Cegah Obesitas Anak dengan 8 Cara Ini!


Biasanya, anak-anak meningkat nafsu makannya ketika memasuki usia praremaja, yaitu pada usia 9 tahun ke atas. Anak yang tadinya tampak kerempeng, kini badannya terlihat sangat berisi. Malah, sekarang banyak anak-anak pada usia tersebut mengalami obesitas alias kegemukan. Beratnya jauh melampaui berat seharusnya pada usianya, atau disebut juga obesitas.
 
Hati-hati, ya, Ma dan Pa…. Obesitas bisa menyebabkan bermacam gangguan kesehatan bahkan bisa berpengaruh hingga masa depannya. Kenali 7 Gangguan Kesehatan Anak Ini Dapat Disebabkan karena Obesitas.
 
Nah, agar hal itu tak terjadi pada anak Anda, coba lakukan 8 langkah berikut ini.


1. Modifikasi makanan. Campur lauk yang dia sukai dengan makanan mengandung serat yang selama ini kurang disentuh anak. Misalnya, dalam burger atau sandwich ditambahkan sayuran dan memakai roti gandum. 
Camilan diganti dengan buah dan makanan yang rendah garam serta gula. Cara memasak yang selama ini dengan menggoreng divariasikan dengan mengukus dan memanggang.
 
Tentu Anda perlu kreatif dalam mengolah atau menyiapkan makanan untuk anak. Hindari penggunaan zat-zat aditif yang tidak perlu dan malah berbahaya, misalnya pemanis buatan karena Pemanis Buatan Picu Kegemukan Pada Anak.
 

2. Perbanyak serat. Kolesterol hanya bisa dilawan dengan serat. Selain buah dan sayuran, kini serat bisa didapat dari oatmeal dan berbagai biji-bijian. Agar-agar juga bisa jadi sumber serat yang murah. 



3. Batasi konsumsi minuman manis, seperti minuman dalam kemasan yang mengandung tambahan gula, sirup, minuman bersoda, maupun minuman dari serbuk. Isilah kulkas dengan air putih saja, susu low fat atau yogurt. 

Baca juga: Pola Makan Ini Lindungi Anak dari Obesitas
 

4. Batasi waktu menonton anak maksimal 2 jam dalam sehari. Batasan waktu ini termasuk waktu untuk menonton televisi dan bermain komputer. Menonton membuat anak enggan bergerak. Jika sulit membatasi hanya 2 jam karena saat ini anak masih lebih banyak beraktivitas secara online termasuk sekolah dan les, maka bijaklah mengatur waktunya. 

5. Ajak anak bergerak. Lakukan olahraga bersamanya, seperti bersepeda, jogging, badminton, dan sebagainya. Bisa juga Anda mengikutkannya pada kursus atau klub olahraga seperti, berenang, basket, atau bela diri. 

Baca juga: Aktivitas Keluarga Cegah Obesitas


6. Batasi frekuensi makan di luar rumah, terutama untuk makanan cepat saji. Begitu pula dengan makanan-makanan cepat saji yang dipesan secara online. Makanan di rumah jauh lebih sehat daripada makanan dari luar, terutama jika Anda menggunakan bahan-bahan segar dan kaya nutrisi dan diolah dengan benar. 

7. Wajib sarapan setiap pagi dengan makanan yang sehat, serta bawakan bekal dari rumah untuk ke sekolah. Jika belum yakin bagaimana efek sarapan bagi kesehatan anak, baca juga Benarkah Sarapan Rutin Cegah Anak Kegemukan? 

8. Jadilah contoh. Ini paling penting, ya, Ma dan Pa. Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa kebiasaan orang tua menjadi kebiasaan anak. Jadi, jika ingin anak makan makanan sehat, maka orang tua pun harus menyantapnya. 
Cara termudah adalah menjadwalkan makan bersama setiap hari, misalnya saat sarapan atau makan malam. Orang tua juga harus menjadi contoh hidup aktif. Anda atau suami harus rajin berolahraga. Lebih baik jika punya waktu menemani anak beraktivitas, misalnya mengajaknya berenang, bersepeda, atau main bola.
 
Baca juga:
Bahaya Obesitas: Perut Besar, Kurangi Volume Otak
Anak Kurang Tidur Picu Obesitas
Anak Khawatir Merasa Gemuk
Dampak Kegemukan pada Kesehatan Anak
Anak Di-bully Karena Bertubuh Gemuk
 
Foto: Shutterstock
Updated: Juni 2022

 


Topic

#usiasekolah #kesehatananak #gizianak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia