7 Trik Membangun Keterbukaan Pengasuh Anak Anda




Karena harus bekerja, maka Anda meninggalkan anak bersama pengasuh selama setengah hari. Ada banyak kecemasan muncul, yang paling sering di antaranya adalah apakah pengasuh anak jujur kepada Anda?
 
Saat terjadi masalah yang menimpa si kecil, seperti jatuh, terluka, atau sakit, mencurigai pengasuh adalah hal yang sangat mudah terlintas di benak Anda. Anda juga kadang khawatir apakah pengasuh menceritakan lengkap tentang perilaku anak-anak?
 
Namun, Anda tentu tidak dapat hidup tenang dalam kecurigaan yang tumbuh terus menerus. Ingrid McKenzie Kellaghan, pendiri Cambridge Nanny Group di California menegaskan, “Kepercayaan bersama adalah masalah kirits yang tidak boleh diabaikan.” Artinya, orang tua harus percaya kepada pengasuh, sedangkan pengasuh juga harus percaya kepada orang tua.
 
Menurut Kellaghan, pengasuh adalah kepanjangan tangan orang tua. Oleh karenanya, pengasuh tidak bisa diposisikan sebagai orang yang hanya menjalankan perintah. Mereka harus diberdayakan. Sebab, mereka adalah orang yang juga berperan mendisiplinkan anak-anak dan membangun komunikasi positif. Posisikan mereka sebagai pihak yang aktif dalam pengasuhan anak-anak. Kellaghan menyebut,  “Memberdayakan pengasuh akan membuat anak-anak Anda lebih menghormatinya dan akan membuat rumah tangga Anda berjalan lebih lancar.”
 
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membangun keterbukaan pengasuh anak Anda antara lain :
 

1. Mulai dari Anda
Salah satu alasan seseorang menutupi sesuatu adalah lantaran apa yang ia lakukan berbeda dan tidak disetujui oleh orang lain. Begitu juga dengan pengasuh anak. Untuk membangun keterbukaannya, mulai lah dari diri Anda sendiri. Cobalah untuk terbuka mendengarkan apa yang menurutnya tepat, termasuk bila ia punya pandangan yang berbeda dalam mengasuh anak-anak.
 
Misalnya saja, ia merasa bahwa penerapan baby led weaning pada bayi Anda terkesan kejam dan tidak memperhatikan keselamatan bayi. Dengarkan ia dan coba temukan cara untuk berkompromi.
 

2. Berdiskusi
Saat Anda bertingkah seperti orang yang paling sempurna dalam mengasuh anak, Anda bisa memberikan tekanan tidak langsung kepada pengasuh Anda. Seolah-olah ia adalah pihak yang selalu bisa dipersalahkan bila ada sesuatu yang menimpa si kecil. Hal ini bisa membuatnya terintimidasi dan akhirnya tidak terbuka atau tidak jujur.
 
Oleh karenanya, alih-alih berlagak sempurna, baiknya ajak ia diskusi dengan menceritakan masalah yang Anda alami bersama si kecil. Misalnya saja dengan membuka obrolan mengenai si kecil yang suka tantrum bila bersama Anda. Dengan begitu, ia akan mulai melihat bahwa Anda memahaminya dan menghadapi masalah yang sama. Berada di satu frekuensi akan membuat seseorang lebih terbuka. Tanyakan kepadanya bagaimana responsnya saat anak tantrum dan bagaimana cara mengatasinya. Jangan lupa tanyakan juga apa penyebabnya.
 

3. Investasi Waktu
Hindari terlalu sibuk menginterogasi atau memberi instruksi kepada pengasuh. Mulailah menginvestasikan waktu untuk menciptakan lingkungan yang penuh keintiman dan kepercayaan profesional. Dengan lingkungan yang demikian, pengasuh akan merasa nyaman menceritakan semua masalah dan memberi pertanyaan kepada Anda.
 

4. Rutin Evaluasi
Jadwalkan secara teratur waktu untuk berdiskusi tentang anak-anak secara langsung. Gunakan keterampilan komunikasi Anda. Ini adalah kesempatan Anda untuk menyelesaikan masalah, membuat keputusan, memberikan pengaruh, dan menciptakan lingkungan di mana pengasuh merasa didengar dan diberi energi.
 

5. Berdayakan
Ciptakan lingkungan kerja di mana pengsuh tidak hanya dihargai, tetapi didorong. Misalnya saja mendorongnya untuk mengajarkan kemandirian kepada anak-anak dengan mengarahkan agar meminimalisasi bantuan.
 

6. Berikan Me Time
Sama seperti Anda, pengasuh juga punya titik jenuh. Berikan ia me time, misalkan meliburkannya satu hari dengan memberinya fasilitas ke salon atau sekadar mengizinkannya keluar rumah. Kesalahan yang sering dilakukan adalah Anda tak memberikan mereka me time sama sekali. Bahkan memberi beban lebih banyak di akhir pekan karena harus menjaga anak-anak selagi Anda sendiri melakukan me time atau couple time.
 

7. Sesi Curhat
Komunikasi Anda dengan pengasuh tak harus tentang anak-anak. Anda bisa memancing beberapa pertanyaan personal seperti tentang keluarganya atau kehidupannya di rumah sendiri. Bila terbiasa terbuka, ia juga akan selalu mudah berbicara dengan Anda.
 
Baca juga:
3 Kriteria Pengasuh Anak yang Baik
Agar Pengasuh Anak Betah Bekerja
Hati-hati, Pengasuh Upload Foto Anak Anda di Media Sosial
Ketika Pengasuh Anak Punya Pacar
Haruskah Curiga Pada Pengasuh Anak?
 
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia