Anak dengan Kecerdasan Visual-Spasial, Bagaimana Cara Mengoptimalkannya?




Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan kemampuan dalam menangkap informasi visual seperti warna, bentuk, arah dan ruang secara akurat. Anak dengan kecerdasan visual-spasial memiliki kemampuan yang baik dalam mengubah atau mentransformasikan informasi visual tersebut menjadi bentuk lain seperti dekorasi, arsitektur, lukisan, atau patung.
 
Anak-anak dengan kecerdasan visual secara umum lebih mudah belajar dengan cara yang sama. Warna, bentuk, dan ruang akan membantu mereka lebih mudah memahami suatu materi.
 
Ciri & Gaya Belajar Anak dengan Kecerdasan Visual-Spasial
Linda Kreger Silverman, Ph.D., psikolog penulis buku Upside-Down Brilliance: The Visual-Spatial Learner dalam penelitiannya menunjukkan bahwa sekitar 30% siswa memiliki kecerdasan visual-spasial. Ia menyebutkan ciri yang dimiliki anak dengan kecerdasan visual-spasial sebagai berikut:
· Anak gemar coret-coret, menggambar, mewarnai, menyusun unsur-unsur bangunan seperti puzzle atau balok.
· Anak dengan mudah mengenali suatu objek dalam gambar walaupun dalam kondisi terbalik.
· Anak dengan mudah mampu memodifikasi suatu bentuk. Misalnya, ketika Anda menuliskan angka 4, ia bisa mengubahnya menjadi bentuk perahu layar.
· Anak lebih mudah memahami ketika melihat langsung daripada hanya mendengar.
· Mereka berpikir dalam gambar daripada dalam kata-kata.
· Anak memahami sesuatu secara konseptual atau keseluruhan. Sehingga, mereka mungkin tampak tidak teratur karena mereka kadang tidak memerhatikan detail-detail kecil.
· Anak tidak belajar dengan cara langkah-demi-langkah (step by step) yang umum di kelas sehingga mereka kesulitan bila diminta mengerjakan sesuatu yang memiliki urutan. Walau demikian, mereka mapu mengerjakan tugas yang kompleks. Bahkan mereka justru memiliki kelebihan dalam berpikir mengenai sistem.
 
Cara Stimulasi Kemampuannya
Untuk mengoptimalkan kemampuan belajar anak, orang tua harus memahami Tip agar Anak Cepat Paham dan Happy saat Belajar, salah satunya adalah dengan mengidentifikasi gaya belajar yang sesuai dengan jenis kecerdasan anak.
 
Orang tua perlu ingat bahwa anak dengan kecerdasan visual-spasial belajar paling baik ketika menggunakan visual seperti instruksi tertulis, model, diagram, atau video. Mereka kurang berhasil dengan metode pengajaran auditori seperti mendengarkan orang tua atau guru menerangkan maupun mengerjakan soal latihan/dril berulang.
 
Pastikan juga orang mengetahui Cara Menghindari Kesalahan dalam Mendampingi Anak Belajar agar anak tidak tertekan saat belajar. Belajar dalam tekanan akan menurunkan kemampuan anak untuk menyerap materi.
 
Lalu bagaimana caranya?
· Saat bermain
Berikan mereka kebebasan mengeksplorasi imajinasinya dengan menggambar, melukis, menyusun potongan gambar, menggunting, menempel, membangun. Sediakan perlengkapan seperti cat air, pensil warna, krayon, mainan konstruksi, kertas, kanvas.
 
Anda juga bisa memanfaatkan benda-benda yang sudah tak terpakai seperti sedotan, botol, atau kardus bekas untuk dimainkan bersama. Anda bisa juga mempelajari 8 Pilihan Mainan Edukatif Balita.
 
· Saat belajar membaca
Anak-anak dengan kecerdasan visual-spasial dapat belajar membaca lebih baik dengan pengenalan kata secara keseluruhan bila dibandingkan dengan huruf per huruf atau mengeja. Anda bisa menggunakan flash card yang dimulai dengan suku kata atau kata singkat.
 
· Saat belajar matematika
Mereka akan memahami matematika bila mengetahui konsepnya. Mereka akan kesulitan bila diminta untuk belajar penambahan atau pengurangan langsung. Anda bisa menjelaskan dengan mengklasifikasi bola berwarna-warni, menghitung jumlah bola yang berwarna sama, atau melakukan pengurangan dengan cara memisahkan bola yang berbeda warna. Akan tetapi, mereka cenderung memiliki kemampuan yang baik dalam mengerjakan soal geometri.
 
· Saat belajar menulis
Anak-anak dengan kecerdasan visual-spasial sangat menyukai bangun, teka-teki seperti labirin atau peta. Jadi, ajak mereka belajar menulis diawali dengan membangun prewriting skill melalui aktivitas tracing atau menebali garis yang membentuk bangun seperti persegi, persegi panjang, lingkaran, segitiga, dan lainnya. Anda juga bisa melatih kemampuannya menggunakan pensil dengan aktivitas printable mencocokkan buah dan warnanya atau mencari jalan.
 
Anak dengan Kecerdasan Visual-Spasial di Sekolah
Karena mayoritas sekolah konvensional menggunakan sistem pembelajaran auditori atau ceramah dan pengulangan/drill soal, maka anak-anak dengan kecerdasan visual-spasial akan kurang cocok. Penjelasan di sekolah yang step by step juga kurang bisa membuat mereka paham.
 
Profesi Masa Depan
Anak-anak dengan kecerdasan visual-spasial yang kuat dapat berkembang baik dengan profesi seniman, arsitektur, desainer grafis, fotografer, videografer, fashion designer, desainer aksesoris, desainer interior
 
 
Baca juga:
8 Manfaat Belajar Fotografi untuk Anak-anak
6 Cara Membuat Anak Lebih Tertarik untuk Belajar
Latih Motorik Halus Anak lewat Melukis dengan Sidik Jari
Keuntungan Anak Kembangkan Bakat Seni
4 Cara Menumbuhkan Minat Seni Anak

LTF
FOTO: FREEPIK


 


Topic

#usiasekolah #parenting #pendidikan #sekolah #belajardarirumah

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Anak dengan Kecerdasan Visual-Spasial, Bagaimana Cara Mengoptimalkannya?

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia