Pandemi Belum Usai, Ini 5 Cara Jauhkan Anak-anak dari Stres


 

Seorang teman bercerita, anaknya yang saat ini kelas 3 SD murung terus menerus. Alasannya karena ia bosan di rumah terus. Ya, pandemi belum usai dan kita masih harus terus di rumah, dan sebisa mungkin kita jauhkan anak-anak dari stres. Kata sang Mama, saat bosan, anaknya mengalihkan dengan menyeterika baju yang merupakan pekerjaan rumah favoritnya. Tetapi, begitu bahan seterikaan habis, ia kembali mengeluh bosan lagi.
 
Tak hanya itu, ada pula cerita bahwa membelikan anak-anak kolam plastik yang cukup besar untuk dipakai di rumah saja tak cukup untuk menebus rasa rindu mereka untuk berenang. Anak-anak jadi sering murung karena merasa mati gaya.
 
Ya, sama seperti kita, anak-anak mungkin sudah mengidamkan liburan panjang yang menyenangkan. Tidak jelas kapan mereka bisa melakukan aktivitas hobinya seperti berenang, dancing, atau skate boarding di luar rumah. Maryam Jernigan-NoesiPh.D., asisten pengajar psikologi di Agnes Scott College, Georgia, AS, berpendapat bahwa hal-hal tersebut membuat anak-anak rentan stres. Menurutnya, mereka tertekan secara emosional.
 
Jernigan-Noesi sendiri menyebut bahwa anak-anak mungkin juga mengalami perubahan perilaku seperti kemurungan, amarah, dan bahkan amukan. Di samping itu, stres selama pandemi juga bisa menyebabkan perubahan kebiasaan seperti saat usia mereka lebih kecil, misalnya sering terbangun di malam hari atau harus tidur ditemani orang tua.

Baca juga: 4 Ciri Anak Stres Selama Pandemi
 
Apa yang sebenarnya bisa dilakukan orang tua untuk membantu mereka? Mary K. Alvord, Ph.D., psikolog klinis spesialisasi gangguan kecemasan dan masalah perilaku serta emosi di Maryland, AS, memberikan 5 cara menjauhkan anak-anak dari stres:

1. Mencontohkan Ketenangan

Semakin orang tua tenang, maka anak-anak pun juga ikut tenang. Sayangnya, di masa pandemi ini, banyak juga orang tua yang mengalami stres. Oleh karenanya, perhatikan diri Anda sendiri terlebih dahulu dan ciptakan istirahat yang cukup untuk mengelola stres Anda.

2. Membaca Diri Sendiri

Saat anak-anak uring-uringan terus menerus, sulit bagi orang tua untuk tidak terpancing uring-uringan. Akan tetapi, alih-alih fokus pada perilaku anak Anda yang mengkhawatirkan, sebaliknya perhatikan apa yang sudah mereka lakukan dengan benar dan perkuatlah.
 
Misal, saat menghadapi mereka, Anda bisa mengatakan, “Kamu terlihat sangat kesal, tetapi kamu membicarakannya, kamu tetap tenang dan mencari apa, sih, yang sebenarnya kamu butuhkan.” Alvord mengatakan bahwa ajari anak-anak, bahkan di usia muda, untuk membaca dirinya sendiri, mencari tahu apa yang mereka inginkan dan bagaimana cara memenuhinya.

3. Ciptakan Ruangan Spesial

Ruangan spesial yang dimaksud di sini bukanlah ruangan dengan berbagai fasilitas mewah, akan tetapi tempat di mana anak-anak akan berkomentar, “Ini aku banget, deh." Bantu mereka menciptakan ruang tersebut. Misal, sebuah tenda dari seprai tempat ia akan memasukkan semua bonekanya untuk tidur situ. Sebuah ruangan di sudut ruang bermain yang penuh dengan mobil-mobilan, dan lain sebagainya. Menurut Alvord, cara sederhana ini adalah pilihan yang sehat untuk anak-anak di mana mereka merasa nyaman dan aman, yang akhirnya bisa menjauhkan anak-anak dari stres.

4. Dukung Persahabatannya

Alvord berkata, “Koneksi dengan teman penting untuk perkembangan psikologis anak-anak.” Ia menambahkan, “Sementara kita perlu jarak secara fisik, kita perlu memastikan bahwa kita semua terhubung secara sosial.” Alvord menyarankan orang tua untuk memfasilitasi anak-anak agar terhubung dengan sahabat lewat online. Waspadai juga, Masalah Pertemanan, Sumber Stres Utama Anak.

5. Dorong Hobi

Dengan banyaknya hal yang di luar kendali saat ini, orang tua bisa membantu anak tetap tenang dengan cara mencari tahu apa yang mereka bisa kendalikan. Misal, bagaimana mereka menghabiskan waktu, hobi apa yang mereka ingin kembangkan dan nikmati.
 
"Kami tidak ingin anak-anak kami merasa seperti korban," ujar Alvord lagi. Anak-anak dapat didorong untuk lebih banyak bermain gitar, mempelajari hobi baru, bahkan mengikuti hobi masak atau berkebun Anda.
 
Yuk, simak lebih lengkap tentang menjaga kesehatan mental anak selama pandemi bersama Roslina Verauli, M.Psi., Psi., Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga, di IGTV akun Instagram @parentingindonesia.
 
 
Baca juga:
Pandemi Memengaruhi Kesehatan Mental Anak
5 Cara Mencegah Stres Karena Corona
Irama Musik Pengaruhi Fungsi Mental Anak
Mengelola Ketakutan Anak-Anak tentang Corona
9 Cara Mengatasi Mental Habit Yang Buruk
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK
 


Topic

#corona #coronavirus #covid19 #covid-19 #usiasekolah #parenting

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Pandemi Belum Usai, Ini 5 Cara Jauhkan Anak-anak dari Stres

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia