8 Langkah Membicarakan Virus Corona dengan Si Kecil


 

Anak-anak tentu sudah pernah mendengar tentang virus corona sebelumnya. Mereka melihat sendiri banyak orang memakai masker. Mereka mungkin juga melihat bahwa stok hand sanitizer maupun makanan instan di rumah makin banyak.  Ditambah lagi, saat ini sekolah mereka “dibekukan” dan proses belajar “dipindahkan” ke rumah dengan alasan menjaga keselamatan peserta didik dan tenaga pengajarnya. Sangat mungkin bagi mereka untuk berpikir bahwa ini adalah sebuah kondisi yang sangat gawat dan mengancam karena bisa mengubah stabilitas dan rutinitas mereka.
 
Banyaknya informasi terutama soal penambahan korban bisa jadi membuat mereka cemas. Para psikolog di Child Mind Institute, sebuah lembaga nonprofit yang fokus pada kesehatan mental anak dan keluarga di New York, AS, menyebut bahwa menutupi informasi ini dari anak justru bisa membuat mereka semakin takut. Di saat seperti ini, orang tua harus bertugas untuk membicarakan tentang wabah COVID-19 yang terjadi di beberapa negara pada mereka. Orang tua perlu meluruskan informasi salah yang mungkin sebelumnya didapat oleh anak-anak. Yang terpenting di saat ini adalah bagaimana membicarakan tentang corona atau COVID-19 agar tidak membuat anak-anak khawatir atau takut.
 
Berikut ini adalah beberapa saran yang mereka berikan:
 

1. Kesempatan Menyampaikan Fakta

Jangan ragu untuk membahas tentang virus atau wabah ini. Janine Domingues, Ph.D., psikolog anak di Child Mind Institute menyarankan untuk menggunakan kesempatan berbicara untuk menyampaikan fakta. Anak-anak mungkin masih belum bisa memahami data dan fakta yang ada di lapangan, oleh karenanya Andalah yang bertugas sebagai penyaring atau penerjemah berita tersebut pada anak-anak.
 
“Tujuan Anda adalah membantu anak-anak Anda mendapatkan informasi dan mendapatkan informasi berbasis fakta yang lebih meyakinkan daripada apa pun yang mereka dengar dari teman-teman mereka atau di berita,” ujar Janine. Atur intonasi dan emosi Anda agar anak-anak yakin dan tidak cemas. 
 

2. Perhatikan Usianya

Perhatikan juga usia dan perkembangan anak saat Anda memberikan informasi. Jangan sampai Anda memberi informasi berlebihan yang membuat mereka malah jadi cemas. Panduan agar tidak memberikan informasi berlebihan adalah dengan mencari tahu dulu kapasitas penerimaannya sebelum bicara. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan komunikasi interaktif dengan memberi kesempatan ia untuk bertanya. Tugas Anda adalah menjawab dengan jujur dan tegas. Tak masalah bila Anda tak bisa menjawab semua pertanyaannya, mintalah waktu padanya untuk mencari jawaban atau Anda bisa mengajaknya mencari tahu di sumber terpercaya seperti laman WHO, CDC, Unicef, Kementerian Kesehatan RI, Pemerintah Daerah, atau portal berita.
 

3. Beri Kesempatan Bicara

Beri kesempatan anak Anda untuk membicarakan apa pun yang mungkin pernah mereka dengar tentang virus corona atau COVID-19. Beri juga mereka kesempatan untuk menyampaikan perasaannya. Tujuannya adalah untuk menghindari mereka berfantasi yang menakutkan bagi diri sendiri.
 

4. Atasi Kecemasan Anda Sendiri

Bila Anda masih cemas, beri waktu pada diri Anda sendiri untuk menenangkan diri sebelum mencoba berbicara atau menjawab pertanyaan anak Anda.
 

5. “Apakah aku akan mengalaminya?”

Ini mungkin salah satu pertanyaan yang muncul dari anak-anak. Dr. Domingues menjelaskan bahwa anak-anak sangat egosentris. Artinya, dengan mendengar berita tentang virus corona membuat mereka bisa cukup khawatir bahwa mereka akan mengalaminya juga.
 
Salah satu cara yang cukup membantu untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan memberikan fakta bahwa COVID-19 lebih tidak umum daripada pilek biasa, dan sampaikan juga tentang data bahwa anak-anak mengalami gejala yang lebih ringan. Anda juga bisa menyampaikan data tentang jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 ini.
 

6. Fokus pada Pencegahan

Langkah penting untuk meyakinkan anak-anak adalah dengan menjelaskan bahwa ia dan semua keluarganya bisa tetap aman bila melakukan tindakan pencegahan, seperti mencuci tangan dengan benar, makan makanan bergizi, olahraga cukup, berjemur, dan menghindari keramaian dengan tetap berada di rumah.
 
Jamie Howard, Ph.D., yang juga psikolog anak di Child Mind Institute, mencatat, "Anak-anak merasa diberdayakan ketika mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga diri mereka tetap aman."  Jadi selalu ingatkan mereka untuk menjaga diri dari tertular virus corona.
 

7. Rutinitas Tetap

Dr. Domingues mengatakan bahwa anak-anak tiduak suka ketidakpastian. Ketika sekolah mereka maupun aktivitas lainnya di luar rumah dinonaktifkan, mereka akan mudah bingung dan cemas. “Tetap berakar pada rutinitas dan prediktabilitas akan membantu saat ini," ujarnya. Pastikan Anda menyusun jadwal untuk tetap belajar dari rumah seperti saat ia di sekolah. “Hari-hari terstruktur dengan waktu makan dan waktu tidur yang teratur adalah bagian penting dari menjaga anak-anak bahagia dan sehat,” ujarnya.
 

8. Terus Terbuka

Beri tahu anak-anak bahwa Anda akan terus memperbarui informasi mereka ketika Anda juga mendapatkan sesuatu yang baru agar mereka tetap tenang.
 
Baca juga:
Mengelola Ketakutan Anak-Anak tentang Corona
8 Pesan IDAI untuk Melindungi Anak-Anak dari COVID-19
Jumlah Pasien Terinfeksi Corona Bertambah, Yang Perlu Diketahui tentang Karantina
5 Aturan Memakai Masker yang Benar untuk Cegah Corona
Mengenal Gejala Virus Corona
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK


Topic

#corona #coronavirus #covid19 #viruscorona

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia