Omicron Menempel 193,5 Jam di Plastik dan 21,1 Jam di Kulit

omicron lebih menular?


Pandemi COVID-19 belum juga usai. Setelah berjibaku dengan varian Delta yang menyebabkan gelombang besar pasien di rumah sakit, sirene ambulans yang berbunyi tiap sekian menit, antrean apotek yang panjang, padatnya tempat uji swab, petugas pemakaman yang kewalahan, dan banyak kehilangan yang membuat pilu, kini kita dihadapkan pada varian baru, Omicron.
 
Walau varian baru ini disebut sebagai mutasi yang lebih ringan, kita tetap harus waspada. Sebab, serangkaian penelitian laboratorium yang dilakukan oleh Universitas Kedokteran Prefektur Kyoto di Jepang untuk menganalisis perbedaan stabilitas lingkungan virus antara strain SARS-CoV-2 Wuhan (strain asli) dan semua varian yang menjadi perhatian (Variant of Concern/VoC) menunjukkan bahwa varian Omicron ini memiliki ‘stabilitas lingkungan’ dan kemampuan tetap menular setelah menempel di permukaan benda yang tinggi.
 
Tim peneliti mengatakan, “Studi kami menunjukkan bahwa pada permukaan plastik dan kulit, varian Alpha, Beta, Delta, dan Omicron menunjukkan waktu bertahan hidup lebih dari dua kali lipat lebih lama daripada strain Wuhan dan mempertahankan infektivitas selama lebih dari 16 jam pada permukaan kulit.” Stabilitas lingkungan yang tinggi inilah yang meningkatkan risiko bahwa ia lebih mudah menyebar dan menular.
 
Penelitian ini menunjukkan, bahwa:


1. Di plastik:

  • strain asli Wuhan dapat bertahan 56 jam
  • varian Alpha dapat bertahan 191,3 jam
  • varian Beta dapat bertahan 156,6 jam
  • varian Gamma dapat bertahan 59,3 jam
  • varian Delta dapat bertahan 114 jam
  • varian Omicron dapat bertahan 193,5 jam
 
2. Di kulit (dengan menggunakan sampel kulit dari mayat):
  • strain asli Wuhan dapat bertahan 8,6 jam
  • varian Alpha dapat bertahan 19,6 jam
  • varian Beta dapat bertahan 19,1 jam
  • varian Gamma dapat bertahan 11 jam
  • varian Delta dapat bertahan 16,8 jam
  • varian Omicron dapat bertahan 21,1 jam
 
Disinfektan Tetap Ampuh
Kendati demikian, kita bisa menarik napas lega karena cairan pembersih berbasis alkohol masih tetap ampuh membunuh virus. Pada permukaan kulit, semua varian benar-benar tidak aktif setelah 15 detik terpapar pembersih tangan berbasis alkohol. Oleh karenanya, untuk mencegah infeksi, kita bisa menjaga kebersihan dengan rajin menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun selama dua puluh detik.
 
Anda juga perlu mendisinfeksi permukaan benda yang baru saja Anda terima dari luar, misalnya plastik belanjaan atau kemasan makanan.
 
Baca juga:
Kulit Kering Karena Sering Cuci Tangan, Ketahui 8 Solusinya!
4 Kriteria Hand Sanitizer Aman untuk Anak-anak
Waktu Tepat Menggunakan Sabun dan Hand Sanitizer
Ajak Balita Gemar Cuci Tangan
6 Langkah Mencegah Penularan Virus Covid-19
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#keluarga #kesehatan #covid19 #vaksincovid19 #vaksinbooster #omicron

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Omicron Menempel 193,5 Jam di Plastik dan 21,1 Jam di Kulit

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia