Miss V Gatal dan Bau, Waspada Vaginitis

bagaimana agar vagina tidak berbau dan sakit


Kondisi vagina atau yang sering disebut Miss V tiap perempuan pasti berbeda. Aroma vagina bisa berubah-ubah. Akan tetapi, bila Miss V mama berbau tidak sedap dan disertai rasa gatal, maka Mama perlu waspada. Sebab, dua hal tersebut merupakan gejala vaginitis. 
 
Vaginitis adalah infeksi atau peradangan di area vagina yang menyebabkan rasa perih, gatal dan seperti terbakar.  Sering kali vaginitis disertai dengan gejala vagina berlendir dan memiliki bau tak sedap. Vaginitis sangat umum dialami perempuan. Bahkan menurut American Sexual Health Association, sebagian besar perempuan setidaknya akan mengalami vaginitis sekali dalam hidup mereka.
 
Gejala Vaginitis
Gejala vaginitis umumnya dapat dilihat jika ada perubahan pada vagina seperti :

  • Rasa tidak nyaman pada vagina. Anda mungkin merasakan gatal dan perih di area vagina.
  • Keluar cairan yang abnormal dari vagina. Cairan bisa berwarna seperti keputihan, abu-abu, hijau atau kuning pekat.
  • Vagina berbau tak sedap. Saat vaginitis, vagina akan mengeluarkan bau anyir. Terutama setelah berhubungan seks.
  • Sakit saat berhubungan intim.
  • Rasa seperti terbakar saat buang air kecil.
Baca juga: Agar Tetap Nyaman Saat Berhubungan Intim
 
Jenis-jenis Vaginitis dan Penyebabnya
Vaginitis tidak selalu disebabkan oleh infeksi menular seksual. Penyakit ini bisa saja terjadi pada perempuan yang belum aktif secara seksual. Sebagian besar infeksi ini memang disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri yang normal dalam vagina.
 
Ada tiga jenis paling umum dari vaginitis dilihat dari penyebabnya:
  • Yeast Infection: Disebabkan oleh berkembang biaknya jamur di dalam vagina.
  • Bacterial Vaginosis: Disebabkan oleh bakteri yang tersebar ke dalam vagina. Ini adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh aktivitas seksual.
  • Trichomoniasis: Merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit. Juga ditularkan dalam aktivitas seksual.
 
Yang Meningkatkan Risiko Vaginitis
Dr. Melanie Tipples, MRCog., FRCSed., ahli ginekologi dari UK mengatakan bahwa hal-hal berikut ini dapat meningkatkan risiko vaginitis:
  • Menggunakan produk sabun yang menggunakan parfum atau kandungan pewangi.
  • Menggunakan cairan pembersih vagina terlalu sering dan banyak.
  • Aktivitas seksual.
  • Diabetes.
  • Hamil.
  • Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat.
  • Terlalu lama dalam pakaian renang yang basah atau baju olahraga yang berkeringat.
  • Terlalu sering menggunakan celana jeans yang sangat ketat.
 
Baca juga:
Membersihkan Area Intim
Sulit Menahan Buang Air Kecil dan Vagina Melonggar, Bagaimana Mengatasinya?
Amankah Perawatan untuk Vagina?
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#duniamama #kesehatan #selfcare

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia