Cara Menangani Anak Tantrum

Anak  tantrum memiliki perkembangan keterampilan motorik lebih cepat dari keterampilan berbahasanya. Akibatnya, ia merasa frustrasi dan ini diwujudkannya dalam bentuk berperilaku buruk. Ia akan menunjukkan apa yang dirasakan ketimbang mengatakannya pada Anda.

Meski emosinya yang naik turun ini membuat Anda cukup lelah, jika ditangani secara tepat, hal ini akan membuatnya memiliki manfaat sosial nantinya. Inilah caranya menanganinya:

1. Cari pemicunya.
Apakah ia capek, bosan, atau merasa frustrasi? Buat jurnal khusus berisi sinyal apa saja penyebab tantrumnya. Misalnya, tantrum muncul ketika ia merasa ada banyak anak lain.

Kenali penyebabnya dan atasi sebelum ia ‘meledak’. Atau, alihkan perhatiannya pada aktivitas yang tidak terlalu membuatnya frustasi.


2. Ajarkan cara lain untuk mengekspresikan perasaan.
Bagian dari perkembangan anak adalah belajar bahasa mana yang membuatnya mendapatkan apa yang diinginkan dan mana  apa yang tidak.

Ketika ia berteriak dan menjerit-jerit, secara perlahan letakkan tangan Anda di atas bahunya, tatap matanya, dan bilang, “Gunakan suara yang pelan, dan katakan pada Mama apa yang kamu inginkan.”

3. Tahu kapan bisa melakukan intervensi.
Beberapa anak begitu hebat tantrumnya sehingga muntah. Anak lainnya malah sengaja menahan napasnya, dan kadang kala, pingsan.

Dalam kasus seperti ini, ‘terapi memeluk’ jadi solusi terbaik. Peluklah si kecil dengan rileks dan nyaman (meski dia menggeliat) dan yakinkan dia dengan suara selembut mungkin.

Yang ingin Anda sampaikan adalah dia kehilangan kendali dan Anda berada di sini untuk membantunya mendapat kendali lagi.



Foto : Foto Search

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia