Anak Berlibur Tanpa Orang Tua, Bisa Kok!

Tak bisa cuti dan menghabiskan liburan akhir tahun bersama anak? Jangan buat ia kecewa, titipkan saja pada teman atau saudara. Liburan selalu jadi momen yang paling ditunggu, baik oleh anak maupun Mama dan Papa. Tapi sayang, sepertinya akhir tahun ini ia terpaksa berlibur di rumah saja karena Mama dan Papa tidak bisa ambil jatah cuti. Wah, anak Anda pasti kecewa. Tunggu dulu, sebelum membuatnya patah hati dengan kabar ini, Mama bisa memikirkan alternatif menitipkan anak untuk berlibur bersama teman atau saudaranya. Istilahnya, nebeng liburan. Apalagi jika anak memiliki sepupu yang berusia sepantaran dengannya, tentu kegiatan liburan bersama akan menjadi sebuah pengalaman baru baginya.

Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menitipkan anak? Menurut Putu Pradnya Dewi Andani, psikolog dari Rumah TigaGenerasi, orang tua perlu menyadari mengenai perbedaan nilai maupun aturan yang diterapkan oleh masing-masing keluarga. Misalnya, jika di keluarga Anda, semua harus menggunakan sendok, piring, dan gelas masing-masing, cari tahu apakah hal yang sama juga berlaku di ke
luarga kerabat, di mana anak akan menghabiskan liburan. “Sering kali, dengan fenomena extended family di Indonesia, menyebabkan anak ‘terpaksa’ harus nurut dengan aturan di tempat ia nebeng karena rasa sungkan dan tidak enak. Padahal, ia perlu mendapat penjelasan mengapa ada perbedaan nilai dan apa yang harus dilakukan untuk menyikapinya,” ujar Putu.

Tak jarang anak-anak menganggap bahwa aturan yang berlaku di rumah juga berlaku secara global di keluarga lain. Maka, ketika ia menginap atau nebeng liburan, muncul banyak pertanyaan sesudahnya. “Ma, kok, aku harus melipat selimut setelah bangun tidur, tapi kemarin di rumah Tante Rere katanya nggak usah, sih?” atau “Kenapa kita nggak makan malam bareng di meja makan kayak waktu aku nginep di rumah Raffa ?” Pertanyaan pertanyaan ini adalah bentuk kebingungan anak yang tidak tahu bahwa setiap keluarga punya aturan yang berbeda. Tugas Mama adalah mencari tahu apa kebiasaan di keluarga yang akan dititipi, kemudian beri penjelasan pada anak bahwa ia harus menghormati dan mengikuti aturan di keluarga tersebut.


Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bila anak alergi makanan, Mama harus mengomunikasikannya kepada keluarga yang dititipi soal makanan apa saja yang tidak boleh dimakan anak. Mama juga perlu mengingatkan anak untuk bisa menolak jika diberi makanan yang akan membuatnya alergi. “Jadi, kalau nanti Tante Rena kasih kamu susu, kamu harus bilang ‘Maaf, aku nggak bisa minum susu, Tante, karena aku alergi’.” Begitu pula dengan obat-obatan yang harus diminum anak. Selain menyampaikan kepada keluarga yang dititipi, Mama juga tetap harus berpesan kepada anak untuk minum obat sejak dari rumah.

Anak perlu menjaga tingkah laku dan sopan santun selama nebeng liburan, meskipun ia sudah sering menginap di rumah kerabat atau saudara. Bila ia sudah cukup besar untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga, minta anak untuk menawarkan bantuan kepada tante dan omnya untuk membantu membuang sampah atau menyiapkan makanan, misalnya. Bagaimana dengan biaya liburan anak? Sepakati sejak awal dengan keluarga yang akan dititipi. Tanyakan apa saja rencananya dan perkiraan uang yang harus disiapkan. Jika ada hal-hal di luar rencana yang membutuhkan biaya lebih, Mama tetap membayarnya setelah anak pulang liburan.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia