Terapi Yoga Anak dengan Autisme di Kids Yoga Jakarta


Berawal dari usaha seorang mama yang mencari home therapy program untuk anak keduanya yang didiagnosis menyandang autism spectrum disorder di tahun 2005, Tina Maladi akhirnya menjadi pendidik yoga untuk anak dan mendirikan Kids Yoga Jakarta, tempat program edukasi yoga anak dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang telah melatih banyak pengajar yoga anak dari kalangan orang tua, guru, terapis dan psikolog. Tak disangka, upaya yang awalnya untuk menggali informasi tentang manfaat yoga bagi anak berkebutuhan khusus ini berlanjut hingga seperti sekarang.

“Saya sudah mempraktikkan yoga dan merasakan banyak manfaatnya secara emosional, mental, dan fisik. Saya berpikir bagaimana jika yoga dilakukan untuk anak saya,” ujar Tina Maladi mengawali kisahnya. Selama setahun mengumpulkan informasi, pada tahun 2006, Tina mengikuti Children’s Yoga Teacher Training (RCYP) bersama Fezia Tyebally di Jakarta. Tak sekadar mencari tahu, Tina bahkan melanjutkan program Yoga for The Special Child dengan Sonia Sumar di Kuala Lumpur-Malaysia. “Saat itu pelatihan saya bukan hanya soal yoga anak, namun juga mendapatkan pengetahuan tentang perkembangan anak mulai dari otak, oral, sensori integrasi hingga autisme itu sendiri,” ujar Tina yang telah menjalani yoga bersama anak selama 6 tahun.

Tak berhenti memberikan terapi yoga untuk anak sendiri, Tina juga mengajar yoga di sekolah-sekolah. Lama kelamaan, banyak permintaan para orang tua yang ingin agar Tina mengajar yoga untuk anak-anaknya. “Pada tahun 2011, saya memutuskan untuk membentuk Kids Yoga Jakarta. Dan tahun 2015, saya menjadi Yoga Education Trainer dari sebuah program edukasi yang menggunakan Yoga untuk di sekolah dari Amerika Serikat dengan situs www.yogaed.com,” ujar Tina yang sudah menerbitkan kartu yoga untuk anak itu.

Mengapa yoga? Menurut Tina, berdasarkan buku yang pernah dibacanya tentang teori neuroplasticity, otak manusia itu bersifat seperti plastik atau dapat berubah dengan stimulasi atau gerakan tertentu. Melalui gerakan dan postur di dalamnya, yoga memberi manfaat menstimulasi sensori sembari menguatkan otot-otot. Sementara, dalam yoga anak juga mendapat latihan pernapasan, permainan, hingga relaksasi yang melatih emosi, kognitif, mental, dan kemampuan sosial anak.

Kini, KYJ yang telah berjalan 5 tahun telah menjalankan profesinya yang telah memberi banyak bantuan bagi sekolah dan orang tua anak berkebutuhan khusus. Namun Tina masih punya ambisi untuk yoga dan anak-anak. “Bayangkan jika yoga bisa menjadi bagian dari pelajaran sekolah sehingga dapat menurunkan level stres anak dan guru,” ujar Tina yang mengaku bila profesinya saat ini merupakan hasrat pribadinya yang terdalam.

Memandang para orang tua yang memiliki ABK, Tina berpesan agar mereka bersedia memahami kemampuan anak-anak tersebut. “Jangan melihat dari hal yang mereka tak bisa. Mulailah dari apa yang mereka suka atau mampu. Lalu kita bisa melakukan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat dari sisi edukasi,” pesannya.

Baca juga : Manfaat Yoga Bagi Anak Autis

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia