Mengajarkan Anak Menabung untuk Membeli yang Diinginkan




Pernahkah anak-anak Anda mengajukan permintaan untuk membeli sesuatu yang menurut Anda harganya cukup menguras kantong bulanan? Misalnya saja mainan. Kenapa tidak memanfaatkan keinginan mereka itu untuk mengajarkan menabung saja?
 
Beth Kobliner, ahli finansial dan penulis buku Make Your Kid a Money Genius (Even if You Are Not) mengatakan bahwa konsep menabung saja kadang tidak mudah dipahami oleh anak-anak. Anak-anak mungkin berpikir, untuk apa menimbun uang terus menerus di dalam celengan? Karena dalam pikiran sederhana mereka, penggunaan uang adalah untuk dibelikan atau dibelanjakan sesuatu.
 
Kobliner yang dalam bukunya tersebut memberikan saran bagi orang tua untuk memberi pelajaran keuangan bagi anak-anak mulai usia 3 tahun sampai 23 tahun mengatakan bahwa penting bagi orang tua untuk mulai memperkenalkan konsep keuangan lain selain belanja pada balita, yakni menabung. Nah, keinginannya untuk membeli sesuatu tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengajarkan balita menabung.
 
Menabung adalah Menunggu
Hal penting yang digarisbawahi Kobliner adalah orang tua perlu mengajarkan prinsip ‘menunggu untuk membeli sesuatu yang diinginkan’. Anak-anak perlu mengerti bahwa keinginannya untuk membeli sesuatu tidak harus selalu dipenuhi saat itu juga. Ini termasuk ke dalam materi keuangan dasar untuk anak
 
Kobliner mengatakan bahwa hal tersebut bisa dimulai pada anak-anak usia 3-5 tahun agar mereka menjadi pribadi yang mandiri dan sadar dengan manajemen keuangan kelak.
 
Baca juga: Trik Ajarkan Literasi Keuangan Sesuai Usia Anak
 
Kobliner membagikan cara yang menyenangkan untuk mengajarkan anak-anak tentang bijak membelanjakan uang sebagai berikut:
 

1. Sediakan 3 Wadah
Siapkan 3 wadah kosong, bisa stoples, botol, atau celengan bermotif lucu. Beri label di masing-masing wadah, yakni ‘Tabungan’, ‘Pengeluaran’, dan ‘Berbagi’. Setiap kali anak Anda menerima uang, bagi uang itu secara merata di antara wadah-wadah tersebut.
 
Jelaskan padanya bahwa wadah ‘Pengeluaran’  dapat ia gunakan untuk pembelian kecil seperti jajan atau permen. Sementara, uang di wadah ‘Tabungan’ digunakan untuk sesuatu yang lebih besar dan mahal seperti mainan yang ia inginkan. Uang dalam stoples ‘Berbagi’ dapat ia gunakan untuk memberi hadiah ke seseorang yang ia kenal, untuk yang membutuhkannya, atau digunakan untuk menyumbang.
 

2. Menetapkan Tujuan
Minta anak Anda menetapkan tujuan menggunakan uang tabungannya, seperti membeli mainan. Pastikan harganya tidak terlalu mahal sehingga mereka tidak akan mampu membelinya selama berbulan-bulan. Hal itu hanya akan membuat mereka frustrasi. Balita belum memiliki tingkat kesabaran seperti orang dewasa. Ini benar-benar lebih tentang dia sadar bahwa dia menabung untuk tujuan tertentu.
 

3. Bantu Lebih Mudah
Jika anak Anda memang memiliki tujuan yang mahal, padukan dengan cara yang tepat untuk membantunya mencapainya dalam jangka waktu yang masuk akal. Misalnya saja Anda membayar 50% dari harganya. Atau bisa juga Anda memberikan stiker tiap ia bisa menabung dengan jumlah tertentu. Ketika ia mendapatkan beberapa stiker, ia bisa menukarkannya dengan uang pada Anda.
 
Tak ada salahnya mencoba ini, Ma. Menurut Kobliner, semua kegiatan tersebut akan sangat menyenangkan bagi anak-anak. Yang paling penting, semua aktivitas tersebut memberi mereka pemahaman tentang pentingnya menunggu, lebih bijak membelanjakan uangnya, serta menghargai proses.
 
Baca juga:
4 Tip Memberi Uang Saku untuk Anak
3 Pengetahuan Dasar Anak Belajar Mengelola Uang
Mengapa Literasi Keuangan Penting Dikenalkan pada Anak Sejak Dini?
8 Ide Menghasilkan Uang untuk Anak-anak
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#balita #pengasuhananak #parenting #keuangan

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Mengajarkan Anak Menabung untuk Membeli yang Diinginkan

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia