Pola Makan Tak Sehat Anak Praremaja

bagaimana mengatasi gangguan makan anak remaja
 

Gadis kecil Mama mulai suka pilih-pilih makanan atau melewatkan waktu makan? Jangan-jangan ia mulai terpapar pola makan tak sehat, Ma. Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa praremaja dan remaja perempuan yang aktif di media sosial memiliki kecenderungan membandingkan penampilan mereka dengan teman-temannya di media sosial.

Para praremaja dan remaja itu akan mengalami penurunan citra diri ketika teman-teman perempuannya mengunggah foto di media sosial, dan hal itu membuat mereka cenderung melakukan diet tak perlu dan diet tidak sehat.

Baca juga: Pola Makan Ini Lindungi Anak dari Obesitas

Seperti apa diet yang dilakukan para praremaja ini?
1. Melewatkan waktu makan.
2. Sengaja puasa demi menurunkan berat badan secara cepat.
3. Memuntahkan lagi makanan yang dimakan.
4. Minum obat pencahar sembarangan.

Yuk, amati perilaku makan gadis kecil Mama mulai sekarang. Jika ditemukan satu dari beberapa perilaku di atas, segeralah lakukan pendekatan untuk mencegah pola makan yang lebih destruktif, seperti anoreksia atau bulimia, dua gangguan makan yang didorong oleh rasa takut gemuk dan ditandai dengan gangguan pada perilaku, emosi, dan pikiran seseorang terhadap makanan.

Koreksi pola makan praremaja Anda dengan menerapkan Prinsip Gizi Seimbang, yang terdiri dari empat pilar, untuk menyeimbangkan zat gizi keluar dan zat gizi masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Artinya, tidak hanya masalah asupan, yang penting diajarkan kepada anak praremaja juga adalah pola hidup sehat, karena semua saling berkaitan.
 
Berikut ini empat pilar gizi seimbang berdasarkan gizi.depkes.go.id:
 
1. Konsumsi Makanan Beragam
Tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi komplet,  kecuali ASI untuk bayi sampai usia 6 bulan. Untuk melengkapi asupan gizi bagi tubuh, maka Anda perlu menyajikan aneka jenis makanan dalam hidangan yang dikonsumsi. Keragaman jenis pangan diperlukan untuk saling melengkapi zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Konsumsi makanan beragam tanpa memerhatikan jumlah dan proporsinya juga tidak benar. Jadi, selain gizi seimbang, maka jumlahnya cukup, tidak berlebihan, dan dilakukan secara teratur.

Baca juga: 3 Kesalahan Orang Tua Yang Membuat Anak Jadi Picky Eater
 
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Ini untuk mengurangi potensi terinfeksi beragam kuman penyebab penyakit. Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak. Saat anak sakit, nafsu makannya pun berkurang, yang berarti menurun pula zat gizi yang masuk ke tubuhnya.
 
Salah satu hikmah pandemi adalah anak-anak belajar untuk membiasakan diri hidup bersih, dengan selalu rajin cuci tangan, harus mandi setelah dari luar atau pulang sekolah, dan lebih banyak mengonsumsi makanan rumah yang seharusnya lebih higienis..
 
3. Melakukan kegiatan fisik
Aktivitas fisik seperti olahraga bertujuan menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran sumber energi dan zat gizi dalam tubuh. Aktivitas fisik juga memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Jika jumlah kalori yang masuk tidak seimbang dengan yang dikeluarkan, kalori yang tersimpan dapat berubah menjadi lemak penyebab obesitas.
 
4. Mempertahankan dan memantau berat badan (BB)
Kenalkan berat badan seimbang kepada anak praremaja. Ini untuk menghindarkannya dari kondisi obesitas, atau sebaliknya malah underweight.

Baca juga:
Pola Makanan Sehat Anak
Ingin Keluarga Sehat, Jangan Lupakan 4 Pilar Gizi Seimbang
Personal Hygiene yang Harus Diajarkan kepada Anak Praremaja
Rahasia Gizi Seimbang Anak Aktif
Tayangan Iklan Penyebab Gizi Buruk

Foto: Freepik
Updated: Januari 2022

 


Topic

#usiasekolah #kesehatananak #gizianak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia