Mitos dan Fakta tentang Olahraga

 




Semenjak pandemi, makin banyak, ya, Mama yang mulai rajin olahraga di rumah. Sebab, Anda mungkin masih khawatir kalau harus pergi ke pusat kebugaran.
 
Anda tetap perlu bekal pengetahuan agar olahraga di rumah menjadi aman dan optimal hasilnya. Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta tentang olahraga menurut Rendy Dijaya Muliadi, S.Si., Health and Nutrition Science Nutrifood dalam webinar yang diadakan oleh Nutrifood awal Februari lalu:
 
  • Olahraga harus tiap hari agar hasilnya optimal
Ini mitos. Anda tidak harus berolahraga tiap hari karena otot memerlukan istirahat setidaknya satu hari. Anda bisa melakukan olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang selama 150 menit per minggu atau olahraga dengan intensitas tinggi selama 75 menit per minggu. Anda bisa mengombinasikan keduanya, ditambah dengan latihan otot dengan intensitas sedang hingga tinggi dua kali dalam seminggu.
 
  • Perempuan sebaiknya tidak olahraga angkat beban
Mitos ini menyebut bahwa olahraga angkat beban membuat tubuh perempuan menjadi kekar dan kurang bagus untuk penampilan. Padahal, tidak semudah itu bagi perempuan untuk memiliki otot besar dan badan kekar seperti binaragawan. Sebab, perempuan dan laki-laki berbeda secara fisiologis.
 
Perempuan memiliki hormon testosteron lebih rendah dibanding laki-laki, sehingga perlu lebih banyak upaya dan waktu untuk membentuk otot. Di samping itu, Anda juga butuh asupan nutrisi lebih banyak dan tepat, serta suplemen untuk mewujudkannya.
 
  • Sit Up dapat membuat perut rata
Latihan yang fokus pada satu area tertentu memang dapat mengencangkan otot di area tersebut, sehingga hasilnya adalah perut Anda tampak lebih rata. Kombinasikan olahraga kardio dengan resisten untuk mendapatkan otot padat dan kencang. Di samping itu, tingkatkan durasi dan intensitas secara bertahap.
 
  • Stretching hanya boleh dilakukan setelah olahraga
Jangan sampai salah membedakan antara stretching dengan pemanasan ya, Ma. Stretching adalah gerakan peregangan atau yang sering juga disebut dengan istilah ‘pendinginan’. Sedangkan pemanasan adalah gerakan dinamis seperti lari kecil, lompat, atau jumping jack kecil. Pemanasan sebaiknya dilakukan 5-15 menit sebelum olahraga. Sedangkan, stretching hanya dilakukan setelah olahraga. Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa nyeri dan pegal setelah berolahraga serta meningkatkan fleksibilitas otot.
 
Nah, bagaimana, Ma? Sudah siap menyusun jadwal olahraga sendiri?
 

Baca juga:

Frekuensi dan Durasi Olahraga yang Tepat

Memilih Olahraga Tepat Sesuai Siklus Menstruasi

Perut Jadi Rata Karena Olahraga atau Diet?

Perbedaan Hasil Olahraga Siang dan Malam

4 Waktu Terbaik Berolahraga saat Puasa


 
LELA LATIFA
FOTO: UNSPLASH
 
 


Topic

#corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #olahraga #aerobik #anaerobik

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia