Punya Bakat Hipertensi? Waspada Sejak Usia 30-an



Apakah Anda sering mengalami pusing, jantung berdebar-debar, sesak napas setelah mengangkat beban berat, atau bangun tidur pada pagi hari dengan rasa sakit di bagian belakang kepala? Jika ya, sebaiknya Anda tidak meremehkan semua keluhan itu. Memang, sih, umumnya gejala-gejala tersebut muncul saat Anda mengalami stres, gangguan hormonal, atau kelelahan. Namun, jika di keluarga Anda terdapat riwayat hipertensi, dan saat ini Anda berusia 30-an, sebaiknya Anda lebih waspada, karena hipertensi pun memiliki gejala-gejala seperti itu. Saatnya Anda lebih concern terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan Anda.

Dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP, FIHA, ahli hipertensi dari Indonesian Society of Hypertension (InaSH), yang ditemui pada konferensi pers yang membahas hipertensi pada wanita di Jakarta beberapa waktu lalu, menyarankan, “Sejak usia 30 tahun, pemeriksaan tekanan darah perlu dilakukan secara berkala setidaknya dua kali dalam setahun.”

Faktor risiko hipertensi dikategorikan menjadi dua, yaitu yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah dipengaruhi oleh genetik (keturunan), suku (etnis tertentu cenderung lebih mungkin terkena hipertensi, seperti etnis Amerika keturunan Afrika), dan usia.

Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah, berkaitan dengan gaya hidup. Dengan kata lain, mereka yang berpotensi mengalami hipertensi, dapat diturunkan risikonya dengan menerapkan gaya hidup sehat. Antara lain, melakukan aktivitas fisik, menjaga berat badan, mengontrol asupan garam dalam makanan, tidak merokok, dan mengonsumsi minuman beralkohol.

 
  • Aktivitas fisik
Penelitian membuktikan, latihan fisik selama minimal 30 menit setiap hari dapat menurunkan risiko terjadi hipertensi sebesar 30-50%. Tujuan dilakukan latihan fisik ini adalah memelihara dan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi, memperbaiki kerja jantung dan pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan tahanan perifer pembuluh darah. Dengan demikian, terjadi penurunan tekanan darah.
 
Aktivitas fisik tidak harus berupa olahraga di pusat kebugaran. Anda cukup menyediakan waktu di sela-sela kesibukan Anda bekerja atau menjaga si kecil. Misalnya, jalan kaki dari rumah ke kantor, jika memungkinkan, mencuci kendaraan, membersihkan lantai, dsb. Intinya, latihan fisik tersebut melibatkan pergerakan otot tubuh Anda. Jika Anda rutin melakukannya minimal 30 menit setiap hari, setidaknya Anda dapat membakar kalori rata-rata per minggu sebesar 700-2000 kalori.
 
  • Menjaga berat badan
Sebanyak 30-65% penderita hipertensi termasuk obesitas. Untuk mengetahui Anda termasuk obesitas atau tidak, dapat diukur dengan rumus :

IMT* = Berat badan (kg) : [tinggi badan (m) x tinggi badan (m)].
 
*Indeks Massa Tubuh
 
IMT termasuk normal, jika diperoleh angka 18,5 - 22,9kg/m2, dengan lingkar pinggang untuk perempuan <80cm dan laki-laki <90cm.
 
  • Kontrol asupan garam
Anjuran asupan garam untuk mencegah hipertensi adalah kurang dari 100mmoL/hari atau 2,4gram/hari, yang setara dengan 6 gram atau 1 sendok teh garam dapur. Jika sudah terlanjur mengalami hipertensi, takaran asupan garam tentu lebih sedikit, yaitu dibatasi menjadi 1,5 gram/hari.
 
Bahan makanan yang tinggi kandungan garam, misalnya aneka snack, asinan, udang kering, ikan asin, makanan dalam kaleng, mi instan, minuman berkarbonat, margarin, mentega, keju.
 
  • Tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
Merokok dipercaya dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga perokok cenderung terkena penyakit jantung koroner.Sementara itu, ada hubungan linear antara konsumsi alkohol dengan kekerapan hipertensi. Jika belum dapat secara total berhenti mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok, setidaknya Anda mulai mengurangi sedikit demi sedikit. Untuk minuman beralkohol, sebaiknya tidak lebih dari 2 porsi per hari, yang setara 60ml whiskey, 300ml red wine. Mengurangi konsumsi alkohol terbukti menurunkan tekanan darah sistolik rata-rata 3,8mmHg. (Alika Rukhan)

Foto: Pixabay

Baca juga : Mungkinkah Anak Alami Tekanan Darah Tinggi



 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia