Anak Bosan Kursus

Anak bosan kursus, bagaimana mengatasinya?

Anak Anda tiba-tiba mogok, tidak mau melanjutkan kursus piano. Padahal, dulu, dia sangat antusias dan minta sendiri untuk belajar piano. Belum lama, dia juga mengatakan bosan kursus kumon, dan Anda harus merayunya untuk melanjutkannya.
 
Waktu Anda menceritakan hal itu kepada seorang teman, dia mengatakan hal yang serupa, bahwa anaknya juga bosan les balet, dan mulai menawar untuk belajar tari hiphop saja. Lalu Anda berpikir, apakah memang anak usia sekolah tidak pernah betah berlama-lama kursus sesuatu? Bagaimana merespons kebosanan anak ini?
 
Baca juga: Ketika Anak Merasa Bosan

Jika anak bisa bertahan ikut kursus sekian minggu, atau bahkan sekian bulan, sebetulnya masih OK untuk anak seusia ini. Tapi, karena tempat les biasanya punya ketentuan untuk mengikutinya selama minimal sekian bulan, sering kali orang tua mengeluh. Biasanya karena khawatir anak akan bosan di tengah jalan. Agar anak bertahan lebih lama menekuni kursusnya, kita bisa melakukan teknik kalender.

Perkenalkan dulu kepada anak cara kerja kalender, seperti hari ini, kemarin, dan besok adalah tanggal berapa, kapan bulan berganti, hari ini hari apa, dan seterusnya. Sebelum les, jelaskan dulu dia mulai pada tanggal berapa, lalu buat kesepakatan minimal terus diikuti sampai tanggal berapa (boleh disebut minimal 3 bulan atau maksimal 1 tahun).

Buatlah kesepakatan secara tertulis atau rekam suaranya. Jika sebelum tanggal yang disepakati dia menawar untuk tidak ikut lagi, perlihatkan kesepakatan tertulisnya atau perdengarkan rekaman suaranya. Bila dia sama sekali menolak, boleh, kok, permintaan berikutnya ditahan atau tidak dipenuhi dulu.

Dalam berkegiatan, untuk mengoptimalkan perkembangannya, anak tetap perlu ditanya kegiatan yang diinginkan. Bukan orang tua melulu yang mengaturnya, tapi ketika membuat kesepakatan dan aturan, itu dilakukan bersama anak. Memang, sih, terkadang anak marah dan berusaha berkelit dari kesepakatan, tapi itu adalah proses belajarnya, kan?


Baca juga: 23 Ide Aktivitas Seru Agar Si Kecil Tak Bosan Selama #diRumahSaja

Apakah ganti-ganti les yang diinginkan berkaitan dengan bakat anak? Bisa ya atau tidak. Pada dasarnya, bakat anak sudah bisa dilihat sejak dini, namun orang tua tak boleh membatasi perkembangannya hanya pada kegiatan yang dianggap bakatnya saja. Pengembangan bakat yang perlu dilakukan pada usia ini adalah memperkenalkan berbagai jenis kegiatan.

Anak perlu diberi kesempatan untuk berkarya lewat semua bakatnya. Bagaimana caranya mengenali bakatnya? Anak yang berbakat pada suatu kegiatan biasanya lebih cepat menguasai kegiatan yang diajarkan dibandingkan teman seusianya. Ia juga cenderung lebih luwes dan terampil dalam kegiatan tersebut. Untuk mengenalinya, Anda bisa membandingkannya dengan teman seusianya.
 
Baca juga: Mengenali Bakat Anak

Perlukah dibawa ke psikolog? Tidak perlu. Orang tualah yang harusnya lebih sensitif mengenali bakat anaknya lewat pengamatan di kegiatannya sehari-hari. Jadi,  biarkan si kecil melakukan eksplorasi kemampuannya pada banyak kegiatan agar lebih mudah dikenali bakatnya.
 
Tes apa yang harus dijalani untuk mengetahui bakatnya? Pada usia kanak-kanak, tidak perlu menjalankan tes apa pun untuk mengenali bakat anak. Jadi, tidak perlu mudah tergiur tawaran tes mengenal bakat anak dengan bermacam metode, ya, Ma dan Pa….
 
Baca juga:
Sudah Bosan Belajar Daring, Tepatkah Anak-anak Sekolah Tatap Muka?
Ketika Anak Bosan Latihan Olahraga
Tahap Tumbuh Kembang Bakat Anak
Keuntungan Anak Kembangkan Bakat Seni
 
Updated: Januari 2022
Foto: FREEPIK


Topic

#usiasekolah #ekstrakurikuler #kursusanak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia