Meski sering dianggap kurang baik bagi kesehatan, sebenarnya makanan olahan tidak seburuk itu. Malahan tujuan bahan makanan itu diolah adalah membunuh bakteri dan mikroorganisme penyebab makanan busuk atau penyebab penyakit sehingga makanan awet lebih lama dan aman dikonsumsi.
 
Produk-produk olahan harganya cukup terjangkau dan sangat mudah serta praktis untuk dimasak sehingga cocok jadi pilihan mama yang tidak punya banyak waktu menyiapkan makanan keluarga.
 
Sayuran beku bisa lebih tinggi kandungan gizinya dibandingkan sayuran segar. Karena sayuran yang dibekukan sesaat setelah dipanen berisi lebih banyak vitamin daripada sayuran segar yang masih harus diangkut melintasi wilayah untuk dipasarkan. Untuk jenis-jenis makanan lain, seperti buah-buahan dan seafood, tidak ada perbedaan nilai gizi antara produk beku dan produk segar.
 
Makanan kalengan atau berpengawet pun tak perlu dianggap 100% tidak baik. Bahan-bahan tambahan pangan, baik yang digunakan sebagai pengawet, pewarna, perisa, fortifikasi dan sebagainya umumnya telah diuji secara ketat oleh badan pengawas obat dan makanan dari berbagai negara dan dinyatakan aman dikonsumsi manusia dalam batas tertentu.
 
Jadi, kalau memang memasak ikan sarden kalengan untuk bekal anak terasa praktis bagi Anda yang tak punya banyak waktu, sesekali boleh juga, lho. Selama penggunaan dan konsumsinya sesuai aturan, makanan olahan yang mengandung bahan tambahan pangan tergolong aman, kok.
 
Yang perlu jadi perhatian adalah jika anak punya kondisi khusus, asma misalnya, karena beberapa bahan pengawet dapat membuat serangan asma makin parah. Kalau begini, lebih baik pilih makanan segar.

Sebaiknya, Mama juga mengombinasikan bahan makanan olahan atau siap saji dengan bahan makanan segar untuk menu anak. Misalnya, Anda bisa membekalinya dengan sandwich yang dibuat dari roti gandum, tuna spread kalengan, irisan tomat segar, timun segar, dan selada segar.

Foto: Getty Images