Pentingnya Anak Remaja Menerapkan Mindful Eating

mindful eating pada remaja


Begitu memasuki usia pubertas, pola makan anak akan mengalami perubahan. Anak Mama-Papa yang kini sudah menginjak remaja sudah tak seperti dulu lagi. Ada beberapa anak yang porsi makannya jadi lebih besar dan frekuensinya lebih sering. Sebaliknya, ada pula yang malah jadi sering melewatkan waktu makan atau mengurangi porsi makannya karena khawatir dengan citra atau tampilan tubuhya.
 
Kehidupan Anak Remaja yang Autopilot
Anak-anak remaja menghadapi fase yang berbeda dengan sebelumnya. Mereka dikejar oleh jadwal yang sibuk, banyak tugas, serta berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Nutrisionis dari Academy of Nutrition and Dietetics Chelsey Amer, MS, RDN,  mengatakan bahwa hal itu membuat hidup anak-anak remaja menjadi autopilot. Kita sendiri sebagai orang tua kadang merasa iba melihat anak yang langsung diburu melakukan satu kegiatan lain setelah yang sebelumnya baru saja selesai dan begitu seterusnya.
 
Kondisi tersebut membuat mereka jadi makan sekenanya saja. Atau, saat ada waktu, alih-alih makan makanan yang bergizi seimbang, mereka lebih memilih snack to go karena bisa dimakan sambil mengerjakan sesuatu yang lain. Saat perut terasa lapar, mereka isi lagi dengan camilan yang lain. Menurut Amer, kebiasaan tersebut justru dapat berdampak pada kesehatan anak-anak seperti meningkatkan risiko peningkatan berat badan.
 
Baca juga: Bahaya Obesitas: Perut Besar, Kurangi Volume Otak
 
Diet karena Takut Gemuk
Di sisi lain, anak-anak remaja menghadapi isu penting seperti citra tubuh. Di usianya, mereka mulai menilai penampilan mereka dan banyak terpengaruh oleh teman sebaya maupun oleh media (TV, iklan, media sosial) mengenai tampilan tubuh yang ideal. Anak-anak takut gemuk.
 
Amer mengatakan, "Ini adalah usia di mana anak-anak dibombardir dengan pesan tentang diet.” Amer mengamati bahwa tidak sedikit remaja mulai khawatir dengan bentuk tubuhnya dan mulai mengurangi atau bahkan menahan untuk tidak makan. “Ini dapat menyebabkan hubungan negatif dengan makanan,” ujarnya.
 
Karena hal-hal seperti itulah, Amer menilai bahwa penting bagi anak remaja untuk menerapkan mindful eating. Ia mengatakan, “Kebiasaan makan sadar akan membantu anak-anak Anda memahami dan lebih hadir untuk memaknai isyarat tubuh internal mereka dan mendapatkan kepuasan lebih banyak dari pengalaman mereka makan.”
 
Apa itu Mindful Eating?
Mindful eating adalah praktik makan dengan penuh perhatian dan lebih fokus memerhatikan apa yang kita makan untuk mendapatkan pengalaman menikmati makanan secara keseluruhan. Dengan menerapkan mindful eating, kita secara sengaja memfokuskan pada makanan yang sedang dikonsumsi, mengoptimalkan penggunaan masing-masing indra kita untuk dapat benar-benar mendapatkan kesadaran tentang bagaimana rasa makanan itu, tampilan, tesktur, bau, serta suaranya.
 
Prinsip dari mindful eating adalah melambat dan meluangkan waktu untuk benar-benar fokus saat makan, menjadi sadar akan isyarat tubuh, serta mengombinasikan seluruh pikiran, perasaan, dan sensasi fisik.
 
Manfaat Menerapkan Mindful Eating bagi Anak Remaja
Apa saja, sih, manfaat yang akan didapatkan oleh anak remaja ketika mereka menerapkan mindful eating?


1. Lebih Mampu Mendengarkan Tubuh Sendiri
Rachel Goldman, Ph.D, FTOS., psikolog serta konsultan wellness dari Department of Psychiatry at NYU School of Medicine, AS mengatakan bahwa dengan menerapkan mindful eating, kemampuan anak-anak remaja untuk mendengarkan tubuhnya sendiri akan semakin terasah. Mereka akan lebih mampu membaca isyarat yang diberikan oleh tubuhnya tentang rasa lapar dan apa yang mereka inginkan. Dengan begini, mereka tidak lagi harus menunggu disuruh-suruh untuk makan oleh orang tua.
 

2. Memberikan Kepuasan Lebih
Mindful eating yang menurut Rachel telah menjadi pendekatan yang booming akhir-akhir ini dapat memberikan kepuasan lebih bagi orang yang menerapkannya. “Menjadi selaras dengan rasa lapar alami tubuh mereka untuk terhubung dengan kepuasan dan kenikmatan,” ujarnya.
 
Benar, kan, saat kita makan dalam kondisi lapar, kita akan mendapatkan kepuasaan yang lebih?
 

3. Mendorong Hubungan yang Sehat dengan Makanan
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition Education and Behavior, mindful eating dapat membantu menumbuhkan hubungan yang sehat dengan makanan pada anak-anak dan meminimalkan risiko makan yang tidak teratur.
 

4. Menjaga Berat Badan dan Kesehatan
Dengan menerapkan mindful eating, berat badan anak-anak akan terjaga dan berimplikasi pada kesehatannya. Mereka tak mungkin lagi makan terlalu banyak karena dilakukan sambil mengerjakan tugas, main game, atau menonton. Mereka juga tak mungkin makan terlalu sedikit karena mengenali isyarat yang dikirim oleh tubuhnya.
 
Ingin tahu cara mengajarkan anak remaja untuk menerapkan minful eating? Baca kiatnya di sini.
 
Baca juga:
10 Kebiasaan Sehat Keluarga Masa Kini
5 Peran Orang Tua Wujudkan Anak Sehat
Prinsip Melatih Anak-anak untuk Mindful Bagi Orang Tua Pemula
7 Gangguan Kesehatan Anak Ini Dapat Disebabkan karena Obesitas
13 Tren Makanan & Minuman Sehat Kekinian yang Bisa Dicoba
5 Makanan Sehat Penambah Daya Tahan Tubuh
 
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK

 


Topic

#usiasekolah #parenting #kesehatananak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia