anak-anak. Anda mungkin berpikir tidak ada yang salah dengan itu sebab anak-anak butuh instruksi yang singkat untuk bisa dipahami dan segera dilakukan.

Akan tetapi, Anda jadi sering lupa bahwa untuk menciptakan sebuah hubungan yang hangat, Anda membutuhkan komunikasi yang kuat. Berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak akan memperkuat ikatan Anda dengannya dan mendorong mereka untuk mau mendengarkan Anda. Terapis anak dan remaja di Pennsylvania, AS, Lauren Mosback, LPC., mengatakan, “Menjaga komunikasi dengan anak-anak adalah hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk mendorong ikatan yang sehat ketika mereka tumbuh.”

Pertimbangkan untuk mengucapkan kalimat-kalimat di setiap kesempatan berkomunikasi dengannya untuk mempererat hubungan Anda dengannya:

1. “Mama Menyayangimu, apa pun yang terjadi.”

Kalimat ini menyiratkan sebuah cinta tanpa syarat dari Anda untuknya. Tak peduli apa yang mereka lakukan, Anda tetap mencintainya. Ini akan membuat mereka berpikir bahwa Anda mempercayainya. Kepercayaan adalah salah satu kunci hubungan yang kuat.

2.
“Kamu cantik/tampan, luar dan dalam.”

Berhenti untuk mengatakan, “kamu cantik/tampan kalau pakai baju itu,” sebab kalimat ini hanya akan membuatnya melihat segala sesuatu secara fisik atau materil. Sebaliknya, bila Anda mengatakan “cantik/tampan luar dan dalam” artinya Anda sedang memberi penekanan terhadap kebaikan sifat-sifat mereka. Ini adalah pujian yang indah dari seorang ibu yang ingin didengar oleh anak-anaknya.

3. “Mama Percaya Kamu.”

Kita memang lebih mudah untuk mengkritik anak-anak ketimbang memberi mereka kepercayaan bahwa mereka bisa. Daniel Wong, penulis The Happy Student mengatakan bahwa anak-anak butuh Anda untuk menjadi pendukung mereka. Dengan demikian mereka akan yakin bahwa mereka punya Anda yang selalu meyakini kemampuannya.

4. “Kamu harus bangga pada dirimu sendiri.”

Anda mungkin sudah sering mengatakan, “Mama bangga padamu.” Tapi, tak ada salahnya untuk mendorong si kecil agar bangga pada dirinya sendiri. Dengan demikian ia akan lebih bisa mengevaluasi dirinya sendiri.

5. “Terima kasih sudah membuat Mama tertawa hari ini.”

Tak perlu menunggu bantuannya untuk mengucap terima kasih. Anda bisa mengatakan kalimat ajaib ini atas apa pun yang sudah dilakukan oleh si kecil, terutama yang membawa kebahagiaan untuk Anda. Kalimat ini membuat ia berpikir bahwa ia berarti bagi Anda dan di dalam hubungannya dengan Anda.

6. “Bagaimana perasaanmu?”

Pertanyaan ini akan lebih bisa membuat si kecil terbuka pada Anda tentang emosinya ketimbang, “Jangan menangis. Semuanya baik-baik saja.” Anda bisa melanjutkan kalimat Anda dengan kalimat empati lainnya seperti, “Wah, sepertinya kamu kesal sekali, ya? Mama bisa membayangkan betapa menyebalkannya saat temanmu melakukan itu padamu.” Tanyakan juga padanya, “apa yang bisa membuatmu lebih baik?” atau “apa yang akan kamu lakukan setelah ini? Terlibat dalam percakapan seperti ini  membuat perasaan si kecil tervalidasi dan ia merasa nyaman dengan Anda. Ia bisa melihat Anda sebagai seseorang yang bisa ia andalkan.

7. “Ceritakan, dong, ke Mama!”

Anak-anak suka berada di dekat Anda. Memberi mereka waktu untuk membicarakan tentang apa pun pada Anda akan membuat mereka bahagia. Keterbukaan si kecil mengarah pada hubungan yang kuat antara ia dan Anda.

8. “Wah, kamu pasti bekerja keras menyelesaikan ini.”

Siapa yang tak suka pujian? Anak-anak pun menyukainya. Akan tetapi, untuk membangun hubungan yang lebih sehat, sebaiknya Anda lebih bijak dalam memberi pujian. Sebuah penelitian dari University of Chicago menunjukkan bahwa jenis pujian yang Anda berikan penting bagi anak Anda. Bila Anda memujinya dengan, “kamu hebat,” maka ini hanya fokus pada hasil kinerjanya saja. Alhasil, anak-anak akan menilai bahwa Anda hanya fokus pada hasil yang mereka dapatkan saja.
 
Sementara, ketika Anda memuji kerja kerasnya, hal ini lebih bisa membangun harga diri atau self esteem-nya. Penelitian yang dilakukan oleh duet profesor psikologi Michelle A. Harris dari University of Texas, AS, dan Ulrich Orth dari University of Bern, Swiss, menunjukkan bahwa self esteem yang baik akan berdampak positif pada sebuah hubungan sosial—baik itu hubungan keluarga antara anak dan orang tua, hubungan dengan pasangan, dengan teman sebaya atau rekan—dan begitu juga sebaliknya.
Ucapkan kalimat-kalimat ini dengan tulus kapan pun Anda punya kesempatan.
 
Baca juga:
Kalimat Efektif Berkomunikasi dengan Anak (Part 1)
Kalimat Efektif Berkomunikasi dengan Anak (Part 2)
Ekspresikan Kasih Sayang Depan Anak
Kasih sayang untuk Anda
 
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia