Menjaga Kesehatan Kuku Kaki



 

Kuku kaki mungkin sering kali tidak mendapat perhatian khusus. Mungkin Anda merasa bahwa kuku kaki cukup dipotong saja agar tidak terlalu panjang dan mengganggu. Padahal, ada masalah kuku yang mungkin Anda hadapi, seperti warna kuku yang lebih gelap, berjamur, kasar, dan berbau tak sedap. Jika sudah begitu, Anda bisa jadi tidak percaya diri jika harus menggunakan sepatu dengan bagian ujung depan yang terbuka.

Berikut ini adalah apa saja yang harus dan tidak boleh dilakukan untuk menjaga agar kuku kaki tetap sehat :

Lakukan:

  • Memotong Kuku Kaki dengan Benar

Memotong kuku kaki sebetulnya ada tekniknya. Jane E. Andersen dari  American Podiatric Medical Association mengatakan bahwa Anda seharusnya memotong kuku kaki dengan gerakan lurus. Apabila menggunakan pemotong kuku yang punya sedikit lengkung di kedua ujungnya, Anda hanya perlu mengikuti bentuk pemotong kuku tersebut saja dan tidak perlu memotong kuku dengan bentuk lengkung berlebihan di ujungnya. Memotong kuku yang terlalu pendek akan menyebabkan kuku tumbuh ke dalam, dan hal ini akan membuat terasa sakit.

Potong kuku setelah mandi karena kuku jadi lebih lunak dan mudah dipotong. Jika Anda ingin mengikir kuku, lakukan dengan lembut. Jangan mengorek bagian dalam kuku dengan bagian tajam dari kikir tersebut.

  • Memilih Pemotong Kuku Khusus Kaki 

Anda bisa juga membeli pemotong kuku yang khusus untuk kaki. Pemotong kuku ini berukuran lebih besar dari pemotong kuku tangan. Setelah menggunakan pemotong kuku, jangan lupa bersihkan agar bebas dari bakteri atau jamur yang ada di kuku. Caranya, rendam alat pemotong dalam air hangat bercampur deterjen selama 10-15 menit. Pastikan Anda mengeringkannya dengan sempurna setelahnya agar tidak berkarat.

  • Memilih Alas Kaki yang Pas

The American Academy of Family Physicians merekomendasikan untuk memilih sepatu dengan ukuran yang tepat. Pilihlah yang ukurannya pas dan tidak kekecilan. Alas kaki yang kekecilan dalam membuat kuku tertekan dan akhirnya kuku jadi lebih lemah dan rentan terhadap jamur yang menyebabkan kuku menjadi berubah warna, tebal dan rapuh, juga berbau.

Hal yang sama juga berlaku pada alas kaki yang terlalu besar. Alas kaki yang kebesaran akan membuat jari-jari kita mencengkeram untuk menahan agar sepatu tidak terlepas. Hal ini juga bisa membuat kuku kaki tertekan.  

Selain itu, American College of Foot & Ankle Orthopedics & Medicine juga menyarankan agar memilih sepatu dengan material yang memungkinkan sirkulasi udara seperti bahan kulit atau kanvas.

  • Merendam Kaki dengan Teh Hitam

Isaac Tabari, DPM, pakar podiatris dari New York merekomendasikan untuk merendam kaki dengan air hangat bercampur teh hitam selama 15 menit. Menurutnya, teh hitam mengandung asam tanic sebagai antibakteri alami yang membantu menghilangkan bakteri dan jamur penyebab kuku kaki menebal dan menggelap. Serta dapat membantu mengurangi masalah bau pada kaki.

Anda bisa juga melakukan scrub pada jari-jari kaki dengan gula atau cocoa butter. Setelah itu jangan lupa untuk melembapkan kembali dengan mengaplikasikan lotion atau petroleum.

  • Gunakan Produk Antibakteri Bila Perlu

Anda bisa juga menyemprotkan cairan antibakteri atau menaburkan versi bubuknya. American College of Foot & Ankle Orthopedics & Medicine mengatakan bahwa produk tersebut dapat membantu mencegah pertumbuhan jamur.

 

Jangan Lakukan:

  • Memakai Sepatu saat Kaki Basah

Hal ini akan membuat kondisi kaki anda dan kuku menjadi lembap sehingga memicu pertumbuhan jamur.

  • Memakai Sepatu yang Sama Setiap Hari

Anda mungkin menyukai salah satu sepatu Anda dan menggunakannya hampir tiap hari. Namun, sebaiknya hindari menggunakan sepatu yang sama tiap hari. Biarkan sepatu tersebut istirahat sejenak selama sehari agar sepatu tidak menjadi lembap. Letakkkan sepatu di luar agar terkena cukup udara dan benar-benar kering.

  • Menggunakan Penghapus Cat Kuku Terlalu Sering

Cairan penghapus cat kuku terutama yang mengandung aseton memiliki efek yang keras dan dapat membuat kuku mudah rapuh. Oleh karenanya, batasi hanya menggunakan cairan ini dua kali saja dalam sebulan. 



Lela Latifa
Foto: Freepik

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia