5 Strategi Membangun Kedisiplinan Anak


 

Kedisiplinan adalah kunci keteraturan. Tentu menyenangkan tinggal bersama anak-anak yang sudah bisa mandiri mengatur dirinya sendiri. Segala pekerjaan rumah Anda akan terasa lebih ringan. Di samping itu, disiplin juga akan berdampak positif dalam membentuk karakter si kecil ke depan.
 
Sayangnya, sering kali anak-anak masih mengandalkan orang tuanya sebagai “alarm pengingat.” Misal, saat bangun pagi. Anda harus mengeluarkan kalimat andalan, “Bangun, yuk! Sudah siang. Segera mandi.” Kalimat ini bisa diulang beberapa kali mulai dari suara yang lembut sampai hampir berteriak.
 
Tak hanya itu, untuk makan atau sekadar membereskan kamar pun, anak-anak juga harus diingatkan atau diperintah terlebih dahulu. Belum lagi kalau sudah main game, bisa berjam-jam dan lupa dengan aktivitas lain.
 
Bagaimana strategi melatih mereka agar lebih disiplin?
 
1. Pikirkan Lagi Makna “Disiplin”
Sebelum berbicara soal strategi lain, ada baiknya Anda melakukan refleksi dulu untuk memahami apa makna “disiplin”. Tom Limbert, M.A., konsultan parenting dan penulis buku What They Won’t Tell You About Parenting, mengatakan bahwa salah bila orang tua masih berpikir bahwa disiplin adalah tentang pelatihan, ancaman, dan hukuman. “Ini semua tentang pengajaran dan pendidikan,” ujarnya.
 
Ia mengatakan bahwa anak-anak perlu paham bawa mereka disiplin bukan untuk menyenangkan orang tuanya, melainkan untuk kebaikan mereka sendiri dan membawa manfaat bagi mereka. Oleh karena itulah, mendidik anak untuk menjadi disiplin adalah cara orang tua menghargai kemampuan anak-anaknya. Penting bagi orang tua untuk menunjukkan hal tersebut.
 
2. Instruksi Efektif
Untuk membuat anak mau mendengarkan Anda, penting untuk memerhatikan bagimana cara Anda berkomunikasi. David W. Johnson, L.M.F.T., terapis pernikahan dan keluarga di Clovis, California, AS, mengatakan, “Jika Anda memberi tahu anak Anda hal yang sama berulang kali sebelum mereka merespon, maka Anda melatih mereka untuk mengabaikan Anda.”
 
Cukup buat instruksi yang efektif dan singkat. Misal, “Kamar tidur perlu dirapikan. Kamu mau melakukannya sebelum atau sesudah mandi?” Kalimat ini akan lebih efektif ketimbang Anda mengatakan, “Ayo, bereskan kamar tidurnya.” berulang-ulang karena belum direspon.
 
3. Konsekuensi Alami
Tak perlu buru-buru menghukum anak saat ia menunjukkan perilaku tidak disiplin. Biarkan ia mendapatkan konsekuensi alami, yakni akibat yang ia rasakan sendiri dari perilakunya. Amy Morin, L.C.S.W., psikoterapis dari Norheastern University di Boston, AS, mengatakan, “Konsekuensi alami memungkinkan anak belajar dari kesalahan mereka sendiri.” Misal, bila si kecil tak mau makan di jam makan, biarkan ia merasa lapar sampai waktu makan berikutnya tiba. Atau bila ia tidak mau membereskan kamarnya, biarkan ia kesulitan menemukan mainannya.
 
4. Apresiasi Kemajuan
Anak-anak berjuang untuk mengontrol dirinya sendiri, dan yang tak banyak diketahui oleh orang tua adalah sebetulnya mereka juga benar-benar berjuang untuk menyenangkan orang tuanya. Dana Obleman, parenting expert penulis buku Kids: The Manual, mengatakan, “Tidak ada yang membuat anak lebih bahagia daripada kebanggaan yang mereka rasakan ketika menerima pujian dari ibu atau ayah mereka.” Apresiasi Anda akan mendorongnya terus memperbaiki diri dalam hal disiplin. Namun, pastikan Anda memuji apa yang perlu dipuji saja dan tidak berlebihan.
 
5. Konsisten
Dr. Susan Bartell, psikolog di New York, AS, menegaskan bahwa konsistensi adalah hal yang sangat dibutuhkan. Pastikan Anda sudah sejalan dengan suami dan seluruh anggota keluarga di rumah untuk menjalankan cara yang sama dalam membangun kemandirian anak. Jangan sampai, ada yang melanggar kesepakatan, misal, apa yang menurut Anda tidak boleh justru diperbolehkan oleh suami Anda.  “Disiplin yang tidak konsisten sebenarnya dapat memperkuat perilaku negatif karena anak Anda akan terus melakukannya dengan harapan bahwa kali ini ia tidak akan mendapat masalah,” ujarnya.
 
 
Baca juga:
5 Trik Mendisiplinkan Balita dengan Cepat
5 Cara Mendisiplinkan Balita yang Hobi Memukul Teman
7 Kesalahan Orang Tua Mendisiplinkan Anak
Cara Papa Mengajarkan Anak Disiplin
Waktu Terbaik Anak Belajar Tentang Disiplin
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia