5 Langkah Menyiapkan Dana Pendidikan Anak Sampai Kuliah

menyiapkan dana pendidikan anak


Kebutuhan kita sebagai manusia bukan hanya berhenti di sandang, pangan, dan papan. Ada juga kebutuhan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri dan diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan hidup. Dapat memberikan pendidikan terbaik pada anak hingga jenjang perguruan tinggi atau kuliah tentu menjadi harapan setiap orang tua.
 
Menyiapkan dana pendidikan sendiri menjadi PR besar bagi orang tua. Pasalnya, biaya pendidikan semakin meningkat setiap tahunnya. Tidak sedikit orang tua yang harus jungkir balik bekerja agar dapat menabung demi menyiapkan dana pendidikan bagi anak-anaknya. Akan tetapi, Mike Rini CFP, CFEI, Perencana Keuangan dan Founder @mitrarencanaedukasi dengan tegas mengatakan bahwa menabung saja tidak cukup.
 
Baca juga: 7 Perubahan Finansial Wajib Bagi Orang Tua
 
Rentang masa pendidikan yang harus ditempuh anak sangatlah panjang. Untuk pendidikan dasar SD-SMA saja, kita harus membayarkan dana pendidikan selama dua belas tahun. Tentu saja, itu belum termasuk biaya untuk Taman Kanak-kanak (TK). Bahkan tidak sedikit orang tua masa kini yang sudah mulai menyekolahkan anaknya di preschool atau playgroup (PG). Lalu bagaimana dengan kuliahnya yang tentu saja membutuhkan dana pendidikan yang tidak kecil?
 
Baca juga: 10 Ciri Preschool Berkualitas (Part I)
10 Ciri Preschool Berkualitas (Part II)
 
 
Kapan Harus Mulai Menyiapkan Dana Pendidikan?
Karena alasan rentang waktu pendidikan yang lama itulah, menurut Mike menyiapkan dana pendidikan bagi anak mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi atau kuliah harus dimulai sejak dini. “Selama 12 tahun itu kita selalu membayar bulanannya, juga uang pangkal di tiap jenjang pendidikannya. Maka kalau diakumulasi, jumlahnya, besar, lho. Kalau tidak kita persiapkan sejak dini, bisa-bisa saat kita harus membayar biaya pendidikan di jenjang pendidikannya, itu tidak cukup, lho.”
 
Tingginya biaya uang pangkal juga harus dihitung dengan inflasi setiap tahunnya. Tidak sedikit keluarga yang keberatan ketika membayar uang pangkal masuk sekolah karena tidak punya persiapan dana pendidikan. “Karena tidak semua Papa dan Mama punya uang sejumlah besar untuk bayar di awal, kan. Terutama keluarga muda, biasanya yang dia punya itu gaji,” ujar Mike. Lebih-lebih bila Anda adalah generasi sandwich, pasti lebih berat, ya.
 
Lalu kapan orang tua baiknya mulai menyiapkan dana pendidikan bagi anak? “Yang ideal memang kalau anaknya berusia satu tahun, sudah kita persiapkan, ya,” ujar Mike.
 
Sebab, bila dana pendidikan dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum anak daftar sekolah, maka Anda bisa memilih produk investasi dana yang memberikan keuntungan lebih besar ketimbang pilihan produk yang berjangka pendek. Sehingga, beban dana pendidikan pun jadi lebih ringan.
 
 
Langkah yang Harus Mama-Papa Lakukan
Untuk menyiapkan sejumlah dana pendidikan mulai sekolah di usia dini, sekolah dasar, hingga kuliah, Mike memberikan tip berikut:
 

1. Tentukan dulu jenjang pendidikan yang akan dilalui satu anak dan umur anak saat ini. Jadi, kalau saat ini anak sedang duduk di kelas 3 SD, maka Mama-Papa perlu menyiapkan dana untuk uang pangkal masuk SMP di tiga tahun kemudian, masuk SMA di enam tahun kemudian, dan masuk ke perguruan tinggi tujuan Sembilan tahun kemudian. “Starting point-nya dari usia anaknya,” ujar Mike.
 

2. Memperkirakan biaya tiap jenjang pendidikan. “Papa dan Mama harus riset, nih,” kata Mike. Mama dan Papa harus sudah tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk masuk sekolah tujuan. “Put your number,” ujar Mike. Jadi, jangan hanya dikira-kira, ya.
 
Setiap sekolah biasanya sudah menyediakan informasi tuition fee yang berisi uang pangkal, biaya pendaftaran, biaya kegiatan tahunan, dan juga SPPnya. Rajin-rajin cek ke sekolah yang diincar, ya.
 

3. Jangan lupa hitung inflasi. Mike mengingatkan bahwa bila sudah mendapat perkiraan biaya masuk ke sekolah tujuan, maka jangan lupa memasukkan inflasi ke dalam perhitungan. “Kita perlu adaptasi dulu atau disesuaikan dengan inflasi, nih, ucapnya.
 
Mike menyebut bahwa bila asumsinya saat ini inflasi berada di angka 3-4%, maka ada kemungkinan bahwa inflasi biaya pendidikan ada di atas angka tersebut. “Anda perhitungan 5-10%-lah kenaikan biaya pendidikan.”
 
Contoh: Anak Mama-Papa saat ini berusia 1 tahun dan lima tahun lagi akan masuk SD di mana uang pangkal di SD tujuan Anda saat ini adalah sekitar 10 juta Rupiah, maka tambahkan jumlah tersebut dengan inflasinya.
 
Cara menghitung:
uang pangkal sekolah tujuan tahun ini + (rentang waktu x nilai inflasi tiap tahun) =
Rp10.000.000 + (5 x (10% x 10.000.000,-)) =
Rp10.000.000 + (5 x Rp 1.000.000,-) =
Rp10.000.000 + Rp 5.000.000,- = Rp15.000.000
 

4. Pilih instrumen investasi yang tepat. Mama-Papa bisa memilih instrumen investasi yang berbeda untuk tiap jenjang pendidikan. Misalnya, jika saat anak ini anak berusia 5 tahun dan akan mendaftar SD dua tahun lagi, maka pilihan yang cocok untuk persiapan dana usia pendek seperti ini adalah produk dari bank seperti menabung. Sebab, risikonya paling kecil dan tidak terlalu fluktuatif.
 
Sementara, untuk jenjang pendidikan yang jangka waktunya masih panjang seperti daftar SMA atau kuliah, maka Mama dan Papa bisa investasi yang pertumbuhanya tinggi seperti produk investasi berbasis saham seperti reksadana saham maupun saham. Sebab, kenaikan inflasi akan berjalan terus.
 
“Kalau mengandalkan tabungan, bisa jadi tingkat keuntungannya lebih kecil dari inflasi, sehingga tidak sanggup menutup biaya pendidikannya. Makanya perlu booster yang lain,” ujar Mike.
 
Mike mengatakan bahwa bukan berarti menabung haram dilakukan untuk jangka panjang. Menabung untuk dana persiapan pendidikan tentu boleh saja, asal ia mengingatkan pentingnya mengombinasikan dengan produk investasi lain yang memberi tingkat keuntungan lebih tinggi dari tabungan.
 

5. Menakar kemampuan setorannya. Last but not least, turunkan semua perhitungan tersebut ke dalam setorannya, apakah Mama-Papa akan menyetorkan bulanan dari gaji atau apakah menginvestasikan sejumlah uang dalam nominal yang besar di awal. Pastikan juga neraca keuangan keluarga Anda tetap seimbang, ya.
 
Semangat ya, Ma, Pa!
 
Baca juga:
Cermat Menabung Biaya Pendidikan Anak
Pilih Asuransi atau Tabungan Pendidikan Anak?
Apakah Papa Sudah Stabil Secara Finansial?
5 Pelajaran Finansial untuk Mama Masa Kini
Mengintip Sistem Pendidikan di 5 Negara Maju
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#keluarga #keuangan #tabunganpendidikan

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

5 Langkah Menyiapkan Dana Pendidikan Anak Sampai Kuliah

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia