Langkah Mengajarkan Anak Cinta Damai

mengajarkan anak cinta damai


Anak-anak mungkin terpapar berita tentang invasi Rusia ke Ukraina. Atau, anak-anak Anda yang sudah usia praremaja mungkin malah secara aktif mengikutinya.
 
Berangkat dari membahas soal perang bersama anak, kita bisa memasukkan pesan yang positif, lho, Ma, Pa, yaitu pesan mengenai cintai damai. Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si., Psi. yang kerap disapa Nina, “Kita membahas sesuatu yang kesannya negatif, yaitu perang, tapi bisa kita tarik ke pesan yang positif. Kita cari antitesisnya dari perang, yaitu damai.”
 
Ada beberapa kunci penting yang perlu diajarkan kepada anak untuk menumbuhkan rasa cinta damai, di antaranya:

  • Berpandangan bahwa dunia ini beragam, perbedaan adalah hal yang wajar.
  • Bersikap toleran, saling menghormati dan menghargai.
Baca juga: 3 Hal yang Perlu Dikomunikasikan saat Mengajarkan Toleransi Kepada Anak
  • Berusaha mengomunikasikan masalah dengan baik
  • Membiasakan mencari opini dari pihak lain saat berkonflik (misal: meminta pendapat orang tua saat bertengkar dengan saudara)
 
Tanamkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk menumbuhkan rasa cinta damai ini tentunya anak-anak perlu dilatih menanamkan kunci-kunci penting tadi dalam kehidupan sehari-harinya. Apa yang bisa dilakukan?
  • Melatih Anak Menyelesaikan Konflik dengan Baik
Saat anak-anak berselisih paham atau bertengkar dengan saudaranya, tak perlu langsung dilerai. Biarkan mereka berlatih mekanisme menyelesaikan konflik dengan baik. Dengan cara ini, anak akan belajar berkompromi membuat kesepakatan.Katakan pada anak, “Kamu coba selesaikan. Kalau butuh bantuan, Mama di sini.”
 
  • Mendorong Anak Mencari Bantuan
Ketika anak punya perselisihan dengan teman atau guru dan Anda tahu mereka belum bisa menyelesaikannya walau sudah berusaha, maka pancing anak untuk melangkah ke tahap berikutnya, yakni mencari bantuan untuk menengahi konflik. Sampaikan kepada anak, “Kalau ada konflik antarnegara, ada PBB yang membantu menengahi. Nah, menurut kamu siapa yang bisa dimintai bantuan untuk masalahmu?”
 
Tahan untuk langsung memberi saran berupa nama orang. Berikan mereka waktu untuk menganalisis dan membuat pilihan sendiri. Sebab, ini adalah langkah yang penting untuk membiasakan mereka menemukan orang yang tepat untuk dimintai pendapat lain.
 
  • Saling Berbagi
Ini juga merupakan tindakan yang mencerminkan sikap cinta damai.
 
  • Punya Pergaulan Lintas Suku atau Bangsa
Bergaul dengan suku atau bangsa lain akan membuka mata mereka. “Keberagaman itu nyata,” ucap Nina. Hal itu akan mengajarkan anak untuk bertoletansi. Toleransi adalah kunci perdamaian, bukan? Jadi, kalau ada kesempatan, ajak anak-anak berlibur ke daerah yang berbeda dengan kehidupan sehari-harinya, ya, Ma.
 
  • Aktif Menyampaikan Pesan Perdamaian
Untuk anak-anak praremaja, mereka bisa didorong untuk menyampaikan pesan perdamaian lewat karya mereka untuk diunggah di medsos. “Anak-anak, kan, biasanya suka bikin poster-poster atau video,” kata Nina. Dengan aktif membuat karya yang bernada positif seperti itu, mereka secara langsung menyampaikan pesan perdamaian dan hasilnya mereka juga akan bangga pada diri sendiri.
 
 
Baca juga:
Menjadi Orang Tua Penegak Toleransi
Cara Menjelaskan Rasisme pada Anak Berdasarkan Usia
12 Kunci Pengasuhan agar Anak Memiliki Empati

Lela Latifa
Foto: Freepik


Topic

#keluarga #parentingstyle #parenting #pengasuhananak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia