Yuk, Deteksi Kanker Payudara dengan SADARI

Cegah kanker payudara dengan SADARI

Bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month). Kanker payudara masih di posisi atas sebagai penyakit mematikan bagi perempuan. Namun, sering kali, perempuan tidak menyadari bahwa telah ada kanker di payudaranya, bahkan sudah meluas di bagian tubuh lainnya. Akibatnya, kanker yang diidap sudah berada pada stadium yang lanjut, lebih sulit untuk diperangi, bahkan tak jarang bisa berakhir dengan kematian.

Padahal, kanker payudara bisa disembuhkan, jika terdeteksi sejak dini.

Baca juga: Kenali Kanker Payudara Stadium Nol

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara secara dini, salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan sendiri untuk menemukan benjolan pada payudara, yang disebut sebagai SADARI (PerikSA PayuDAra SendiRI).

Sayangnya, hasil riset Penyakit Tidak Menular (PTM) tahun 2016 mencatat perilaku masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara masih rendah. Tercatat lebih dari 50% wanita di Indonesia tidak pernah melakukan SADARI.

Padahal, SADARI dapat membantu wanita menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya.

Baca juga: Tipe Wanita Berisiko Tinggi Kanker Payudara

SADARI bisa dilakukan setiap bulan pada hari ke-7 sampai ke-10, yang dihitung dari mulai haid hari pertama, atau pada tanggal yang sama, bagi yang sudah menopause/tidak datang haid.
Caranya mudah. Begini langkah-langkah melakukan SADARI:

1. Bercerminlah tanpa busana, lalu angkat kedua tangan Anda dan amati bentuk payudara Anda. Perhatikan, apakah ada benjolan perubahan pada kulit dan puting, periksalah secara teliti keseluruhan payudara Anda.

2. Rapatkan dan tekanlah telapak tangan Anda dengan kuat sehingga payudara menonjol ke depan, dan amati kembali, apakah ada benjolan, kulit mengerut seperti kulit jeruk, atau cekungan seperti lesung pipi, dan puting susu tertarik ke dalam.

3. Lakukan ini pada kedua payudara: pencet dan urutlah daerah bagian puting ke arah ujung puting, perhatikan apakah keluar cairan tidak normal, seperti cairan kekuning-kuningan bercampur darah serupa nanah. Pada wanita hamil/menyusui, bedakan dengan ASI.

4. Pada posisi tidur, posisikan bantal di belakang punggung, dengan tangan kanan ditaruh di bawah kepala dan tangan kiri memeriksa payudara bagian kanan.

5. Rabalah dan lakukan gerakan memutar seturut arah jarum jam dengan lembut, tetapi mantap.

6. Lakukan hal yang sama, seperti gerakan pada nomor 4 dan 5, dengan tangan kiri di bawah kepala.

7. Berikan perhatian pada bagian dada atas dekat ketiak karena pada bagian itu sering ditemukan tumor payudara.

Selain SADARI, Anda juga bisa melakukan SADANIS (PerikSA PayuDAra secara kliNIS). Jika Anda masih berusia di bawah 40 tahun, Anda hanya perlu melakukan pemeriksaan USG payudara untuk itu.

Sedangkan jika Anda sudah berusia 40 tahun ke atas, maka selain melakukan USG payudara, Anda bisa melakukan mamografi.

Sayangi keluarga Anda dengan deteksi kanker payudara sejak dini. 

Baca juga: 
Mitos Kanker Payudara: Tak Pernah Terjadi pada Pria. Benarkah?
Pola Makan Papa Picu Kanker Payudara pada Anak Perempuan
Menyusui Pasca Operasi Payudara
Seputar Kanker Payudara


(Debora Darmawan)
Foto: 123RF


Topic

#duniamama #kesehatanmama #selfcare

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia